LEOGEFANO POV

146 12 0
                                    

selamat membaca ^^ Hihi

Langkahku terhenti saat wanita itu berbalik dan menyebutkan nama seseorang dengan heran, kurasa itu nama lelaki di depannya. Aku berdiri diam diantara lalulalang para manusia yang membawa lampion. Aku terus memperhatikan mereka berdua dari kejauhan, melihat interaksi keduanya yang terlihat sangat dekat, hatiku terasa teriris melihatnya, aku tidak bisa mendekati mereka, iris mataku yang berwana merah sangat berbeda dengan iris mata yang dimiliki manusia kebanyakan, tetapi aku heran dengan semua manusia yang ada di sini, kenapa tidak ada satupun yang menyadari perbedaanku dengan mereka, dasar para manusia bodoh, mereka terlalu terbuai dengan festival ini, ah sudahlah bukan waktu yang tepat untuk merutuki mereka, tujuanku menyelinap ke sini karna ingin melihat 'wanitaku', aah apa yang barusan ku katakan, lagi-lagi aku mengatakan itu, ku rasa aku benar-benar sudah gila, gila karna 'wanitaku'.

***

Mereka sedang menerbangkan lampion bersama, aku hanya dapat memperhatikan dari jauh dengan perasaan sedih, kecewa, dan marah. Lampion-lampion beterbangan di langit, tetapi bukan itu fokus ku, aku masih fokus melihat 'wanitaku', dia terlihat sangat antusias, lalu dia terlihat seperti teringat sesuatu, diapun memejamkan mata dan menangkup kedua tangannya di depan wajahnya. Cukup lama dia begitu sampai akhirnya dia membuka mata dan melihat kearahku, pandangan kami bertemu cukup lama sampai lelaki itu memanggilnya, aku melesat menjauhi festival, kurasa cukup untuk hari ini, aku sudah melihatnya dan kali ini dia melihatku, itu sudah cukup, sebaiknya aku pulang saja.

Nyatanya tubuhku berkata lain, dia tidak ingin pergi dari sini, akhirnya aku berdiri bersandar di sebuah pohon yang tidak jauh dari pintu masuk, dan aku mencium aroma itu lagi, aroma mawar, aku menoleh ke sumber aroma dan benar saja aku melihat 'wanitaku' memasuki kereta kuda dengan para pengawalnya yang jaraknya beberapa langkah dari tempatku berada saat ini, kereta itu berjalan melewatiku, aku memutuskan untuk mengikutinya, aku terus mengikuti kereta itu, beruntung tidak ada yang menyadari aku mengikutinya, aku terus mengikuti kereta itu sampai kereta itu memasuki gerbang Istana, istana, apakah 'wanitaku' seorang keluarga kerajaan , seorang ratu, atau putri, entahlah lebih baik aku memastikannya. Aku mengikuti aroma mawar itu dari jarak yang cukup aman agar tidak terlihat oleh penjaga di depan, kalian tentu ingat kami memiliki penciuman yang sangat tajam, dari jarak 1 km pun kami dapat membaui aroma dengan baik. aku mengikuti aroma itu sampai ke sayap kanan istana, beruntung ada hutan yang mengelilingi istana ini sehingga memudahkanku bersembunyi dari para pengawal yang berpatroli. aroma itu semakin tercium, aku mendekati taman yang dekat dengan hutan tempatku bersembunyi, aku melihat di salah satu jendela besar, dia sedang memandangi bulan, wajahnya yang terkena sinar bulan membuatnya makin mempesona, tanpa sadar aku berjalan mendekat.

Kreeek..

Aku menginjak ranting yang menghasilkan bunyi yang cukup keras di keheningan malam ini, wanita itu terkejut, aku melesat memasuki hutan kembali,

"siapa di sana ?" teriaknya, lalu tidak lama terdengar bunyi beberapa orang memasuki kamarnya, Setelah berbeberapa saat kamar itu kembali hening, aku keluar dari tempatku bersembunyi, memandangi jendela kamarnya yang telah tertutup itu.

tbc

Hallo... Pada kangen gak?? hihihi,, sorry ni telat update soalnya kemaren-kemaren kouta habis, jadi gak bisa update baru bisa update sekarang.
mau ngucapin makasih nih buat yang udah baca apalagi yang udah ngevote, author seneng banget ternyata ada juga yang baca cerita ini :D

My Voice is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang