Yang part sebelum ini, itu gue cuma promote Ceritanya Angel. Bukan lanjutan Part.
Gue masuk ke dalam mobil gue yang kemaren dipake Ayah, karena gue kan kemaren-maren berangkat sama Keenan. Tapi sekarang.... Ya gitulah.
Gue ngehidupin mobil dan langsung menyusuri jalan raya. Sumpah, sunyi banget nih mobil. Gue langsung ngehidupin siaran radio.
"... Ya ini saya persembahkan lagu Last Child-tak pernah ternilai. Untuk kalian semua yang Usahanya tak pernah dihargai." Anjir.
"Kau menyiksaku disini
Dalam rasa bersalah yang kini membunuhku secara perlahan
Kau slalu menghindar dari
Aku yang selalu mencoba ungkapkan semua
Lewat tatap mata ini..Ternyata maafmu tak pernah pantas untukku
Kau anggap aku tak ada dan kau tak pernah mengenal diriku...Setidaknya diriku pernah berjuang Meski tak pernah ternilai dimatamu Setidaknya ku pernah menanti, terkapar melawan sepi hatiku
Dan tak pernah bisa berhenti mencintaimu..."Kok ini lagu bikin gue badmood ya?!
Gue langsung nukar ke siaran radio lain."... Lumpuhkanlah ingatan ku
Hapus kan tentang dia
Hapuskan memoriku tentangnya...Hilangkan lah ingatan ku
Jika itu tentang dia...
Ku ingin ku lupakannya..."Kok anjing banget sih?!
Gue langsung matiin radio, dan memasukkan CD Lagu ke dalam Audio System Dashboard.
Dan terdengar lah lagu 'Evie Tamala-Aku Rindu Tanpamu'.
"Dimana pun ada bayanganmu..
Dimana pun ada bayanganmu..
Semua diwaktu ku ada bayanganmu kekasihku...."LHA, INI KAN KASET DANGDUTNYA AYAH?!
Iya, Ayah itu pencinta dangdut. Bhak.
"Kumenangis..
menangis karena rindu..
Kebersedih...
Sedihku karena rindu...
Kuberduka...
dukaku karena rindu...
Kumerana...
meranaku karena rindu..."ANJAYYY! INI KOK LAGU LAGU YANG GUE DENGER KAYA EEQ SEMUA SIH?!!!
***
'Drrrttt... Drrtttt'
'Om Vano is Calling..'"Halo Om?"
"Halo, ini Bianca kan?"
"Iya, kenapa om?
"Om mau ngomong sesuatu sama kamu."
"Ngomong apaan om?"
"Kamu udah pulang sekolah kan?"
"Udah ini lagi dijalan."
"Kerumah Om bisa nggak?"
"Hah? Em-- bisa kok. Yaudah, aku otw kerumah om ya."
Gue langsung matiin telfon Om Vano, dan menuju Rumah Om Vano.
27 menit kemudian....
Gue udah sampe dirumahnya Om Vano. Semoga gue nggak ketemu sama Keenan kampret itu. Aamiin!
'Ting nonggg'
'Clek'
"Eh, Bianca dah sampe. Ayo masuk Bi." Om Vano narik gue ke ruang Tv. Gue duduk di sofa sebelah Om Vano.
"Om mau ngomong apa?" Tanya gue to the point.
"Om minta kamu kesini untuk minta bantuan kamu." Hah?
'Tingg nongg'
Wait-- Jangan-jangan itu Keenan?! Mampus!
"Tunggu disini ya, om buka pintu bentar." Gue cuma ngangguk. Om Vano langsung jalan kearah pintu.