ROSELLA POV

240 19 0
                                    

Selamat membaca ^_^

Aku duduk di tepian ranjang, masih berputar ingatan tentang kejadian di ruang makan dalam kepalaku.

Flashback

"sella, kamu tidak boleh keluar dari istana kecuali ayah beri izin" ucap ayah tegas, ada apa ini, kenapa ayah tiba-tiba melarangku keluar istana.

"Tapi ayah Ke.."
"Tidak ada bantahan sella !"
"Tapi..."
"Ini titah Raja !" tegas ayah sebelum meninggalkan ruang makan.

Flashend

Memori itu terus berputar di kepalaku, berapa banyak pun aku berfikir, aku tidak menemukan kesalahan besar yang telah kuperbuat, yang dapat menyebabkan ayah tega mengurungku di dalam istana.

Aku putuskan pergi ke taman untuk menenangkan fikiran, aku berjalan menuju pintu kamar, lalu aku membukanya dan mendapati ada 2 pengawal yang berjaga di depan pintu kamarku. Begitu melihat pintu kamar di buka mereka langsung menunduk hormat dan berdiri di menghadapku.

"maaf yang mulia, anda ingin pergi kemana? jika anda ingin ke suatu tempat, anda harus dalam pengawalan kami" ujar salah satu dari mereka sambil terus membungkuk, ternyata ayah serius dengan hukumannya, aku kembali menutup pintu mengurungkan niat untuk pergi ke taman. Kalau sudah begini berendam adalah satu-satunya solusi, dengan langkah gontai aku menuju kamar mandi.

***

Sekarang gaun kerajaan telah berganti dengan gaun tidur simple dengan lengan pendek 1/4 lengan. Aku duduk di meja rias menyisir rambutku yang basah, setelah itu aku berjalan menuju ranjang, melepasan ikatan kelambu di setiap pilar, memastikannya terpasang sempurna lalu aku beranjak naik ke ranjang. Aku menutup mata mencoba untuk tidur, Sampai akhirnya aku terlelap.

***
Teng... Teng... Teng

Terdengar lonceng kerjaan berbunyi, aku masih enggan untuk membuka mata,aku menggeliat di atas ranjang enggan untuk bangun. kenapa sudah terdengar suara lonceng, bukankah jika lonceng berbunyi menandakan ada suatu hal, biasanya kalau sepagi ini menandakan acara sambutan pagi.

"sambutan pagi" aku mengucapkan kata terakhir yang ku fikirkan, bukankah seharusnya lonceng itu masih lama berbunyi, Jangan-jangan...

"tidaak!" teriakku, aku langsung bangun dan cepat-cepat menuju kamar mandi,

Selesai mandi aku langsung memakai gaun kerajaan terkutuk itu, dengan susah payah akhirnya gaun itu dapat terpasang sempurna di tubuhku, aku menyisir rambut gelombangku lalu menyanggulnya ke atas.

Aku bergegas keluar kamar, ketika aku membuka pintu kamar kedua pengawal yang Berjaga di depan masih ada, apa mereka tidak mengikuti sambutan pagi, pikirku.

Menyadari kehadiranku mereka langsung menunduk hormat,

"maaf yang mulia anda mau ke.."
"tentu saja ke aula kerajaan"potongku, mereka terlihat bingung, ada apa dengan mereka.
"tapi.."
sebelum dia menyelesaikan ucapannya aku berlalu pergi melewati mereka,Aku tidak menghiraukan apa yang akan di ucapkannya, yang ku pikirkan sekarang adalah acara sambutan pagi. Awalnya aku berniat untuk tidak terlambat, namun yang terjadi aku malah kesiangan bangun dan otomatis aku terlambat, sedangkan biasanya saja aku terlambat apalagi sekarang, aku pasti sangat terlambat.

Aku mempercepat langkahku, jarak antara istanaku dan istana utama tempat raja dan ratu tinggal cukup jauh, istanaku berada di sayap kanan istana utama, aku terus mempercepat langkahku bahkan aku berlari-lari kecil walau tentu sulit dengan adanya gaun kerajaan yang aaah sudalahlah tidak usah bahas masalah gaun, ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan itu, aku menoleh ke belakang mendapati dua pengawal yang berjaga di pintu kamarku mengikutiku dari belakang, mereka benar-benar serius akan mengawasiku, aku terus melangkah cepat, aneh sepanjang koridor aku mendapati banyak pengawal yang berpatroli, biasanya kalau acara sambutan pagi sudah di mulai koridor ini akan sepi, karna semua penghuni istana berkumpul di sana. Atau ini ulah ayah agar aku tidak bisa kabur keluar istana, kalau iya ayah sungguh berlebihan, apa ia tidak bisa mempercayai anaknya sendiri. Tanpa terasa aku sudah dapat melihat pintu besar aula kerajaan, aku semakin mempercepat langkahku agar dapat segera sampai di sana, aku bertekad setelah acara ini aku akan minta penjelasan ayah atas semua ini. Aku telah sampai di depan pintu aula kerajaan, aku langsung membukanya tanpa embel-embel seperti yang biasanya kulakukan,

Kreek..

Apa yang terjadi?

Tbc

My Voice is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang