"Ternyata gadis tadi itu benar, di sini ternyata Istana itu (melihat istana) Megah sekali, dimana oran-orang? Apa aku terlambat?"Hari semakin petang dan Petter tanpa menghiraukan apa-apa langsung saja memasuki gerbang Istana dan dia merasakan "suram sekali istana ini? Sepi sekali"Tampak ada petunjuk yang tertempel di dinding Istana "jalan saja lurus ke selatan dan kau menemukannya" Petter mencoba melakukannya dia berjalan ke selatan sewaktu itu dia melihat bayangan Gadis perempuan yang tadi dan gadis itu mengucapkan "Sini kau, bisakah kau membantuku?" Tanya gadis.Terasa dipikir Petter gadis itu Lorezza "yap, apa masalahmu?"Jawab Petter. Gadis itu mendekati dan mengatakan sesuatau "pegang tanganku, dank kau akan tau semuanya" Tangan Lorezza yang terasa dingin bagai es tak cair .
Sekelibat lintasan cerita masa lalu Lorezza berputar di pikiran Petter ketika dia memegang tangan gadis itu (Lorezza), dan berakhirlah sejenak dan Petter mengatakan "Oh jadi itu masalahmu? Sekarang kau berusaha ingin mengentikan ayahmu Richard untuk tidak mengundang semua orang dan mengambil organ mereka, dan sebenarnya kau itu belum meninggalkan?"
Terlihat sudut bibir Lorezza yang menyenangkan rasanya Lorezza sangat tenang ketika Petter mengetahui keadaannya. Lorezaa berkata "Kau pintar sekali, itu masalahku sebentar lagi pukul 17:00 kau harus segera mengentikan ayahku sebelum, semua orang datang untuk melayatku, ayahku ada di atas dan aku pikir kau harus membunuhnya sekarang dan berhenti bertanya tentang kematianku" Lorezza mengatakan dengan menepuk nepuk pundak Petter dan seketika dia menghilang.
Terdengar shok bahwa gadis itu memang benar telah meninggal, ternyata Richard mempunyaai niat jahat kepada semua orang yang nanti akan datang melayat Lorezza yang membawa sepucuk bunga putih untuk Lorezza "aku pikir hari ini, bukan Lorezza saja yang akan di layat, tapi Richardpun akan bernasib seperti Lorezza (Akan kubunuh dia!!) Lorezza tenang saja aku akan mengakhiri cerita ini sekarang!" Hentak Petter dengan keras
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloomy Castle II
Gizem / GerilimKisah esentrik Petter Bend untuk memperjelas alurnya