A Key For Frozen Heart Chap. 10 : A Calling :

213 11 0
                                    

_Pagi Di Kelas_
" Pagi " sapa Cia saat Rei melewati bangku Cia.
Mendengar itu, Rei hanya diam dengan muka merahnya melewati Cia.
" Ada apa dengannya? " gumam Cia melihat Rei diam saja.
" Rei, Pagi. " ucap teman Rei.
" Ah, pagi. " balas Rei.
" Hah, jadi dia mengacuhkanku?! " gumam acuh Cia.

_Saat Istirahat_
" Rei, ayo ke kantin. " ajak salah satu siswa.
" O..oh " jawab Rei.
Rei dan teman2nya pergi meninggalkan kelas.
" Aneh, sepertinya aku diabaikan. " gumam Cia.

_Saat Pelajaran_
" Ini. " ucap Cia menyerahkan kertas tes ke Rei, yg duduk dibelakangnya.
Rei hanya diam, dan mengambil kertas itu.
Cia hanya acuh melihat tingkah Rei.

_Saat pulang dikoridor kelas_
" Ada apa denganmu? " tanya Cia saat Rei lewat.
Rei tetap diam, dan melanjutkan langkahnya.
" Aku bertanya padamu. " ucap Cia kembali.
Rei tetap melangkah.
" Tidak sopan mengacuhkan orang. " jelas Cia.
Rei menghentikan langkahnya, dan berbalik menghadap Cia.
" K..Kau yg tidak sopan, tiba2 memanggil nama depan orang?! " ucap Rei gugup.
" Heehh.. " ucap terkejut Cia.
" K..kapan aku melakukannya? " tanya Cia.
" Apa kau lupa tentang kemarin!? " tanya balik Rei.
Cia mengingat kembali saat kemarin.
" I..it..itu tak sengaja! " bela Cia setelah ingat.
" Aku mengatakannya tanpa sadar! Itu tak termasuk hitungan! " bela Cia kembali.
" Hitungan? " tanya Rei.
Cia : Bukankah waktu kau mengajak untuk memanggil nama kita satu sama lain, kau membuat kesepakatan?!
Rei : Eh..?
Cia : I..iya, jika aku yg memulai maka kau boleh memanggil namaku.
Rei : Ahaha, Kenapa kau berpikir seperti itu?
Cia : Bukankah itu benar?
Rei : Kalau itu benar, berarti aku menangkan?.
Cia : Haah, jadi itu hanya pemikiranku saja.
Rei : Ahaha, kau itu lucu sekali.
Cia : Aah, berhentilah menertawakanku!!
Rei : Maaf2, aku kelepasan.
Cia : Aku permisi. (sambil berbalik melangkah pergi)
Rei : Tapi, aku tak marah kalau kau memanggil namaku.
Cia menghentikan langkahnya.
Rei : Aku justru senang mendengar itu, seperti kau sudah menerimaku.
Cia : Apa maksudmu berteman?
Rei : Eh, ya begitulah.
Cia : Kalau itu maksudnya, kau boleh.
Rei : Eh..?
Cia : Kau boleh memanggilku. (jawabnya membalikkan badan)
Sejenak Rei terkejut mendengar jawaban Cia.
" Ci..Cia. " panggil Rei gugup.
Cia memerah dipanggil seperti itu.
" Bodoh. " ucap Cia memalingkan wajahnya, yg merah.
Rei pun juga memerah setelah melihat wajah Cia.
" A..aku juga ingin, memanggil n..na..mamu. Bolehkah? " pinta Cia.
" T..tentu " jawab Rei.
" R..Re.. " ucap gugup Cia.
Rei penasaran mendengarnya.
" Re.. Ah, aku tak bisa. Lagipula, tak harus sekarang. " ucap Cia kesal.
" B..benar juga. A..ayo pulang. " ajak Rei melangkah pergi.
" I..iya " jawab Cia mengikuti Rei.
" Untuk sejenak, aku mengharap maksud lain. Ia begitu polos, mungkin butuh waktu untuk menyadarinya. " gumam Rei, sambil melihat Cia disampingnya.
" Hei, apa kau akan memanggilku? " tanya Rei.
" A..aku akan melakukannya, tidak usah diingatkan. " ucap kesal Cia.

" Aku ingin mendengar lagi, ia memanggilku. " gumam Rei.

" Diberitahukan, untuk calon anggota dewan siswa, segera untuk mengikuti rapat. Terimakasih. Diberitahukan.. " pengumuman dari pengeras suara sekolah.
Rei : Kau dengar itu?
Cia : Aku dengar.
Rei : Kau tak pergi?
Cia : Tak ada urusannya denganku.
Rei : Kau tak bisa sepert..
Cia : Aku tak ingin kejadian kemarin terulang.
Rei terdiam mendengar Cia.
Rei : Begitukah, ayo lanjutkan jalannya.
Cia : Kau tak marah?
Rei : Pasti ada alasan kau tidak pergi.
Cia : Terimakasih.
Rei : Ah, itu bukan apa2.
Merekapun melanjutkan jalan.
" Kau harus pergi Cia. " ucap seseorang.
Mereka menghentikan langkah, terkejut mendengar suara seseorang.
" Tak ada alasan kau tidak pergi. " ucap kembali orang itu.
" Siapa kau?!! " tanya Rei.
" Aku, bisa dibilang teman lamanya. " jawabnya.
" L..Len.. " ucap Cia.

A Key For Frozen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang