GML #4

13.7K 957 26
                                    

Adel mengirim pesan pada Lyn, menanyakan keberadaannya. Gadis itu baru tiba, berada di basement seperti halnya Adel dan Riva.

"Kebiasaan banget sih lo. Lama banget!" Gerutu Adel berdecak.
Lyn menyengir lebar. Melangkah angkuh pada Adel. Mereka melangkah sembari bercakap-cakap.

"Hai, Riva... Lo setia banget sih jadi bodyguardnya Adel? Mending lo jagain gue. Gue itu nggak bawel lho kayak majikan lo." Goda Lyn mengedipkan mata. Adel memutar bola mata seperti biasa. Lyn selalu saja menggoda cowok nerd itu.

"Maaf, mbak." Selalu saja seperti itu. Riva hanya meminta maaf lalu menunduk sopan.

Mengabaikan Riva di belakang mereka. Kedua gadis itu sibuk dengan beberapa pakaian yang mengantung di depan mereka.
Lelaki itu dijadikan sebagai anti nyamuk juga trolley berjalan bagi mereka. Keduanya memang sangat sadis sekali.

"Astaga... Riva... Lo mau mau aja dijadiin babu sama dua curut ini?" Suara lelaki lain mengalihkan pandangan Adel dan Lyn yang sedang sibuk.

Satu lagi lelaki songong muncul di hadapan mereka. Kedua gadis itu langsung jengah dan memutar bola mata.

"Ngapain lo di sini? Stalk pasti!" Cibir Lyn memutar bola mata.

"Kampret. Pede banget lo."

"Jadi apa?" Lyn menaikkan satu oktaf suaranya.

"Dathan! Lo datang ke sini cuma ganggu kita aja? Mending lo pergi. Kita nggak butuh sopir atau babu." Kata Adek kesal.

"Buset... Pantes cocok jadi temen. Sama-sama sialan." Dathan mencibir. "Riv, lo mau ikut kita nggak? Ngapain lo ngikutin dua cewek sialan ini?" Ejeknya.

"Tidak. Saya ikut mbak Adel dan mbak Lyn." Riva menolak.

Adel dan Lyn meleletkan lidah pada Dathan. Membuat lelaki itu memutar bola jengah.

"sayang... Kamu di sini? Aku nyariin kamu kemana-mana." Gadis lain mendekat. Membawa beberapa pakaian di tangannya.

"Oh, sayang. Sudah selesai?" Dathan berujar lembut. Lengkap dengan senyum memikat andalannya.

"Cewek baru lagi?" Adel menggeleng-gelengkan kepala. Sementara Dathan menyengir lebar.

"Kembaran lo. Kenalin namanya Sari. Sayang, kebetulan gue sering bertemu dengan mereka. Kenalan dong." Ucapnya.

Adel dan Lyn kenalan ogah-ogahan. Tetapi sepertinya Sari terlihat sopan.

"Duluan ya..." Dathan merangkul bahu Sari, menjauh dari mereka. Adel dan Lyn hanya mengendus. Membiarkan kepergian sepasang kekasih tersebut.

"Dasar playboy cap cicak." Gerutu Lyn berdecak.

"Cemburu, gengs?" Adel menyeringai. Menyenggol lengan Lyn dengan lengannya.

Lyn langsung mengelak. "Atas dasar apa gue cemburu sama itu bocah curut? Ogah banget lah!"

"Jangan salah lho. Bisa aja lo cinta sama dia."

"Lo urus tuh asisten lo. Jangan ceramahin gue aja." lyn kembali memotong.

Giliran Adel yang memutar bola mata jengah. Saling menyindir dan mengejek seperti itu memang kebiasaan mereka. Tetapi mereka tetap sobat dan langgeng hingga saat ini. Meskipun pertemanan tersebut baru berlangsung satu tahun.

Adel dan Lyn tidak memiliki teman tetap sebelumnya. Mereka semua hanya berkedok rusa berbulu domba. Baik di depan mereka namun menyimpan banyak rencana di dalam benak masing-masing.

Bertemu dengan Lun merupakan suatu anugerah bagi Adel. Mesli berbicara asal ceplos tetapi Lyn tetap menerimanya. Begitupun sebaliknya. Lyn itu gadis angkuh yang mampu mengimbangi keangkuhan Adel. Sama-sama angkuh terkadang cocok untuk di satukan.

***

Give Me Love [SHIC #2] [DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang