Part 3

6.6K 479 17
                                    

Hari yang baru sudah datang, Junhee dan Eunhee sudah berangkat ke sekolah. Junhee mengantar Eunhee hingga di depan kelasnya. "Have fun, honey!" Junhee mencium kening indah milik Eunhee.

"You too, eomma." Balas Eunhee dan melambaikan tangannya dengan senyuman manis. Eunhee masuk ke dalam kelasnya dan mulai menghampiri teman-temannya.

"Eunhee-ahh, kau ingin main ini?" tawaran salah seorang gadis kecil dengan boneka barbie di tangannya.

"Wah...." Eunhee mengangguk senang.

"Uri appa membelikan boneka itu kemarin." Pamernya.

"Jinjjayo?" saut Eunhee.

"Appa ku membelikan jam tangan ini untuk ku, lihat...." pria kecil mulai menunjukkan jam tangan barunya dengan karakter kartun ke sukaannya.

Dan seorang murid yang baru saja masuk ke dalam kelas pun tak kalah heboh. "Yoegiyo, uri appa membelikan sepatu ini untuk ku..." dan dirinya mulai menghentakan kakinya ke lantai dan lampu warna warni mulai terlihat menyala di sepatunya.

"Wah, daebak!" kagum Eunhee.

"Appa mu memberikan apa untuk mu?" tanya murid lainnya pada Eunhee.

Eunhee hanya tersenyum dengan lepas. "Aku tidak punya appa." Polos jawabnya. Itulah jawaban yang selalu keluar dari bibir Eunhee baik saat di Amerika atau pun di sekolah barunya. "Jadi aku tidak punya sesuatu yang di berikan oleh appa tapi aku punya banyak barang yang di belikan oleh uri eomma dan ahjussi..." sambungnya.

Semua wajah teman sekelas Eunhee terlihat kaget dengan pengakuan Eunhee. "Aigoo, kau tidak punya appa?" kagetnya. "Lalu bagaimana kau bisa lahir??" bingungnya. "Eomma ku bilang kalau tidak ada appa aku tidak akan lahir dan kalau tidak ada eomma aku pun tidak akan lahir..."

"Omo, seongsangnim sudah datang." Seru seorang gadis kecil membuat semua murid berhamburan ke kursi mereka masing-masing.

"Selamat pagi, anak-anak...." sapa sang guru. "Sebentar lagi sekolah kita akan mengadakan perayaan hari appa nasional, soengsangnim minta agar kalian datang membawa appa kalian masing-masing.... kita akan membuat satu pertunjukkan." Antusias seongsangnim menjelaskan tentang aktivitas sekolah.

Eunhee mengangkat tangannya. "Saem, apa boleh kalau aku membawa Oechomson ku dan ahjussideul ku?" tanyanya dengan senyuman.

"Tentu tidak boleh! Anak yang tidak punya appa tidak boleh ikutan!" ketus teman sekelas Eunhee dan sontak seluruh murid mulai mengejek Eunhee.

Anak aneh. Tidak punya appa. Eunhee tidak punya appa.

Ledekan itu terus terdengar begitu nyaring. "Hentikan! Hentikan..." teriakan sang guru pun hanya mampu menghentikan ejekan itu beberapa detik dan mereka pun mulai mengejek. Eunhee dengan tangisannya mengambil tasnya dan berhamburan lari keuluar kelas. Dirinya terus berlari hingga berdiri di depan pintu gerbang sekolah. Melihat celah kecil Eunhee pun masuk ke dalam celah itu dan kembali berlari meninggalkan sekolah tanpa menghiraukan teriakan bu guru yang memintanya untuk berhenti. Eunhee terus berlari dengan air mata di pipinya.

---

Junhee baru saja menyelesaikan kelas pertamanya dan melihat guru Eunhee dengan wajah pucat menghampirinya. "Lee Seongsangnim..." panggilnya.

"Ne, Jung Seongsangnim. Waeyo?" bingung Junhee.

Jung Seongsangnim pun terlihat takut untuk menyampaikannya tapi dia tidak punya pilihan. Diirnya menarik nafasnya perlahan. "Yoegiyo... Ehm... Eunhee, dia kabur dari sekolah tapi.... security sekolah sedang berusaha mengejarnya."

Junhee terdengar kaget. Dirinya dengan cepat mengambil ponsel dari sakunya. "Oppa... Donghae oppa, uri Eunhee kabur dari sekolah...." dirinya menelepon Donghae dan berlari meninggalkan sekolah.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang