HURT

294 16 0
                                    

Pagi kembali seperti biasa tak pernah telat muncul memancarkan sinarnya hingga masuk ke kamar Iris melalu jendela yang tak sempat Iris tutup bekas semalam.

hari ini sekolah libur karena tanggal merah Iris mencoba keluar dari kamarnya setelah selesai mandi karna sedari tadi namanya terus di panggil oleh sang ayah untuk sarapan bersama meskipun takut karena wajahnya lebam karena pukulan zayn ia memberanikan diri untuk tetap turun dan duduk di meja makan dimana sudah ada pak simon,ibu aini,baim dan luke disana yang sudah menunggu kedatangannya.

Iris sengaja menggerai rambutnya agar lembam di wajahnya bisa tersamarkan meskipun telah memakai bedak yang sangat tebal pukulan zayn semalam terlalu keras sehingga meninggalkan bekas yang sangat biru menghiasi wajahnya yang putih

"wajahmu kenpa Iris ?" tanya bu Aini yang sedari tadi memperhatikan wajah Iris dengan mata yang juga masih sembab.

Iris tak tahu harus berkata apa ia menatap luke yang juga menatapnya,ia seperti ingin bilang pada luke untuk tidak menceritakan kejadian semalam

"aku terjatuh mah"jawabnya dengan suara yang sangat pelan namun jawabanya tak masuk akal sehingga membuat pak simon kini menatap putrinya untuk bicara jujur

"kau ! aku sekolahkan bukan untuk belajar berbohongkan,ayo cerita kenapa ?" tanya kembali pak simon karena melihat putrinya seperti memiliki masalah yang serius,namun rasanya lidah iris terkunci untuk cerita ia menunduk tak tahu harus bilang apa sehingga kini luke berbicara

"dia terjatuh yah karena semalam aku takutin lalu ia terjatuh dari beberapa tangga,ia tidak cerita karena ia tak mau mamah dan ayah marah padaku" luke berkata sambil terus memandang wajah Iris yang cantik,

ia ingin sekali bilang yang sejujurnya namun ia tak mau mengecewakan kakaknya tersebut rasanya mengusir zayn semalam sudah cukup membuat Iris menangis semalaman ia tak mau mmebuat kedua 2 bola mata yang indah itu menangis lagi hingga redup sinarnya.

Iris menatap kembali luke yang sudah berbohong untuknya

"benar begitu iris ?"tambah pak simon namun seperti biasa iris hanya tertunduk dan menganggukan kepalanya

"kamu kenapa sih jail sekali pada kakamu ini kan kasihan dia,nanti mamah obatin yah sayang,kamu dihukum tidak dapat uang saku selama 1 minggu"suara itu keluar sangat lembut diiringi dengan usapan yang sama lembutnya di rambut Iris,

iris merasa malu pada luke yang telah menolongnya karena berbohong untuknya ia harus dihukum namun semuanya seimbang karena luke telah ikut campur dalam urusannya. Hari ini Iris lebih memilih untuk mengjak Ariana main dirumahnya ketimbang harus shopping seperti dalam jadwal hariannya,

ariana menyukai luke sehingga saat dikamar berdua dengan Iris,ariana selalu menanykan luke

"kau menyukakai bocah itu ?"tanya iris sambil terus memainkan laptopnya dan melihat foto-foto bekas jepretan zayn dimana dirinya yang menjadi modelnya

"dia hanya beda 7 bulan darimu,kenapa seakan kau bersikaf lebih dewasa darinya,ok zayn tampan tapi kau menyadari jika luke itu cute lebih cute dari zayn"kata ariana yang terus membayangkan luke

"zayn tak pantas di bandingkan dengan luke, luke jauh di bawah zayn,,rian bagaimana kalau aku kabur sama zayn,iya nikah lari kemarin malam zayn mengajakku untuk melakukannya namun aku perlu waktu untuk memikirkanknya" cerita Iris dengan wajah yang sudah nekad untuk ikut bersama zayn

"kau gila Iris bagaimana dengan sekolahmu,lagian kemana pun kau pergi ayahmu pasti akan menemukan mu dan zayn dia belum mapan bahkan untuk membiayai kuliahnya saja kadang ia meminjam uang padamu" ariana mencoba mengingatkan Iris tentang zayn yang memang belum cocok untuknya.

my Step SisterrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang