Happy Ending

3.9K 101 7
                                    

Enam bulan~ uhuyy~~

lalalala haiii semuaa, i'm back!!

ada yang kangen Nate? Vasha? atau yang buat cerita? hahaha

ini bener-bener ending dari cerita Vasha ini dan nggak mau nambah-nambah lagi...

kalo masih ada yang belum jelas atau nggegantung bisa kalian simpulkan sendiri karena jujur aku bikin ini emang nggak aku baca dari awal lagi jadi aku cuma nuntasin yang menurutku perlu aku tuntasin.

Berhubung ternyata dunia kuliah itu sibuk pake banget, makanya part ini alurnya terkesan buru-buru dan maaf kalo tidak sesuai harapan pembaca.

Part ini aku dedikasiin buat yang udah ngomen di part sebelumnya, tanpa dukungan kalian, mungkin aku males banget lanjutin ini...

laft you all~

Sebulan setelah lulus dari kuliah modelnya, Marsha mendapatkan job pertamanya. Dan beruntungnya dia ditawari oleh perusahaan terkenal.

"Noona, Anda sudah siap?"

"Ohh Eun Si, berhentilah memanggilku Noona! Umur kita sama hanya sialnya aku lahir duluan!" gertak Marsha pelan. Bagaimanapun juga ia masih ingin menjaga popularitasnya.

"Heii, aku hanya ingin menghormatimu. Lagipula kau tak seharusnya membentakku, aku ini asistenmu."

"Ahh ya asisten, tolong belikan aku makan siang ya, aku sedang malas makan keluar."

Eun Si memandang Marsha kesal, "oke NOONA!"

"Eun Si!!!"

Marsha menghela napas lalu mengontrol emosinya, 'Marsha nggak boleh marah, nanti cantiknya hilang'.

Tanpa sadar Marsha menabrak seseorang yang sedang membelakanginya, lalu dengan cepat orang itu menangkapnya.

Beberapa detik mereka saling menatap hingga seseorang itu sadar dan membantunya berdiri.

'Dipta...'

'Ah, tidak mungkin ini Dipta. Sadar Sha, sadar...'

"Hei, apa kau baik-baik saja?"

Marsha menatap ke arah id-card laki-laki itu.

'Fotografer.'

'Dia seorang fotografer.'

'Dipta tidak menyukai fotografer.'

Marsha menatap fotografer di depannya. Laki-laki ini yang akan bekerja sama dengannya untuk launching sebuah produk dari perusahaan perhiasan terkenal itu.

Marsha pun sadar lalu mulai membuka suara,"Aku baik-baik saja. Ah saya rasa tak perlu lagi saya memperkenalkan diri, cukup panggil saya Marsha dan siapa namamu?"

"Panggil saya Dipta, senang berkenalan denganmu."

Marsha memandang laki-laki didepannya tak percaya lalu kembali membuka suara dengan terbata-bata, "Apa kamu asli orang korea?"

Dipta menatap tak mengerti lalu menggeleng, "aku hanya bekerja disini, dan sebaiknya hubungan kita hanya sebatas hubungan kerja dan jangan coba-coba bertanya tentang kehidupan pribadiku."

Marsha menelan ludah dan mengambil napas berulang kali untuk menahan sesuatu, menahan air matanya yang ingin keluar saat itu juga.

'Tahan Sha, itu bukan Dipta yang kamu kenal. Dipta-mu tak akan sejutek itu padamu Sha,' batin Marsha.

~(õ˛õ)~

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Semua terjadi lalu berlalu pergi. Ke-empat sahabat itu (Vasha, Marsha, Nadzla, dan Viko) telah menyelesaikan pendidikan mereka masing-masing.

VashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang