"...Mobil ber-plat 'B 14 NAN' mengalami kecelakaan lalu lintas Di Jalan xxxxxxxxxx mereka sudah dibawa ke rumah sakit Bandung. Yang Menyetir Mobil tersebut bernama Keenan Pahlevi, berumur 17 tahun, Mengalami Kritis. Sedangkan 3 orang lainnya yaitu, Mario, Marco, dan Gio hanya luka-luka kecil. Ya, kita lanjut ke berita lainnya......." Bianca menatap Televisi dengan tatapan kosong.
'Drrrttt...drrrrtt'
'Bunda is Calling'"Bianca.. Kamu lagi dimana?" Tanya Bunda saat Bianca sudah mengangkat telfon.
"Rumah." Kata Bianca singkat.
"Lagi nggak nonton TV kan?" Tanya Bunda lagi dengan nada 'was-was'.
"Ini lagi nonton berita Keenan. Yang lagi mau ke Bandung utuk nyusul aku, terus malah kecelakaan. Bunda puas dengernya? Ini kan yang Bunda mau?" Ucap Bianca dengan suara bergetar.
"Bukan Gitu Bi---"
"Udahlah Bun. Bunda pasti seneng banget kan akhirnya Keenan kaya gini? Gapapa Bun, kalo Bunda seneng Bi juga ikut seneng."
**
Bianca terus menatap Pintu ICU yang didalamnya terdapat seseorang yang baru 2 hari yang lalu berjanji akan pindah ke Bandung dan menjalankan rencana untuk mendapatkan Restu. Tetapi apalah daya, takdir berkata lain.
"KANJENGGG RATUUUUU." Fay berteriak sambil berlari menuju Bianca yang tetap menatap pintu ICU.
Fay, Nabila, Ghea, Mario, Marco, dan Gio mengelilingi Bianca.
"Kok bisa?" Tanya Bianca dengan suara tercekat.
"Kita juga---"
"Rencananya gimana dong?" Potong Bianca tak mau mendengarkan penjelasan Mario.
"Kayanya kali ini Rencananya bakal--"
"BIANCAAA? KEENAN GAPAPA KAN BI? CALO MENANTU MAMI GAPAPA KAN BI? BIANCAA BIL--"
"Maaf bu, harap tenang. Nanti banyak pasien yang terganggu. Terimakasih." Tegur Suster yang mendengar teriakan Mami. Mami langsung menutup mulutnya sendiri.
"Keenan gapapa kan Bi? Bi kok mata kamu sembab sih? Bi calon ipar gue gapapa kan Bi? Bi tadi Bunda nelfon kalo Bunda lagi otw ke Bandung." Ucap Mason yang membuat Bianca kesal.
"Ngapain?" Tanya Bianca dengan Singkat.
"Katanya mau liat Keenan."
Bianca langsung menelfon Bundanya.
"Halo Bianca? Kenapa nak?"
"Gakusah nyusul ke Bandung deh bun. Gakusah sok peduli gitu."
"Bunda tau kalo Bunda salah. Makanya bunda ke Bandung."
"Ke Bandung cuma minta maaf terus pulang lagi kejakarta, gitu maksudnya? Gakusah bun, gakperlu. Bi bisa nyampein kok Ke Keenan kalo bunda mau minta maaf. Udah kan? Selesai."
"Ada satu hal yang bunda harus ngomong langsung dengan Keenan."
'Tutt...tutt...'
Semua yang berada didekat Bianca menatap dengan tatapan tanda tanya.
"Kayanya, Rencana kita berhasil."
SELESAI...
***
Gue baik kan? Vote sebelum part ini, belum nyampe 300 tapi dah gue lanjut. GUE BAIK KAN???! #kzl
OKAYYY, SELOWWW! GUE TAU KALO INI GANTUNG, GAK USAH PROTES OKE?! SEMUA BAKAL DI JELASIN DI EPILOG, SERIUS DEHHH.
HAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAH #setres.
Votenya 400+ dulu baru gue mau share 'Epilog'.
HAHAHAHAHHAHAHAHAHAHA SENENG BANGET GUE. Huhuhuhuhuuhu. Muach!