03. Love Story in the Past

1.8K 81 5
                                    

Yoona tertunduk di depan Presdir Lee Sang Mok. Kini mereka berada di ruang rapat direksi. Saat sedang berjalan ke tempat itu. Yoona mengingat kembali cerita masa lalunya dengan Lee Donghae, pria pernah ada di hatinya dan pria yang paling dia cintai kala itu.

Tepatnya lima tahun lalu ketika masih di SMA, Yoona dan Donghae adalah pasangan kekasih. Awalnya, mereka bertemu di dalam bus saat perjalanan menuju sekolah mereka. Yoona tanpa sengaja menumpahkan bekal makanannya ke seragam Donghae dan membuat seragam Donghae menjadi kotor. Donghae marah dan menyuruh Yoona membersihkan bekas tumpahan itu. Sejak saat itu mereka sering satu bus dan duduk bersebelahan. Mereka saling mengobrol dan mereka pun berpacaran tanpa ada seorang pun dari teman-teman dan keluarga mereka yang tahu.

Saat mereka lulus sekolah, mereka berjanji untuk kabur dari rumah mereka karena tahu hubungan mereka tidak pernah disetujui oleh kedua orang tua mereka dan mereka berencana menikah diam-diam. Donghae berjanji akan menikahi Yoona. Donghae meminta Yoona untuk menunggunya di Halte bus, tempat mereka bertemu seperti biasanya.

Tepat di hari mereka berjanji untuk bertemu untuk lari dari rumah. Yoona menunggu di Halte seperti permintaan Donghae. Enam jam Yoona menunggu dalam udara dingin bulan desember, namun Donghae tidak muncul.

Yoona kemudian mendengar kabar bahwa Donghae melanjutkan kuliah ke Inggris sesuai keinginan ayahnya. Sejak saat itu Yoona sangat kecewa dan tidak pernah bertemu lagi dengan Donghae.

“Sepertinya ada sedikit kesalah pahaman antara anak buah saya dengan putra Anda, Presdir Lee,” ucap Siwon kepada pimpinan tertingginya itu.

Perkataan Siwon itu membuyarkan lamunan Yoona tentang kenangan yang sebenarnya ingin Yoona lupakan. Namun karena Donghae muncul kembali di hadapannya. Kenangan itu tanpa sengaja memasuki pikirannya lagi.

“Menurutku perbuatanmu terhadap anakku itu tidak bisa kumaafkan, Yoona-ssi,” ungkap presdir Lee dengan menunjuk wajah Yoona, dan mencoba mengayunkan telapak tangannya ke wajah Yoona yang tertunduk itu.

Abeoji—” sergap Donghae menghalau perbuatan ayahnya itu.

“Kau, diam saja Donghae!” teriak presdir Lee tidak bisa menahan amarahnya. “Kau sudah mempermalukan anakku di depan karyawan yang lain. Bagaimana kalau ada wartawan yang melihat perbuatanmu itu? Apa kau akan bertanggungjawab jika image anakku menjadi buruk dimata orang lain, Yoona-ssi?”

Yoona hanya tertunduk dan tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan presdir Lee tersebut.

“Kepala bagian Choi, pecat pegawai ini!” perintah presdir Lee kepada Siwon. “Berikan dia pesangon seperti sudah sepuluh tahun bekerja. Aku tidak ingin melihat dia lagi.”

Yoona, Donghae dan Siwon sangat kaget mendengar perintah tersebut. Yoona benar-benar tidak percaya dengan hal itu.

“Abeoji !” ucap Donghae kepada ayahnya. “Kau tidak bisa melakukan hal itu. Aku... aku masih menyukai dia. Dan aku akan menikahinya.”

Mwo?” presdir Lee, Yoona dan Siwon menyerukan hal yang sama secara bersamaan.

“Yaa—Lee Donghae, apakah kau sudah gila?” teriak Yoona sambil berdiri dari tempat duduknya saking kagetnya mendengar pernyataan bahwa Donghae akan menikahinya.

“Kali ini aku setuju denganmu,” ungkap Presdir Lee. “Kau benar-benar sudah gila, Lee Donghae.”

“Aku tidak gila,” jawab Donghae dengan nada tinggi. “Yoona, kau masih ingat dengan janjiku lima tahun yang lalu bukan?”

“Tidak!” jawab Yoona dengan nada kesal.

Mwo?”

“Sejak kau meninggalkan aku waktu itu. Aku sudah mengubur janji itu.”

“Jadi, yeoja ini adalah yeoja yang sering kau ucapkan kepada ayah?” tanya presdir Lee. “Kau berjanji untuk menikahinya? Ayah tidak akan pernah menyetujui hal itu. Kau  dengar? Ayah tidak akan menyetujuinya.”

“Tenang saja, tuan Presdir. Saya juga tidak sudi untuk menikah dengan pria brengsek seperti dia,” ungkap Yoona dengan mata berkaca-kaca dan suara yang terdengar hampir menangis. “Dan Anda tidak perlu susah-susah memecat saya. Karena saya mulai hari ini mengundurkan diri dari perusahaan ini,” tambah Yoona sambil melangkah menuju pintu keluar.

“Yoona...!” teriak Donghae sambil hendak mengejar Yoona. Namun usahanya gagal karena dihalangin para penjaga atas perintah presdir Lee. “Lepaskan aku!”

Melihat Yoona meninggalkan ruangan itu. Siwon kemudian menyusul Yoona. Siwon tahu itu bukan saat yang tepat meminta penjelasan tentang semua hal yang baru saja terjadi. Namun rasa ingin tahu Siwon tentang hal itu mengalahkan pikirannya.

Di atas loteng di bagian tertinggi gedung. Tempat dimana bisa terlihat pemandangan kota Seoul dari atas. Yoona menceritakan semua kisahnya kepada Siwon. Yoona tidak mampu lagi menahan air mata yang keluar dari pelupuk matanya. Yoona menangis dengan tersedu-sedu. Siwon memahami perasaan Yoona sepenuhnya. Rasa sakit yang pasti dimiliki oleh kaum perempuan yang mengalami kejadian serupa.

“Aku akan meminjamkan bahuku padamu. Kau boleh menangis sepuasnya di bahuku,” ucap Siwon sambil menyenderkan kepala Yoona di bahunya, membelai rambut Yoona dan membiarkan Yoona menangis.

Sebuah perasaan aneh menerpa dada Siwon. Siwon ingin sekali menghilangkan kesedihan di dalam diri Yoona dengan sebuah cara. Sebuah cara yang tidak masuk akal. Tanpa disangka, sesaat kemudian bibir mereka pun saling bertemu.

Jantung Yoona berdebar kencang saat hal itu terjadi. Yoona kaget setengah mati dan tak mengira Siwon, kepala bagian di tempatnya bekerja kini sedang menciumnya.

All My Love (내 모든 사랑을)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang