Akhirnya luke pergi meninggalkan rumah ku. Aku mengantar nya sampai pintu rumah ku.
"Terima kasih ya, karena kamu aku pasti bertengkar lagi dengan orang tua ku", kata ku lalu mendorong nya keluar dan membanting pintu rumah ku.
"Jadi daritadi anak itu ada di sini?!", bentak ayah ku yang membuat ku terkejut.
"I-iya ayah... di-dia sudah ku--"
"Kau minta mobil sudah ayah berikan! Tapi ayah minta tolong pada mu saja agar keluarga mereka tidak menginjak rumah kita, susah ya?!!", ayah ku benar-benar marah, mata nya melotot marah ke arah ku.
"Aku kan sudah bilang aku tidak minta mobil! Ayah beli mobil bukan untuk ku, tapi untuk dipamerkan kan? Tapi lihat, keluarga mereka sama sekali tidak menggubris nya! Shame on you", karena kesal aku memutuskan untuk keluar rumah, mencari angin segar untuk menenangkan hati ku.
Aku duduk di bangku taman perumahan ku. Aku bahkan sudah tidak bisa menangis lagi. Benar-benar menjengkelkan. Apa mereka tidak bisa tidak usah membentak ku begitu?
"Hello ms. holly", laki-laki berambut jambul berwarna coklat tua itu duduk di sebelah ku.
"Ngapain kamu di sini? Kok malah keluyuran?", entah kenapa, melihat wajah nya membuat ku semakin tambah kesal.
"I was bored. So I just take a walk and bought an ice cream. You want some?"
Aku hanya menggelengkan kepala ku.
Luke's pov
Karena aku bosan aku datangi saja Ashton untuk menggerecoki urusannya. "Luke? What are you doing here?", herannya Kate justru yang membukakan pintu.
"Kamu ngapain di sini? Di mana Ashton?"
"He is in the toilet. Come in", Kate mempersilakan aku masuk. "Kamu tidak mengerjakan tugas dari Mrs. Cecil bersama Holly?"
Aku menggelengkan kepala ku, "tadi nya aku sudah hampir mengerjakan tugas itu bersama Holly. Tapi aku diusir oleh orang tua nya", Kate hanya ber 'oh' ria.
"Luke? Ngapain di sini?", tanya Ashton tiba-tiba.
"Main-main saja. Habisnya aku bosan", kata ku sambil minum minuman bersoda yang ku ambil dari lemari es milik Ashton.
"Bagaimana kalau kita ajak saja dia kerjakan tugas ini bersama. Tapi di tempat lain, jangan di rumah nya", kata Kate.
"Nah aku setuju", kata ashton. Ya mau tidak mau aku juga harus setuju.
Author's pov
Luke, Ashton, dan Kate sudah tiba di depan rumah Holly.
"Kate, kamu saja yang panggil Holly. Hanya kamu satu-satunya yang bisa memanggilnya", kata Luke. Kate mengangguk lalu keluar dari mobil Luke.
Kate menekan tombol bel rumah Holly dan ibu nya membukakan pintu nya.
"Permisi bibi... apakah ada Holly di dalam?", tanya Kate sopan.
"Tidak ada... Holly nya sedang keluar. Memang ada perlu apa, Kate?"
"Aku hanya ingin mengajak dia bermain keluar sebentar hehe. Kira-kira bibi tau tidak dia pergi ke mana?"
"Tidak... dia pergi begitu saja"
"Ba-baiklah bi... terima kasih", ibu holly hanya tersenyum kecil lalu menutup pintu nya. Kate kembali masuk ke mobil Luke.
"Holly tidak ada di rumah"
"Ah, ibu nya berbohong tuh. Tadi aku kan mampir ke sana. Dia ada di rumah nya kok", kata Luke.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hemmings vs Alto (Luke Hemmings)
Fanfic"Ayah gila? Tidak mungkin yah! Anak culun seperti dia bukanlah tipe ku" -Luke Hemmings. "Cinta? Aku tidak mencintainya!" -Holly Alto.