15 : Keluarga Carter

5.1K 267 5
                                    

This is what you miss on Agent 'Nerds' Carter chapter 14 (ini cuma recap kok):
Satria Syujana ngajak Luna Carter jalan ke museum Jakarta 2019. Mereka makan siang di cafe museum dan ketemu temennya si Satria, Daniel. Dani dateng bareng pacar barunya, Charlie, yang ternyata adalah sepupu Luna.
Luna menjelaskan kisah keluarga Carter yang rumit. Sekarang Satria tahu bahwa bisnis keluarga Carter adalah menguasai blackmarket di dunia, alias keluarga Carter adalah penguasa Bleeding Tree (au ah pokoknya gitu, kalo belom ngerti liat aja chapter 14 lagi).

*

Kali ini, aku benar benar speechless. Beberapa menit yang lalu, Luna berkata bahwa salah satu oom nya adalah wapres Indonesia. Dan sekarang ia mengaku keluarganya adalah pendiri dan penguasa Bleeding Tree.

"Sat? Lu gapapa?"

"Lu...serius?"

"Sebegitu kagetnya, ya?"

"Iyalah. Gila aja. Apa bokap gue tau?"

"Gue udah kasih tau dia bgitu gue tau semuanya. Dan dia juga ngaku kalau sebenernya, selain karena gue jenius di bidang IT, dia ngerekrut gue masuk ke Bleeding Tree karena bokap lu itu temen baik ibu gue. Nyokap gue minta bantuan sama bokap lu buat ngurus gue."

"Berarti seharusnya lu tau dong siapa pemimpin Bleeding Tree? Kata lu, kan keluarga lu pendiri sekaligus penguasa Bleeding Tree?"

"Ya, tentu aja gue tau siapa pemimpin Bleeding Tree."

"Kenapa lu gak kasih tau ke pemerintah?"

Dia terdiam sebentar sebelum menjawab, "Gue udah kasih tau semuanya ke bokap lu. Berarti White Horse dan pemerintah emang sudah tau identitas pemimpin Bleeding Tree."

"Kok mereka belom nangkep pemimpin Bleeding Tree? Dan kenapa masyarakat gak tau sama sekali soal ini?"

"Gue juga gak tau, Sat. Tapi yang pasti pemerintah merahasiakan ini karena mereka khawatir bahwa masyarakat bakal heboh."

"Kalau gitu, siapa sih pemimpin Bleeding Tree?"

"Maaf, Sat. Gue kayaknya udah terlalu banyak kasih tau lu rahasia gue. Walaupun gue pengin kasih tau."

"Yaelah. Pff."

"Jangan ngambek napa. Tampang lu sepet banget." Ia tertawa lebar. "Oya, Sat," katanya setelah tawanya reda.

"Kenapa?"

"Gue diundang ke pertemuan keluaga gue seminggu lagi. Apa menurut lu gue harus dateng?"

Aku terdiam. "Menurut gue sih, lu harus dateng."

"Lah? Kok? Kenapa?"

"Sejak kapan lu ketemu sama keluarga besar lu sendiri?"

"Terakhir kali waktu gue umur 14, jadi ya sekitar tiga tahun yang lalu."

"Mungkin mereka udah berubah."

"Gak mungkin." Luna menggeleng kuat kuat. "Gaakan mungkin."

"Yah sebenernya ini terserah lu sih. Silahkan aja kalau gak mau dateng. Kenapa harus minta pendapat orang lain?"

"Lu bener juga sih." Dia terdiam cukup lama. "Oke, gue bakal dateng."

"Hah? Serius?"

Luna mengangguk yakin. "Lagipula urusan gue sama Charlie belom selesai. Dan ada yang pengin gue omongin sama Oom Jules."

"Oh. Oke. Good luck ya menghadapi keluarga mu."

"Haha makasih. Sat, lu mau 'nggak nemenin gue dateng ke pertemuan itu?"

Agent 'Nerds' Carter | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang