Dering panggilan di handphone membangunkan Donghae dari tidurnya. Donghae membelalakan mata saat melihat nama orang memanggilnya. Yoona-ssi. Donghae pun langsung menekan tombol untuk menerima panggilan itu.
“Yeoboseyo?” ucap Donghae dengan ragu. “Ada apa Yoona?”
“Aku ingin bertemu dan berbicara empat mata denganmu,” ungkap Yoona tanpa banyak basa basi. “Sore ini di restoran La Belle Rein pukul 7. Aku harap kau datang tepat waktu. Aku akan menunggumu—”
Setelah berkata tersebut Yoona langsung mematikan panggilan tersebut tanpa memberikan kesempatan Donghae untuk berbicara dengannya.
Perasaan Donghae bercampur tak karuan. Ia bertanya-tanya apa yang akan Yoona bicarakan dengan dirinya. Donghae masih berharap di lubuk hati yang paling dalam bahwa Yoona akan kembali mencintainya seperti dahulu. Donghae pun berpikir bahwa nanti Yoona akan mengungkapkan perasaannya pada Donghae.
Donghae tiba di tempat yang Yoona katakan. Perasaan Donghae berdegup tak karuan membayangkan banyak kemungkinan hal yang akan terjadi saat pertemuan nanti.
Donghae melihat Yoona duduk sendirian di meja dengan ditemani secangkir kopi. Donghae pun mendekati meja Yoona dan menyimpulkan senyum saat berada di depan Yoona.
“Duduklah!” perintah Yoona dengan nada skeptis.
“Apa yang ingin kau— “
“Aku ingin kau menjauhi temanku, Jiyeon,” ungkap Yoona memotong perkataannya Donghae.
“Apa maksudmu?” tanya Donghae tak mengerti dengan yang Yoona ucapkan.
“Jangan berpura-pura bodoh.” Yoona menyunggingkan bibirnya. “Jiyeon memiliki perasaan suka padamu. Aku mohon padamu untuk tak lagi menemuinya. Kau jangan mempermainkan perasaannya seperti dulu kau mempermainkan perasaanku. Kau kembali saja ke Inggris dan menikahlah dengan orang sana. Jangan pernah menunjukan batang hidungmu lagi di depanku.”
Setelah mengatakan hal itu Yoona kemudian berdiri dari tempat duduknya dan kemudian pergi meninggalkan Donghae sendirian.
Saat Yoona sedang berjalan keluar dari restoran, Donghae pun menyusulnya dan meraih paksa tangan Yoona. Yoona pun kaget.
“Apa yang kaulakukan?” tanya Yoona.
Semua orang yang ada di restoran itu mengarahkan pandangan pada mereka.
“Aku juga mencintai Jiyeon,” ungkap Donghae di hadapan Yoona. “Aku akan membahagiakannya. Akan kubuktikan padamu bahwa cintaku pada Jiyeon tulus sama seperti dulu aku pernah mencintaimu.”
Yoona kaget mendengar perkataan Donghae barusan.
“Kau—Kau ingin mencoba balas dendam padaku dengan menggunakan Jiyeon?”
“Kau tenang saja. Aku menyukai Jiyeon bukan karenamu. Aku sudah menyerah terhadapmu. Perasaan cinta untukmu sudah aku hilangkan dan kukubur dengan dalam” Donghae mengarahkan tatapan tajam pada Yoona. “Kau tak perlu khawatir aku tak akan pernah menyakiti hati Jiyeon seperti aku menyakiti hatimu.”
Donghae kemudian melangkah maju untuk keluar sebelum Yoona yang terlebih dahulu pergi. Namun tiba-tiba langkah Donghae terhenti dan ia pun membalikkan badannya kemudian menatap Yoona yang ada di belakangnya.
“Kuharap hubunganmu dengan Choi Siwon-ssi akan baik-baik saja.”
“Apa maksudmu? Apa kau berharap hubunganku dengan Siwon Oppa akan hancur?
“Bukan begitu Yoona-ssi,” ucap Donghae dengan bahasa formal. “Kukira kekasihmu akan salah paham karena sedari tadi dia memperhatikan kita di sebelah sana,” ucap Donghae sembari menunjuk Siwon yang berdiri mematung di depan jendela kaca restoran dan Donghae pun keluar dari restoran itu.
Yoona sungguh kaget melihat Siwon yang berdiri melihatnya dengan tatapan tajam sambil menunjukan raut muka kesal dan marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Love (내 모든 사랑을)
FanficYoona tidak percaya, anak presdir di tempatnya bekerja adalah orang yang paling dia benci karena janji yang tak dia tepati di masa lalu. Namun tanpa disadari kepala bagiannya menyatakan cintanya di hadapan Yoona dan membuat Yoona menjadi salah tingk...