Satu

1K 54 8
                                    

Gita menghentikan aksi tertawanya ketika melihat Rius.

Dirra mendecak kesal.

"Kalo suka tuh bilang! Gausah dipendem gitu!"

Gita menoyor kepala Dirra dan mencebikkan bibir.

Namun, rona merah di kedua pipi Gita serta senyuman malu terukir jelas bukan dusta.

"Apaan, sih! Orang gak suka! Dianya aja udah punya pacar!" kilah Gita.

Dirra memutar bola mata, lalu menggeleng-gelengkan kepala.

"Gak baca Line ya, Neng? Udah pegat dia sama si Hillary. Najis kali ye, mau aja sama Hillary. Hillary mukanya menor gitu."

Gita terkejut. Dia memang belum membuka Line-nya dari semalam.

"Masa' sih?" tanya Gita terkejut.

Dirra menoyor kepala Gita.

"GUE KAN UDAH BILANG KALO SUKA MAH BILANG! EMANSIPASI, SIST!" pekik Dirra hingga beberapa anak menengok ke arah mereka berdua.

Gita hanya tersenyum minta maaf, dan Dirra mengumpat kesal.

Dirra menatap Gita yang kini sedang menikmati udara pagi lewat jendela kelas.

Gita mengeratkan sweater cokelat tuanya dan menguncir rambutmya menjadi kuncir kuda.

Dirra tersenyum miris.

Bagaimana mungkin sahabatnya, malah sepupunya sendiri yang begini adanya suka sama seorang Playboy Cap Kapak? Itu gila.

"Gita, Rius itu playboy. Ngapain sih, lo masih ngarepin dia?" tanya Dirra.

Gita menatap Dirra dengan pandangan juteknya.

"Alasannya sama seperti lo yang sedang mengharapkan Ivan dulu biar peka dikit dan bisa mandang gue sebagai wanita, bukan manequin berjalan. Dan buat dia nganggep gue ada di sekolah ini."

Dirra bungkam.

Tidak tahu harus berkata apa lagi.

Kemudian, menghendikkan bahu.

"Okay. It's up to you. Gue sebagai sahabat lo, cuma bisa ngawasin lo. Apapun hasilnya, gue akan tetap bahagia."

Gita tersenyum optimis. Walau ada sedikit keraguan.

::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: ::: :::

Rius menatap Gita dengan wajah penasaran.

Gilang yang berada di sebelahnya, seolah berbicara kepada meja. Sedangkan, pemiliknya malah meninggalkan Gilang.

Gilang mendengus dan menonjok lengan Rius.

"Kenapa sih, lu? Gue cerita, malah ditinggal. Serasa ngomong sama setan tau gak." Rius hanya bergumam sebagai jawaban.

Gilang menatap mata Rius, kemudian menatap ke arah pandangan Rius.

Gita.

Oh, Gita.

"Lo suka sama Gita?" tanya Gilang.

Rius menatap Gilang dan tersenyum miring.

"Pengennya sih jadi target mangsa." ucap Rius santai, sayangnya dusta.

Dan bagusnya, rasa penasaran Rius sudah terbalas. Gita namanya.

"Namanya Gita?" tanya Rius.

Gilang mengangguk.

"Dia itu cewek jutek, dingin. Itu kata orang, sih. Tapi, menurut gue enggak ah. Dia itu asik. Keluarga Horoscope lagi. Namanya zodiak semua. Gelo."

SagitaRiusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang