Kidnap

568 57 15
                                    

"Ayah... boleh tidak hari ini aku ikut ayah? Jadi ayah antar aku ke sekolah"

Ayah ku mengernyitkan alisnya, wajar kalau dia bingung, "apa-apaan kau? Sudah ayah sediakan mobil dan supir tapi kau masih mau naik mobil ayah? Tidak"

"Ta-tapi yah--"

"Ayah tidak punya waktu. Sekarang ayah harus berangkat", ayah ku pun pergi meninggalkan ku.

Sekarang ayah dan ibu ku sudah berangkat kerja. Aduh bagaimana ini? Aku harus naik bus!

"Andrew, a-aku... tidak bisa berangkat dengan mu ya... aku sudah janjian dengan teman ku untuk berangkat bersama. Ja-jadi tidak usah antar aku ya", kata ku berbohong.

"Naik apa non?"

"With a bus. Sudah ya, aku berangkat dulu"

"Aku antar saja ke halte nya", dia tersenyum. Tapi kali ini aku tahu senyum nya tidak tulus.

"Tidak usah. Aku biasa jalan kaki. Nanti pulang juga tidak usah jemput ya. Aku ada yang harus dikerjakan dengan teman ku. Aku... duluan ya", aku langsung terburu-buru meninggalkan rumah ku.

Sesampainya di halte bus, aku menunggu. Aku sebenarnya masih takut kalau-kalau saja Andrew mengikuti ku. Tiba-tiba mobil Porsche yang sangat ku kenal ini berhenti di depan ku. Ia membuka kaca mobilnya.

"Ayo masuk", aku pun masuk ke mobil nya. Luke langsung melajukan mobil nya.

"Luke... aku... takut", aku menunduk. Jujur, aku tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini.

"What is it?", tanya luke.

"Semalam aku mendengar Andrew sedang di telepon oleh seseorang... Andrew bilang, dia akan menyerahkan aku hari ini ke orang itu. Aku jadi takut, Luke"

Luke memegang tangan ku. Tangannya hangat. Menghangatkan hati dan pikiran ku. Semua terasa menjadi tenang.

"Tidak usah khawatir. Tidak ada yang perlu ditakutkan", mata nya tetap fokus pada jalanan.

Aku tersenyum, aku merasa lega.

***

"Apa ayah? Langsung pulang? Tidak boleh kemana-mana?", ayah ku menelpon ku saat aku sedang berjalan menuju pintu sekolah. Saat itu aku sedang bergegas pulang.

"Yes. You have to take a rest today. Just go home!"

Mati aku, gagal semua rencana ku untuk tidak pulang bersama Andrew. "Tapi yah..."

"Ini perintah, Holly! Jangan susah diatur!", ayah ku mematikan sambungannya. Aku harus apa?! Kate sudah pulang duluan. Minta tolong Luke untuk mengantar ku? Rasanya tidak mungkin.

Aku sudah dapat melihat mobil ku terpampang di depan gedung sekolah ku. Pokok nya aku harus bisa melawan Andrew kalau dia sampai melakukan sesuatu pada ku!

Saat aku berjalan menuju mobil ku, ada yang memegang tangan ku. Luke.

"Kamu... akan pulang sama dia?", dia yang dimaksud pastilah Andrew.

"Y-yes... this is my dad's order. Tapi... tidak apa-apa, aku pasti bisa melawannya"

Luke terkekeh, "tenang saja. Aku akan mengikuti mobil mu", dia menepuk pundak ku lalu pergi. Aku dapat menghela napas lega. Rasanya seperti ada pangeran pelindung ku.

Aku duduk di mobil ku dengan canggung. Berharap Andrew tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Andrew pun melajukan mobil nya, dapat ku lihat mobil Luke yang mengikuti ku dari belakang.

"Non, kita beli makanan ringan yuk", Kata Andrew. Aku tahu maksud jahat nya

"Ma-maaf... aku hari ini disuruh ayah ku untuk langsung pulang. Ja-jadi tidak bisa pergi ke mana-mana dulu"

Hemmings vs Alto (Luke Hemmings)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang