Mendengar itu, Cia hanya diam ditempat.
" Ciaa.. Hoii... " panggil seseorang dari belakang Cia.
Merasa diacuhkan orang itu menepuk pundak Cia.
" Eh..? " ucap Cia terkejut, " Rika ? " sambungnya.
Rika : Ada apa Cia?
Cia : Hah..?
Rika : Hoii bangun! Aku memanggilmu tau, jangan membuatku khawatir.
Ciapun merasa cemas dan memperhatikan sekelilingnya, Rika juga melihat sekeliling.
Rika : Ada apa dengan mereka? Tatapan mengerikan itu, untuk siapa?
Ah, tidak mungkin..! *ucapnya dalam hati.
Cia. *panggilnya
Rika begitu terkejut melihat Cia yang begitu ketakutan, ia pun menarik tangan Cia, membawanya pergi dari sana.
_Di depan kelas Rose 1_
Rika : Cia, kau tidak apa - apa? *memegang tangan Cia
Cia : A..aku ti..dak apa - apa..
Rika : Jangan memaksakan diri, kau izin ke uks saja ya. Akan kutemani, ya?
Cia : Ti..tidak perlu, aku baik - baik saja. Kau kembali ke kelas saja.
Rika : Tapi..
Cia : Terimakasih Rika. *melepas pegangan Rika, sambil tersenyum tulus
Rika : ...
Baiklah kalau kau meminta, tapi kau bisa datang padaku kapan saja, oke?
Cia : Oke.
Dengan berat hati, Rika pergi ke kelasnya.
Cia juga masuk ke kelasnya.
Merasa diintimidasi teman - teman dikelas, ia berusaha untuk acuh dan tetap melangkah ke tempat duduk.
" Wah - wah, tebak siapa yang datang. Sang putri es telah tiba. " ucap salah satu gadis dengan keras.
" Memang benar ya, kita tidak boleh menilai buku dari sampulnya. " lanjutnya, melirik Cia.
" Bisa saja, sampul itu membawa racun. Yang tidak bisa tebak sebelumnya. "
" Sepandai – pandainya orang menyembunyikan sesuatu , pasti akan tercium baunya. "
" Kita lihat, sejauh mana ia bertahan dengan sikap palsunya itu. Tanpa ada seseorang yang menolong. "
" Ah, untung tuan Rei tidak masuk. Kalau ia tahu, ia pasti akan sangat sakit. "
" Hah, tuan Rei yang malang.. " ucap orang - orang yang sengaja dikeraskan.
Cia berusaha menyembunyikan ekpresinya, dengan wajah acuh membaca buku.
" Rei.. " panggilnya didalam hati.
Hari - hari disekolahpun ia jalani dengan berbagai masalah. Saat jam olahraga, bajunya ditemukan banyak noda cat, terpaksa Cia tidak mengikuti jam olahraga dan hanya melihat dipinggir lapangan. Saat melihat permainan Voli kelas, kepalanya terkena bola voli. Walau begitu tidak ada yang peduli, dan Cia pergi ke uks sendirian.
_Di UKS_
Karena di ruangan itu sedang sepi, Cia mencari kotak P3K untuk lukanya.
" Ish, sulit sekali sih. Kenapa tidak bisa terbuka?! " ucapnya, berusaha membuka tutup kotak. Saat Cia tengan berusaha, terdengar langkah seseorang ke UKS.
" Kau butuh bantuan? "
Cia terkejut mendengar suara seseorang, dan melihat ke arah itu.
Cia : Kau?!
Vicky : Kau ingat aku?
Cia : Aku ingat. *mulai berusaha membuka lagi
Vicky : Hei, kau belum jawab tawaranku.
Cia : Hah.. *berhenti berusaha membuka
Ya. *memberikan kotak itu
Vicky : Sangat mudah. *membuka tutup kotak dengan kunci
Cia : Darimana kau dapatkan itu?
Vicky : Dari teman di kelas.
Cia : Mereka ya.
Vicky : Mereka merahasiakannya darimu. Agar kau menyerah, dan berhenti berbohong.
Cia : Sampai segitunya.
Vicky : Mungkin ini bukan hakku memberikan nasihat untukmu, tapi sebaiknya kau lebih jujur untuk meminta bantuan orang lain. Masalah tidak akan selesai jika kau tidak memberikan kepercayaan ke orang lain.
Cia : ...
Vicky : Yah, mungkin hanya itu yang ingin kukatakan. Aku pergi. *melangkah pergi
Cia hanya terdiam mendengar itu.
" Kepercayaan? "
Ia pun memikirkan kembali kata - kata itu.
" Apa itu, yang sebenarnya harus kulakukan? Berarti selama ini, usahaku untuk tetap acuh itu salah. Aku mungkin akan mencobanya. "
" Oh iya. " ucapnya sambil pergi ke arah Vicky pergi.
~
" Tunggu..! " panggil Cia berlari dari jauh.
Mendengar itu Vicky membalikkan badannya, dan Cia berhenti berlari.
" Terimakasih untuk nasihatn ya. Aku menyadari sesuatu, yang seharusnya aku lakukan dari dulu. Terimakasih Vicky. " ucap Cia dari jauh.
" Akhirnya kau sadar. " jawab Vicky.
" Iya. " gumam Cia.
" Oh iya, nanti sepulang sekolah ada rapat dewan. Mungkin, itu adalah kesempatanmu. " ucap Vicky.
Cia hanya tersenyum mendengar itu.
~ Jam pulang
_Di koridor sekolah_
Cia berdiri didepan ruang dewan menunggu teman - temannya.
" Aku mungkin, bisa memberikan kepercayaan itu kepada mereka. " gumamnya.
Terdengar suara keras dari jauh
" Ciaa...!!! " panggil Rika, bersama anggota dewan lain.
Ciapun melambaikan tangan ke Rika.
" Aku senang ada kalian, TEMAN ".
KAMU SEDANG MEMBACA
A Key For Frozen Heart
RomanceShort Summary : " Putri Es " begitulah orang - orang menjuluki Cia. Sikapnya yg tak acuh & tidak memperdulikan orang lain, mendapat perilaku yg berbeda. Seorang yg populer di sekolah biasa dipanggil Rei merasa tertarik dengan kepribadian Putri itu...