"Kalau wajah mu terus seperti itu, orang akan mengira kita pasangan homo dan kau berniat ingin memutuskan ku dengan perasaan bingung..." Woobin muncul di depan Kyuhyun.
Kyuhyun terbelalak dengan perkataanya. Wajahnya berusaha tenang. "Anjayo..." Ujarnya.
Woobin duduk di hadapan Kyuhyun dengan meja sebagai pemisah mereka berdua. "Ku kira yang kau suka itu Junhee tapi ternyata aku... Aku tidak suka dengan pria."
"Mwo?" Bingung Kyuhyun.
"Kau mengajak ku kencan hari ini."
Kyuhyun menarik nafasnya. Terlihat mulai jengkel dengan tingkah Woobin. Kyuhyun mencoba tetap terlihat tenang di depan Woobin. "Aku ingin menikahi Junhee." Kalimat itu pun keluar dengan tegas dari sela-sela bibirnya.
Woobin terlihat kaget saat mendengarnya tapi dirinya berusaha keras menutupi itu dari Kyuhyun. "Membuat keluarga kecil yang bahagia dan harmonis, indah sekali..."
"Aku bersungguh-sungguh."
Woobin sudah melepaskan sikap main-mainnya. "Baru sekarang kau berniat menikahinya?"
"Dia meninggalkan ku."
"Lalu kau diam saja?"
Kyuhyun dan Woobin terus beradu tatapan. "Dia meminta ku untuk tidak mencarinya."
Senyuman sinis terlukis di wajah Woobin. "Dan dengan bodoh kau menurutinya, apa kau tau kalau wanita selalu mengatakan hal yang berbeda dengan isi hatinya?"
"Aku mengajak mu bertemu bukan untuk mendengar ceramah mu tapi untuk memperingati mu. Jauhi Junhee karena aku dari dulu bahkan hingga saat ini tidak suka melihat ada namja lain bersamanya...." Tegas Kyuhyun.
"Jinjjayo?" Woobin terus menatap Kyuhyun. "Kendae, kau tau kan jika kau sedang melakukan penawaran ke dua belah pihak harus sama-sama menguntungkan..."
"Saat ini aku sama sekali tidak sedang melakukan tawar menawar dengan mu." Tegas Kyuhyun. "Kau boleh tetap dekat dengan Eunhee, karena biar bagaimana pun kau punya peran yang penting...! Tapi untuk Junhee, aku tidak bisa."
Woobin kembali melempar senyuman sinis untuk Kyuhyun. "Tapi aku sudah menyentuhnya." Matanya terus menatap Kyuhyun. "Bibir manisnya masih terasa di bibir ku." Lanjutnya.
"Kim Woobin." Pekik Kyuhyun. Terdengar begitu sangat kesal.
"Waeyo? Junhee tidak mengatakannya pada mu??"
Kyuhyun terus menatap kesal Woobin.
Woobin bangun dari duduknya dan berdiri membelakangi Kyuhyun. "Aku pergi." Ujarnya. Dirinya perlahan meninggalkan tempat Kyuhyun. Keluar dari restoran dan masuk ke dalam mobilnya. "Sekalipun aku tidak ingin menjauhinya tapi Junhee yang akan memberi jarak... Itu yang selalu dia lakukan." Frustasi Woobin. "Kau sungguh beruntung, Cho Kyuhyun."
---
Sore sudah menghampiri dunia. Junhee pulang ke rumah dan terlihat sibuk dengan ponselnya. "Eomma..." Eunhee memeluk Junhee.
"Ne, Eunhee-ahh... Wait ya..." Junhee melepas pelukkannya dan kembali sibuk dengan ponselnya.
"Omo, Woobin ahjussi..." Eunhee berlari menghampiri Woobin yang baru datang.
"Whoaaa..." Woobin sudah menggendong Eunhee. "Kau merindukan ku?" Tanyanya. Tangan satunya mengambil ponselnya. "Kau menelepon ku?" Kali ini matanya tertuju ke arah Junhee.
"Ne, oppa." Junhee sekarang sudah memberikan perhatiannya kepada Woobin. "Apa yang tadi kalian bicaran, oppa?" Penasaran Junhee.
"Gwenchanayo, kau tidak perlu kawatir." Saut Woobin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love
FanfictionLee Junhee, sekuat tenaga mencoba menyembunyikan kehadiran Eunhee dari ayahnya, Kyuhyun. Sampai akhirnya Kyuhyun hadir dalam kehidupan Eunhee tanpa di duga. "Junhee-ahh, bahkan Tuhan tanpa ijin mu mempertemukan mereka." Junhee terdiam mendengar uca...