Author POV
1 Hari Sebelumnya....
"... ditayanginnya besok siang ya mbak?" Pinta Keenan, Mbak-mbak Wartawan itu hanya mengangguk.
Keenan tersenyum dan mengasih satu Amplop ke Mbak itu. "Makasih ya!"
Setelah itu Keenan masuk kedalam Mobil yang berisi Mario, Marco, dan Gio.
"Gimana?"
"Hm, berhasil. Lanjut Rencana 2."
***
"Kayanya kita harus ngasih tau Ayahnya kanjeng ratu deh. Gimana?" Usul Ghea kepada Mereka semua yang sedang berkumpul di kamar-nya Bianca.
"Wait-- boleh juga tuh! Bentar ya, gue telfon ayah."
Bianca mencari Kontak Ayah-nya dan langsung menelfon.
"Halo Bianca?"
"Halo Ayah. Ayah lagi dimana?"
"Dirumah. Kenapa Bi?"
"Bunda mana?"
"Ada disamping ayah. Kenapa? Mau ngomong sama Bun--"
"Nggak. Gak perlu. Sekarang ayah mendingan cari tempat yang nggak kedengeran sama Bunda."
"Lha?"
"Bi mau ngomong bentar yah."
"Yaudah. Tunggu ya.
"Nah udah. Mau ngomong apa?"
"Hm, ayah ngerestuin Bi sama Keenan kan?"
"Iya. Terus?"
"Nah, besok siang jam--- 12 ayah ajak Bunda untuk nonton berita ya?"
"Okay."
"Makasih ya Yah. Muachhh!"
Bianca mengakhiri Panggilannya. Dan tersenyum kepada Mereka semua yang sekarang menatap Bianca dengan tatapan 'Berhasil?'
"Yap. Rencana ke-dua. Berhasil."
***
"...Mobil ber-plat 'B 14 NAN' mengalami kecelakaan lalu lintas Di Jalan xxxxxxxxxx mereka sudah dibawa ke rumah sakit Bandung. Yang Menyetir Mobil tersebut bernama Keenan Pahlevi, berumur 17 tahun, Mengalami Kritis. Sedangkan 3 orang lainnya yaitu, Mario, Marco, dan Gio hanya luka-luka kecil. Ya, kita lanjut ke berita lainnya.......""Keren kan?" Tanya Keenan sambil Natap bianca dengan tersenyum miring.
"Keren pala lu peyang. Kenapa masih disini?! Pergi sono kerumah sakit." Ujar Bianca kesal.
"Ih jahat banget lau. Gue masih mau nunggu Bunda lu Nelfon. Hehehe" Kata Keenan sambil nyengir.
Bianca memutar bola matanya, sebal.
'Drrrttt...drrrrtt'
'Bunda is Calling'"Bianca.. Kamu lagi dimana?" Tanya Bunda saat Bianca sudah mengangkat telfon.
"Rumah." Kata Bianca dengan singkat. Sedangkan Keenan menatap Bianca dengan tatapan Kepo.
"Lagi nggak nonton TV kan?" Tanya Bunda lagi dengan nada 'was-was'.
"Ini lagi nonton berita Keenan. Yang lagi mau ke Bandung utuk nyusul aku, terus malah kecelakaan. Bunda puas dengernya? Ini kan yang Bunda mau?" Ucap Bianca dengan suara bergetar. Keenan yang melihat itu,
Mau tertawa tetapi Bianca menatapnya dengan tajam."Bukan Gitu Bi---"
"Udahlah Bun. Bunda pasti seneng banget kan akhirnya Keenan kaya gini? Gapapa Bun, kalo Bunda seneng Bi juga ikut seneng."
Bianca langsung mengakhiri telfonnya.
"Berhasil?" Tanya Keenan sambil tersenyum.
Bianca membalas senyum Keenan. "Berhasil dong. Lanjut ke Rencana 3."
**
Bianca POV
Gue natap pintu ICU dengan tatapan bosan. Oh my god. Lama banget sih elah. Ngantuk gue lama lama.
"KANJENGGG RATUUUUU." Fay berteriak sambil berlari menuju Gue yang tetap menatap pintu ICU. Kaya sinetron-sinetron gitu deh.
Fay, Nabila, Ghea, Mario, Marco, dan Gio mengelilingi gue
"Kok bisa---" Tanya gue ke mereka ber-6
"Kita juga gak--"
"Gimana kejadiannya?" Tanya gue lagi ke Fay.
"Ya gitu. Gue lagi lari untuk nemuin kanjeng ratu disini, eh malah ketabrak kursi roda jadinya gini deh." Jelas Fay sambil nunjukin kakinya yang luka. Kasian banget si Fay. HAHAHAHA.
"Rencana ke-empatnya gimana dong?"
"Kayanya kali ini Rencananya bakal--"
"BIANCAAA? KEENAN GAPAPA KAN BI? CALO MENANTU MAMI GAPAPA KAN BI? BIANCAA BIL--" Ya Allah, ini kok Mami toa banget sih.
"Maaf bu, harap tenang. Nanti banyak pasien yang terganggu. Terimakasih." Tegur Suster yang mendengar teriakan Mami. Mami langsung menutup mulutnya sendiri.
"Mami! Lebay banget sih elah. Ini tuh cuma akting doang hellow." Kata gue dengan kezel.
"Hhehehe kan biar mendalami gitu Bi. Kaya Ftv-Ftv gitu, lu mah gak gaul banget." Ucap Mami dengan cemberut.
"Keenan gapapa kan Bi? Bi kok mata kamu sembab sih? Bi calon ipar gue gapapa kan Bi? Bi tadi Bunda nelfon kalo Bunda lagi otw ke Bandung." Ucap Mason yang bikin gue tambah kesel.
"Ya Allah Mas! Ngerti gak sih? Ini tuh cuma akting. Ihh, kesel gue lama-lama." Kata gue dengan wajah frustasi.
"Hehehehe, Bunda katanya lagi otw ke Bandung." Ulang Mason.
"Ngapain?" Tanya gue dengan Singkat. Azek.
"Katanya mau liat Keenan."
Gue langsung menelfon Bunda.
"Halo Bianca? Kenapa nak?"
"Gakusah nyusul ke Bandung deh bun. Gakusah sok peduli gitu."
"Bunda tau kalo Bunda salah. Makanya bunda ke Bandung."
"Ke Bandung cuma minta maaf terus pulang lagi kejakarta, gitu maksudnya? Gakusah bun, gakperlu. Bi bisa nyampein kok Ke Keenan kalo bunda mau minta maaf. Udah kan? Selesai."
"Ada satu hal yang bunda harus ngomong langsung dengan Keenan."
'Tutt...tutt...'
Semua yang ada didekat gue natap gue dengan tatapan tanda tanya.
"Kayanya, Rencana terakhir kita berhasil." Kata gue dengan senyum bahagia.
Ini cerita Cintaku, mana cerita Cintamu?
-THE END-
***
Maaf ya kalo gakjelas! Hehehe. Thankyou yang udah baca Cerita ini dari awal sampe akhir. KALIAN LUAR BIASA~~~.
Jangan minta Sequelnya Bianca-Keenan ya! Soalnya Sequel Vita aja belum selesei. Hiks :"").