b l u r b

758 84 25
                                    

Ia mengusap matanya yang basah dengan pelan. Tangan kanannya bergerak menghampiri pigura foto yang terpanjang dengan rapi di nakas sebelah tempat tidurnya. Ibu jarinya mengelus wajah orang tersebut di dalam foto.

Orang itu tersenyum dengan lebar. Senyuman tanpa kesakitan, tanpa paksaan, tanpa beban. Seakan semua beban dalam hidupnya terbang terbawa angin sepoi-sepoi yang menerpanya, memainkan rambutnya dengan bebas.

Ia menggigit bibir bawahnya dengan keras, menahan isakan tangis yang berdesakkan keluar hingga tenggorokannya merasa sakit. Ia tercekat.

Ia tidak bisa menahannya lagi.

Air mata yang sudah sedari tadi ia bendung, jatuh dengan bebasnya, membanjiri pipi halusnya. Suara isakan yang ia tahan, terlepas keluar memenuhi rongga telinganya. Ia meletakkan pigura foto yang ia pegang oleh tangan kanannya, menaruhnya persis di tempat asalnya. Ia jatuh terduduk di atas tempat tidurnya, menutupi wajahnya yang basah kuyup tak karuan.

Ia tersengal-sengal.

Ia bisa memberikan segalanya untuknya. Ia bisa membelikannya rumah mewah. Ia bisa membelikannya mobil mewah. Ia bisa melakukan apa saja untuknya.

Ia memberikan hampir segalanya untuknya.

Kecuali satu.

Waktu.

Ia tidak memberikan waktu yang cukup untuknya. Waktu untuk mereka menikmati kebahagian bersama, waktu untuk mereka salingmenyayangi dan menjaga satu sama lain.

Ia tidak memberikan waktu yang cukup.

Ia telah gagal. Ia telah salah dari awal.

"Why?"

"This is all my fault. Fuck, my fault."

"Take me home, sweetheart. Take me with you."

"Fuck, fuck, fuck."

Ia menghancurkan segalanya.

Ia melempar semua benda di dekatnya dengan tenaga kuat. Ia melempar semua barang pecah belah di kamarnya, ia melempar semua bantal guling, vas, jam beker, semuanya.

Semuanya kecuali satu.

Pigura foto itu.

Ia benar-benar bersalah.

___________________________

a/n
Haiii selamat datang di ff baru judy!

ini baru blurb nya, chapter pertama bakal gua post hari ini juga, kok. dibaca yaaa bc gua suka bgt sama cerita ini:/

dan gua lg tergilagila sama Calum ok I dreamed about him every single night (I'm sorry lukey it's calum's turn now).

anyways, kalo lo penasaran sama cerita abal-abal gua ini, dan mau gua lanjut, comment 'damn, I like it' okkkkkk

byee and see you in chapter one!

-Judy xx

Dear, Calum [calum hood]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang