Calum, di sela-sela kesibukannya, menyempatkan diri untuk menenangkan pikiran dan fisiknya yang lelah.
Calum membuka direct message di akun twitternya, terus menggeser layarnya, hingga ia menemukan satu direct message dari pengguna twitter yang bernama Diana Russet. Penasaran, akhirnya ia membukanya, dan mulai membaca isinya.
"Dear Calum,
I'm so glad that you finally followed me on twitter. Aku sudah menunggu selama 2 tahun, tahu. Um, sekarang, aku akan memperkenalkan diri terlebih dahulu."
"Namaku Diana. Diana Caitlyn Russet. Aku berusia 17 tahun, dan hari ulang tahunku bertepatan dengan hari ulang tahunmu! Aku tinggal di Illinois."
Ia adalah gadis yang ia follow kemarin. Ia menemukan gadis itu secara tidak sengaja juga di tenagh-tengah kolom interactions-nya. Ia sama sekali tidak mengirim banyak tweet pada Calum—ia hanya mengirimkan:
'Hi Calum! Have a great day! If you ever feel down just remember that i'm here, we're hereJ love you!'
Calum tersenyum. Calum membayangkan gadis ini adalah gadis polos yang pendiam dan selalu memperkenalkan dirinya setiap bertemu orang lain. Sebenarnya, Calum sudah beberapa kali menerima direct messages yang seperti ini, tapi tak tahu kenapa, Calum merasa penasaran dengan Diana ini. Ia tidak menggunakan username unik, hanya namanya saja, DianaRusset.
Ia lanjut membacanya sampai habis.
"Maafkan aku karena terlalu banyak mengirimkan dm kepadamu, Cal. Tapi aku janji, aku tidak akan menyampah di direct messagemu. Aku janji."
"Oh, mungkin ini baru satu di antara ribuan pesan dariku untukmu! Haha, jangan panik, aku bercanda."
"Baiklah. Terima kasih untuk segalanya, Cal, aku menyayangimu."
"Kalau kau membaca pesan-pesanku ini, aku menunggu balasanmu. :-)"
"Salam hangat, Diana. Xx"
Tidak, ia tidak menyampah sama sekali. Justru Calum semakin penasaran dengan pesan-pesan darinya. Baru saja Calum ingin membalas pesan tersebut, ia menghentikan tangannya. Jika ia membalas pesan tersebut, apa ia akan menjaganya tetap rahasia? Calum tidak ingin sampai fans lainnya merasa tidak spesial atau bagaimana. Dan akankah ia tetap menjadi diri sendiri? Jika Calum membalasnya, Calum takut gadis ini malah bertingkah aneh atau sebagainya.
Calum memutuskan untuk tidak membalas pesan tersebut, dan berharap semoga gadis ini akan mengiriminya pesan lagi.
***
Hari berikutnya, Calum membuka direct message-nya lagi, dan berharap dapat menemukan nama Diana Russet.
Dan ia menemukannya. Ia segera membukanya dan membaca cerita Diana hari ini.
"Dear Calum,"
"Hari ini aku datang mengunjungi toko musik di dekat sekolahku. Aku membeli CD Single SLSP!"
"Aku mendengarkannya, dan seketika, aku jatuh hati pada semua lagu di CD itu."
"Bahkan Ibuku sampai marah padaku karena aku terus menerus menyanyikan lagu Disconnected dengan sumbang. Aku memang tidak bisa menyanyi:')"
Calum tertawa membacanya dan membayangkan Diana menyanyi dengan suara sumbangnya. Ia terus membaca pesan darinya sampai habis.
Entah kenapa, Calum mendapat perasaan bahwa ada sesuatu yang aneh dari dirinya. Bukan aneh yang ... 'aneh', entahlah, Calum juga tidak bisa menjelaskannya.
Ia mencoba mengesampingkan perasaan ganjilnya dan menutup aplikasi twitter, dan menghembuskan nafasnya.
"Diana ... Diana, who are you?"
***
Hari ketiga, keempat, dan seterusnya, tidak ada pesan baru dari Diana. Calum mulai merasa sedikit kesal dan juga heran, kenapa ia tidak mengirim pesan lagi? Apa dia jengkel karena Calum tidak pernah membalas pesannya satupun?
Entah kenapa, Calum jadi uring-uringan sendiri, sampai teman-teman satu band-nya ikut merasa heran.
"Kau ini kenapa, sih?" tanya Luke heran. Calum sendiri juga heran, sehingga ia tidak mampu menjawab pertanyaannya, hanya bisa mengangkat bahunya sambil menggeleng.
Hingga keesokan harinya, Calum mendapati dirinya sedang mencari-cari nama Diana Russet lagi di kolom direct messages nya, dan hari ini, Calum beruntung. Ia segera membukanya.
"Dear Calum,"
"Maafkan aku. Maafkan aku karena telah melanggar janjiku. Aku janji untuk tidak mengirimimu banyak pesan lagi. Tapi sekarang aku malah membanjirimu pesan."
"Aku hanya butuh berbicara dengan seseorang. Dan pilihanku jatuh padamu."
Calum langsung terfokus ke layar ponselnya dan tidak menoleh ke arah lainnya.
"Hari ini semua orang sungguh jahat padaku. Cindy, gadis kejam yang bersarang di sekolahku, kembali menjadikanku sasarannya. Saat aku sedang membawa makanan makan siangku,"
"Ia menyelengkat kakiku, membuatku jatuh ke lantai dengan keras. Kepalaku terbentur cukup keras, dan minuman panas milik seseorang tumpah ke badanku."
"Bajuku basah, dan kulitku tersiram air panas. Sakit sekali, Cal. Dan tidak ada yang menolongku sama sekali. Kuulang, tidak ada sama sekali."
Hati Calum terenyuh saat membacanya. Ia mencengkram tangannya dengan keras, entah kenapa, ia seperti ikut merasakan kekesalan yang Diana rasakan. Damn that stupid Cindy girl, fuck her.
"Mereka hanya menertawaiku dengan keras, menunjuk-nunjuk ke arahku dan berteriak menyebutku aneh. Aku tidak aneh, Cal, aku tidak aneh."
"Aku normal. Aku hanya pemalu. Dan mereka menganggapku aneh hanya karena aku menyukai aliran musik yang berbeda dengan mereka semua."
"Mereka memanggilku emo freak. Aku bukan emo. Aku normal. Tapi semua orang membenciku. Mereka menertawaiku."
"Lalu aku berdiri dari tempatku jatuh, tanpa mempedulikan hinaan mereka, aku berlari menjauhi mereka semua. Aku masuk ke kamar mandi, dan menangis di sana hingga jam pulang sekolah tiba."
Calum menarik nafasnya, dan seketika, ia merasa benar-benar iba terhadapnya. Dan, out of people, she chose to tell him.
Calum menggigit bibirnya, seketika merasa bingung. Apa yang harus ia lakukan? Membalas pesan-pesannya? Tidak, tidak bisa, ia harus tetap menjadi silent reader. Calum langsung menutup pesan tersebut dan tidak membaca isinya lebih lanjut.
Setelah sekian lama berpikir, Calum akhirnya hanya bisa berharap semoga Diana baik-baik saja, karena ia memang tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"I'm sorry, whoever you are."
_______________________________________
a/n
i'm sorry it took a really long time for me to update this story:(
hope you like it!
jangan jadi silent readers yaa! tinggalin comments dan votes:3
Judy.xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Calum [calum hood]
Fanfiction"Dear Calum, I know that you're never here. But you know? I feel so close to you. You're never here, But I feel that you are." © 2015 adorkablejudey, All Rights Reserved