A Key For Frozen Heart Chap. 7 : A Date:

269 11 0
                                    

Pagi hari
_Istana Feliz_
Kordeng kamar terbuka otomatis, dan terdengar suara keras...
" Putri, segeralah bangun. Rapihkan dirimu, lalu ke ruang makan. " itu suara recorder dikamar Cia.
Ciapun membuka matanya, lalu bangun dari tempat tidurnya.
Ia pun segera mandi. Setelah keluar kamar mandi, sudah terdapat 3 pelayan wanita yg siap mengganti baju Cia. Pelayan2 itu memakaikan pakaian putri kerajaan Cia dengan lembut, yg sebelumnya sudah ditutupi terlebih dahulu dalaman oleh Cia sendiri. Setelah berganti, kedua pelayan itu mulai merias wajah dan rambutnya, lalu pelayan ketiga memakaikan kaus kaki dan sepatu Cia. Saat sudah siap, Cia pun pergi keruang makan.
" Entah berapa kali kita meriasnya, ia sudah terlihat cantik. "
" Putri sangat cantik, andai saja ada seseorang pria yg bisa memiliki keindahannya. "
" Putri pasti sangat senang, tapi ia tidak tau harus memulainya. "
ucap kagum disertai prihatin pelayan2 kepada Cia.

_Di ruang makan_
" Ayah Ibu, selamat pagi. " sambut Cia
kepada kedua orangtuanya yg baru datang.
" Selamat pagi, Cia. " ucap Raja.
" Pagi, Cia. " ucap Ratu.
Merekapun duduk dikursi meja makan.
" Apa putri ada acara hari ini? " tanya Ratu sebelum makan.
" Mm, tidak ada Ibu. " balas Cia.
" Kalau begitu, putri bisakan membantu menata buku2 di perpus istana? " tanya Ratu.
" Baik, Ibu. " jawab Cia.
Merekapun memulai sarapan.

[Jam 10.00 a.m]
Cia pun memandang jam dinding diperpus kerajaan.
Ia hanya acuh, dan mulai menata buku2 disana kembali. Cia pun memandang buku yg dipengangnya, dan mulai memikirkan sesuatu.
" Sebenarnya, apa sih yg aku khawatirkan? "
" Hal itu, tak ada urusannya denganku. " gumamnya sambil melihat buku itu, dan melanjutkan pekerjaannya. Saat Cia mau mengambil buku lagi, Cia kembali menatap jam dinding [10.30].
" Bodoh! " ucapnya kesal, lalu pergi dari perpus.

Sementara itu
_Di bawah menara jam Angle_
Rei pun memandang jam tangannya.
" Ia pasti datang. " gumam Rei.
~ Beberapa menit kemudian ~
" Dimana dia? " gumam Cia
" Hoi..! " panggil Rei.
Cia hanya diam.
Merasa diacuhkan, Rei menghampiri Cia.
" Kau tak mendengarku? "
tanya Rei, yg sudah didekat Cia.
" Siapa kau? " tanya Cia
" Ini aku, masa kau lupa. " jawab Rei sambil melepas kacamata dan topinya.
" Oh, kau! " ucap Cia terkejut.
" Aish, parah sekali sampai tak mengenaliku. Aku saja langsung tau itu kau, walau dengan penyamaranmu. " ucap kesal Rei.
" Itu bukan salahku, kau saja yg seperti orang asing. Nah, apa mau mu? " balas tak mau kalah Cia.
" Aish, kau ini. Kau kan... "
" Hei, lihat lelaki itu! Keren sekali. "
" Cakepnya.. Apa ia model? "
" Ayo kita kesana! " ucap orang2 sekitar menghampiri Rei.
" Ah dasar, ayo.. " ucap Rei sambil memegang tangan Cia.
" Apa2an kau! " ucap Cia, melepas genggaman Rei.
" Kita harus pergi dari sini. Lihat, mereka sudah dekat. " jelas Rei panik.
" Hei, kau model kan? "
" Boleh kita foto bareng. "
ucap orang2 yg mengejar Rei.
" Tak ada waktu. " ucap Rei, langsung menggenggam tangan Cia, lalu berlari.
" Hei kau! " bentak Cia.
Cia terus berusaha melepaskan tangan Rei, tapi tangannya begitu kuat. Merekapun berlari, sambil berpegangan tangan sampai perpustakaan.
" Hah,hah,hah.. Apa2an sih! " ucap Cia terengah - engah, melepas genggaman Rei.
" Tadi keadaan darurat, aku harus melakukannya. Kalau tidak, bisa seharian kita terperangkap disana. " jelas Rei.
" Itu kan hanya karna kau, jangan bawa2 aku. " keluh Cia.
" Tapi kan hari ini kau bersamaku, tak mungkin aku biarkan kau sendirian. " ucap Rei.
" Terserahlah, sekarang apa mau mu? " tanya Cia.
" Apa kau lupa? Kan sudah ku tulis. " ucap Rei.
" Kalau begitu cepat. " ucap Cia, meninggalkan Rei.
" Hoi, tunggu. " panggil Rei sambil mengejar Cia.

_ Diperpustakaan_
" Silahkan. " ucap Rei, menarik kursi dekat meja tempat membaca.
Cia hanya diam, dan duduk dikursi itu.
" Kau istirahat saja, aku akan beli minum. Kau mau minum apa? " tanya Rei.
" Apa saja, yg penting pantas. " jawab Cia.
" Hehe. Ia pasti tidak tau rasa minuman kaleng. " gumam Rei.
" Okay. " ucap Rei.

" Maaf menunggu lama. " ucap Rei, memberi Cia kaleng minum.
" Apa ini? Apa ini untuk diminum? " tanya Cia.
" Benar, silahkan. Itu sudah kubukakan. " jawab Rei.
Walau ragu, Cia meminumnya.
" Minuman apa ini? rasanya manis dan seperti ada sengatan dilidahku. " tanya Cia.
" Itu Cola, sejenis minuman bersoda. Minuman bersoda memang mempunya rasa seperti itu. " jawab Rei.
" Benarkah. " ucap Cia, lalu meminum lagi.
" Hebat. " ucap kagum Cia.
Rei : Haha.
Cia : Kau kenapa? Apa yg lucu?
Rei : Kau, kau lucu. Sampai segitunya hanya karna cola.
Cia : Tidak sopan.
Rei : Maaf2. Tapi aku mengerti kok. Berperan sebagai pewaris kerajaan memang membosankan. Harus terkurung di Istana, tanpa tau dunia luar.
Cia : Kalau kau tau, kau tak perlu tertawa.
Rei : Maaf2.
Cia : Sudahlah, nah kau mau belajar apa?
Rei : O, iya. Sampai lupa. Aku ingin kau mengajariku, materi minggu lalu. (sambil mengambil buku ditasnya)
Cia : Oh, pelajaran ini. Baiklah aku akan membantumu.
Rei : Mohon Bimbingannya.
Cia : Ya,iya.

[02.00 p.m]
" Baiklah, apa kau sudah tau cara mengerjakan soal ini? " tanya Cia.
" Iya, aku hanya perlu memasukan rumus nomor sebelumnya kan? " jawab Rei.
" Benar. " ucap Cia.
" Aahh.. Akhirnya aku mengerti. Terimakasih Feliz. " ucap Rei.
" Bukankah aneh memanggil orang, dengan nama keluarga. " ucap Cia.
" Kan memang seperti itu, memanggil orang dengan sopan. " ucap Rei.
" Itu memang benar. Tapi aneh, memanggilku dengan nama itu. " ucap Cia.
" Benar juga, nama itu kurang cocok untuk perempuan. Terus aku harus memanggilmu apa? " tanya Rei.
" Panggil saja namaku. " jawab Cia.
" Eeh, itu kepanjangan. " keluh Rei.
" Bertahanlah dengan itu. Aku tak akan mengizinkanmu, memanggil nama depanku. " jelas Cia.
" Benarkah? Aku jadi ingin memanggil nama depanmu. " ledek Rei.
" Tak akan pernah. " ucap Cia.
" Lihat saja. Ayo pergi. " ajak Rei.
Cia mengikutinya dibelakang. Merekapun meninggalkan perpus kota.

_Di jalan pertokoan_
" Hoi, berjalanlah disampingku. " ucap Rei.
" Tidak, aku lebih suka seperti ini. " ucap Cia.
" Hah, kau ini. "
" Ah, kita sudah sampai. " ucap Rei.
Merekapun memasuki bangunan itu.

_Di Seaworld_
" Wah cantiknya.. " ucap kagum Cia.
" Ini adalah tempat berbagai jenis ikan tinggal di akuarium ini. Akuarium ini mencakup seluruh ruangan, kita dapat melihat ini diberbagai arah. " jelas Rei.
" Hebat. " ucap kagum Cia.
" Lihat ikan itu, lucunya. "
" Lihat2. "
" Itu juga. "
" Ikan itu besar sekali. "
" Wah, hebat. " ucap kagum Cia.

" Ibu2, kakak itu kenapa? " tanya anak disana.
" Sudah, jangan diperdulikan. Ayo. " jawab ibu anak itu.
" Dasar, dia ini. " gumam Rei dengan senyumnya.
" Ayo, ketempat lainnya. " ajak Rei, memegang tangan Cia.
" Kau tak perlu memegangku. " ucap Cia.
" Ini agar kau tidak pergi terlalu jauh. " jelas Rei.
" Karna aku sedang senang, aku akan biarkan kau kali ini. " ucap Cia.
Merekapun berkeliling seaworld, dan menikmati pemandangan bawah laut yg cantik.
" Wah, hebat sekali. " tanya Cia.
" Ayo beli sesuatu. " ajak Rei.
" Bu, pesan 2. " ucap Rei ke penjual makan di pinggir jalan.
" Ini namanya Creepe, coba deh. " tawar Rei.
Cia pun mengambil salah satu creepe, dan memakannya.
" Wah, enak. " ucap Cia.
" Benarkah? " tanya Rei.
" Iya. " jawab Cia.
" Ayo ketoko selanjutnya. " ajak Rei.
" Em. " jawab Cia mengangguk.
Merekapun mengunjungi beberapa toko disana. Toko aksesoris, kedai makanan, game center,dan toko cosplay, itulah yg mereka kunjungi.
" Menarik sekali ya. " ucap Rei.
" Iya, ternyata ada banyak hal yg tidak ku ketahui. " ucap Cia.
Mereka pun berhenti di tengah taman kota.
[17.30]
" Ini. " ucap Rei, memberi sebuah bingkisan.
" Apa ini? " tanya Cia, mengambil bingkisan.
" Sesuatu yg akan mengingatmu tentang kencan hari ini. " jawab Rei.
" Kencan? Apa itu? " tanya Cia kembali.
" Itu adalah suatu ketika dimana seorang pria dan wanita jalan bersama. " jawab Rei.
" Ooh.. Jadi ini kencan. " ucap Cia.
" Tapi, ada suatu hal yg belum kita lakukan saat kencan. " ucap Rei.
" Apa itu? " tanya
Cia.
Rei pun mendekati wajahnya ke Cia, dan mencium kening Cia.
Cia hanya terkejut dengan yg dilakukan Rei.
" Itu adalah ciuman. Walau hanya dikening, tapi hari ini sudah bisa disebut kencan. " ucap Rei dengan wajah merah dan senyumnya.
" Hal terakhir saat kencan adalah, mengantar gadis itu sampai rumah dengan selamat. Ayo. " ajak Rei, menggenggam tangan Cia.
Cia hanya diam, mengkuti Rei disampingnya.
Merekapun sampai didepan Istana Feliz.
" Terimakasih untuk hari ini, Felicia. " ucap Rei.
" Aku juga, kau sudah memberitahuku banyak tentang dunia luar. " ucap Cia.
" Baiklah, aku pamit ya. " ucap Rei, sambil berlalu pergi.
Cia hanya diam melihat Rei pergi.
Dengan ragu2 Cia memberanikan diri.
" Suatu hari nanti, ajak aku kencan lagi. " teriak Cia dengan muka memerah.
Rei terkejut mendengar ucapan Cia.
Rei pun berbalik badan.
" Baik, putri. " jawab Rei.
Cia pun tersenyum, begitu senang mendengar jawaban Rei.

" Aku ingin melakukan kencan. "

A Key For Frozen HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang