Chapter 34

517 37 3
                                    

"Cieeee" kata seorang cowo dan aku sangat kenal sekali suaranya dan niall pun melepaskan pelukannya terhadapku dan ternyata itu louis!

"Ehh..lou" kata niall kaget

"Pelukan jangan ditempat umum juga kalii,kalau ada paparazi gimana? Ntar nialler pada ngambek!"

"mereka juga pasti ngerti ko"

"Heyy ca" kata louis menyapaku

"Heyy lou" balasku "sendiri aja?" tanyaku

"Biasanya juga aku sendiri" katanya tapi sedikit acuh

"Yaudah kalau gitu kamu mau pulang kan?" tanya louis ke niall

"Iya sih" kata niall

"Yaudah gih"

"Gapapa nih?" tanyaku terhadap louis

"Kamu mau temenin aku? Boleh ko ayo sini" katanya tersenyum padaku

"Kamu mau nemenin dia?" tanya niall

"Engga koo"

"Yaudah ayo" kata niall langsung menarik tanganku dan tanpa pamit kepada louis

****

Ketika di mobil aku dan niall malah diem-dieman dan akhirnya aku yang memulai pembicaraan

"Niall" panggilku

"Apa?" katanya tapi masih fokus nyetir

"Gajadi deh"

"Kamu masih suka sama louis?"

Tiba-tiba saja dia menanyakan hal itu dan aku sangat kaget sekali

"kenapa nanyanya gitu?"

"Jawab dulu"

"Enggalah" sahutku cepat

"Kalau sama nathan?" tanyanya lagi

'"Ya enggalah,aku sukanya cuma sama kamu!"

"Kenapa kamu nanyanya gitu?"

"Gapapa ko,lupain aja" katanya tersenyum kepadaku dan kembali fokus untuk menyetir

****

Ketika sampai apartment,niall langsung duduk di sofa,sementara aku mengganti baju dan pergi ke kamar

"Caaa liattt,sinii!" katanya ketika aku baru keluar dari kamar

"Apaaan?" kataku penasaran dan langsung duduk disebelahnya dan dia langsung melihatkan sebuah foto tapi foto itu adalah foto dia sendiri yang sedang loncat

"Baguss yaa,aku seneng sama fotonya"

"Kirain apaa" kataku kecewa,dia hanya nyengir dan akupun membuka handphoneku dan ada notiffication dari twitter dan aku langsung membuka twitter

Dan ternyata aku mendapat 3876 mention! Aku kaget,kenapa bisa ya? Dan ketika aku melihat mention itu isinya para directioners menghujatku karena mereka tau aku pacarnya niall

"Niall liat ini!" kataku dan langsung memperlihatkannya kepada niall

"Hah?ko bisa sih?yang tau aku sama kamu pacaran kan cuma beberapa directioners dan sebelumnya aku juga bilang kan kalau jangan di bilang ke public,gimana sih! Jadinya kamu di bully kan"

"Sini biar aku yang bales satu-satu mentionnya" katanya sambil menarik handphoneku

"Jangan! Biarin ajalah" kataku pasrah dan menahan handphoneku

"Ya gabisa gitu dong,aku ga terima kalau kamu di bully gitu aja'"

"Waitt!" kataku ketika mengscroll mention itu dan ada salah satu mention dari LOUIS? dan aku membukanya

Ternyata dia ngetweet foto aku dan niall sedang berpelukan tadi di cafe! Dan inti tweetnya itu bahwa niall sudah tidak jomblo lagi dan bodohnya lagi dia malah memention aku di tweetnya

"Niall liatt!" kataku sambil mengasih handphoneku kepadanya

"Fuck off" katanya "maunya apa sih?!" katanya emosi

Dan niall langsung mengetik nomor di handphonenya

"Mau nelepon si--?" tanyaku terpotong ketika ia menempelkan jari telunjuknya ke bibirku dan langsung melepaskannya

....

"Kamu maunya apa hah?"

...

"Gausah pura-pura gatau"

...

"Ini tuh beda sama yang aku nembak dia waktu nonton sirkus,ngapain sih kamu ngetweet kaya gitu?ga ada gunanya!"

...

"Terserah"

kata niall dan langsung menutup telepon begitu saja

"Kamu nelepon siapa?" tanyaku

"Louis"

"Ngapain?buat apa?"

"Udah jangan banyak tanya"

"Ko kamu gitu sih ditanya baik-baik juga" kataku sedikit kecewa

"Iya deh iyaa,aku cuma nanya buat apa dia ngetweet kaya gitu tapi dianya pura-pura gatau,aku gamau kamu dihujat caa.." katanya menatapku dengan tulus

"Harusnya mereka tuh jangan ngebully kamu,ya harusnya mereka tuh tau aku kan punya kehidupan sendiri,jadi aku berhak dong nentuin pasangan hidup atau apapun,ngerti?"

"Iya ngerti" kataku "yaudah kalau kamu gamau aku dibully lagi,kita putus aja" kata-kata itu begitu saja terucap

"Hah?! Ya enggalah ga mungkin!" katanya kaget

"Mungkin ko..they hate me,niall" kataku dan langsung menangis

"But i love you,caa" katanya dan langsung memelukku dan aku langsung melepaskan pelukannya

"Apapun masalahnya kita hadapin bareng ya? Promise me?" katanya sambil menujukkan jari kelingkingnya

"Yes,i promise you" kataku dan mengaitkan jari kelingkingku ke jari kelingking niall dan kamipun tertawa bersama

LondonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang