✖1. I'm Your Superhero✖

2K 177 37
                                    

Bella merasakan matanya terganggu oleh sinar matahari yang menembus celah-celah horden kamarnya. Dengan terpaksa dia pun membuka matanya dengan perlahan sambil menguceknya.

Ketika ia merasa matanya sudah melihat begitu jelas dia pun melihat ke sisi kanannya dan disitu terlihatlah seorang pria yang sangat ia cintai tertidur dengan posisi tengkurap dan sedikit mendengkur dalam tidurnya. Menurut Bella ia sangat lucu jika ia tertidur seperti itu.

Bella pun bangkit dari tempatnya lalu mengecup pipi dan kening suaminya itu dan langsung ia meninggalkan suaminya itu di kamar untuk melihat anaknya yang kamarnya bersebelahan dengannya.

Ketika Bella sudah masuk ke dalam kamar anaknya itu, Bella lihat anaknya masih tertidur. Bella pun memeriksa popoknya apakah penuh atau tidak karena anaknya selalu buang air semalaman, ternyata sudah penuh dan waktunya untuk menggantinya. Bella pun berjalan menuju lemari laci yang berada dekat dengan box bayi nya itu lalu mengambil popok dan minyak kayu putih di sana.

Bella pun kembali lagi pada anak lelakinya ini. Dengan lihainya Bella mengganti popok anaknya tanpa membuat anaknya, Julian terbangun dari tidurnya dan setelah itu ia pun memberikan bagian perut Julian minyak kayu putih agar perutnya merasa hangat.

Setelah itu ia pun membuang bekas popok itu ke tempat sampah yang berada di dekat pintu kamar Julian itu. Sehabis itu Bella pun menuju dapur berniat untuk membuat Luke dan dirinya sarapan.


-


-Luke's pov-

Aku meraba samping tempat tidurku dan merasa ada yang berbeda disitu. Dengan terpaksa aku membuka mataku dan melihat di sebelahku itu, ternyata Bella tidak ada di sampingku. Aku pun bangun dan menyerukan namanya, "Bells?"

Seketika itu juga aku mencium bau masakan. Bisa ditebak itu adalah bau masakkan Bella. Aku pun bangkit dari tempatku lalu mengambil tanktopku yang berada di dalam lemari pakaianku, setelah itu berjalan menuju kebawah menemui Bella di dapur. Aku pun melihat Bella disana yang sedang memasak, aku pun menyamparinya dan memeluknya dari belakang.

"Goodmorning, baby." sapaku hangat sambil mencium pundak dan tengkuk lehernya itu. Bella pun mengelus pipi kiriku lalu mencium pipi kananku, "Goodmorning too, daddy."

Aku yang mendengar itu hanya bisa tersenyum dan kembali mencium pundaknya itu. Aku tidak menyangka aku sudah hidup 3 tahun bersama Bella dan timbah ada satu orang lagi ditengah-tengah kami, yaitu Julian. Itu membuatku semakin mencintai keluarga kecil ini.

"Kau membuat apa, hm?" tanyaku padanya sambil memperhatikannya memasak. "Umm... Saucy Ground Beef and Noodles" jawabnya dan setelah itu ia pun mematikan kompornya lalu berbalik menghadapku dan mengalungkan kedua tangannya itu pada leherku.

Bella pun memperhatikanku dari rambut, mata, sampai janggutku. "Well, janggutmu tumbuh lagi." aku yang mendengar itu terkekeh dan kembali menatapnya lalu mengangkat tanktopnya itu sedikit agar aku bisa meraba perutnya.

"Should i keep it or..."

"Just keep it until i told you to shave it."

Aku pun kembali terkekeh. Aku tidak menyangka Bella sangat menyukai janggutku ini. Katanya janggutku ini menambah ketampananku, tetapi jika sudah menebal aku selalu mencukurnya tanpa dia harus mengatakannya padaku.

Aku kembali menatapnya dan mendekatkan wajahku padanya. Bella mengerti maksudku, dia pun memejamkan matanya dan membuka sedikit bibirnya itu. "I love you so damn much, Bells." bisikku dan hidung kami saling bersentuhan sampai....

"Mommyyy..." aku tersentak ketika mendengar suara tangisan yang berasal dari atas itu. Itu adalah suara Julian yang menangis.

Kuliah Bella membuka matanya dan wajahnya berubah menjadi begitu panik. "Julian..." lirih Bella khawatir. Aku tahu bagaimana perasaan wanitaku yang satu ini.

How To Be A Good Daddy 》l.h [Sequel of DWIH]Where stories live. Discover now