05. Date with You

1.6K 79 4
                                    

“Oh ya ampun, apa aku sudah gila,” gumam Yoona saat sudah jauh dari Donghae.

Yoona dan Siwon kini berada di tempat parkir mobil. Suasana tempat itu begitu sepi, hanya ada mobil saja. Yoona menyadari ia masih memegang lengan Siwon dan kemudian dengan wajah memerah ia melepaskannya.

Choisonghabnida, Choi Bujangnim, karena sudah melibatkanmu dalam masalah ini,” ungkap Yoona dengan wajah tersipu.

“Apa semua perkataanmu tentang menyukaiku itu adalah jujur?” tanya Siwon, kemudian memegang lengan Yoona dan menatap tajam mata Yoona.

Wajah Yoona semakin memerah mendengar pertanyaan itu. Yoona menjadi salah tingkah.

Tidak—Iya. Mmm, mungkin. Ah, aku sendiri tidak tahu, desah Yoona dalam hati. Ia sepertinya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Yoona pada akhirnya hanya tertunduk malu.

“Mmm, sebaiknya saya pergi saja.” Yoona akhirnya dapat mengucapkan sesuatu untuk mengalihkan perhatian Siwon. “Surat pengunduran diri akan saya serahkan—”

Saranghanda, Yoona-ssi. Aku benar-benar jatuh cinta padamu,” ungkap Siwon memotong pembicaraan Yoona.

Yoona menjadi semakin salah tingkah mendengar pernyataan itu.

“Apakah kau merasakan hal yang sama juga untukku, Yoona-ssi?” tanya Siwon penuh harapan agar Yoona menjawab ‘iya’.

Yoona hanya terdiam tak mampu berkata apa-apa lagi.

“Maukah akhir pekan ini, kau berkencan denganku?” ajak Siwon mencairkan suasana di antara mereka. “Aku akan menjemputmu pukul 7 malam, apakah kau bersedia?”

“N—Ne,” jawab Yoona dengan suara parau.

“Maaf telah merepotkanmu,” ucap Yoona saat akan keluar dari mobil Siwon. “Kamsahamnida telah mengantarkan saya pulang, Choi bujang-nim.”

Ne. Sampai bertemu hari sabtu, Yoona-ssi,” sahut Siwon sambil menjalankan mobilnya meninggalkan Yoona tepat di depan rumahnya.

Yoona hanya tertunduk saat Siwon mengatakan hal itu. Ketika mobil Siwon sudah hilang dari pandangan, Yoona berbalik hendak masuk ke dalam rumah. Terpancar rona bahagia di wajahnya. Namun tiba-tiba tangan Yoona ditarik oleh seseorang di belakangnya. Yoona pun tersentak kaget, dia pun membalikkan badannya lagi. Betapa terkejutnya Yoona melihat orang yang menariknya itu adalah Donghae.

“Kau. Apa yang kau lakukan disini?” tanya Yoona dengan nada sangat lantang.

“Jadi benar bahwa kau menyukai pria itu?” Donghae balas bertanya dengan nada yang sama kerasnya dengan Yoona.

Ne. Itu benar,” sahut Yoona merendahkan nada suaranya. “Jadi, sekarang ku harap kau pergi dariku karena aku—”

Belum sempat Yoona menyelesaikan ucapannya, Donhae menempelkan bibirnya di bibir Yoona. Wajah Yoona terlihat sangat kaget sama kagetnya saat tiba-tiba Siwon menciumnya tadi siang.

“Aku masih mencintaimu, Yoona,” ungkap Donghae sambil mengakhiri ciuman mereka. “Aku harap kau mendengarkan alasanku meninggalkanmu lima tahun lalu. Aku harus—”

Yoona menampar pipi kiri Donghae dengan begitu keras. Donghae pun terdiam.

“Kau pikir perasaanku padamu masih sama seperti dulu?” ucap Yoona dengan perasaan marah dan sedih. “Dan kau pikir dengan menciumku barusan dapat mengobati rasa sakit di hatiku ini? Kau pikir dengan ciuman itu perasaanku untukmu akan kembali lagi. Tidak kau salah. Perasaanku untukmu sudah mati dan tidak akan pernah kembali lagi.

“Kau lihatkan, hidupku baik-baik saja meskipun dulu kau tinggalkan, malah sempurna karena aku bisa bekerja di perusahaan yang ku impikan sejak dulu. Tapi sekarang kau lihat, karirku sudah hancur setelah kau datang.

“Aku mohon padamu. Tolong jangan ganggu kehidupanku sekarang. Aku ingin menata hidupku bersama pria yang benar-benar mencintaiku,” lanjut Yoona. Yoona terdiam sejenak dan menghirup nafas dalam-dalam. “Mulai sekarang, aku harap kita jalani saja hidup kita masing-masing. Kau lakukan saja semua perintah ayahmu, sama seperti dulu kau mematuhi ayahmu untuk meninggalkanku.”

Setelah mengatakan hal itu Yoona pun bergegas masuk ke dalam rumah. Donghae masih tetap berdiri di tempatnya. Ia termenung menyesali perbuatannya dulu meninggalkan Yoona. Menyesal karena lebih memilih mengikuti perintah ayahnya. Penyesalan memang selalu datang terlambat, itu yang sekarang ada dalam pikiran Donghae.

All My Love (내 모든 사랑을)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang