"Kau mau makan bersama kami Chance?" tawar Nial"Tidak. Aku makan sendiri."
"Hey Greyson, makan denganku yuk," tawar Selena
"Tidak. Aku makan sendiri."
"Bagamana dengan kami? Kudengar kau suka bermaim bola, jadi apa kau mau bergabung dengan kami?" tawar Dave
Shit. Ini sudah kesekian kalinya semua menawariku makan bersama secara tiga hari berturut-turut. Kalau begini aku memilih jadi nerd lagi.
"Kupikir kalian semua membenciku? Apa karena aku merubah penampilan, terus kalian tiba-tiba baik padaku? Hell. Aku ya aku, tak ada yang berubah di sini kecuali aku jadi nerd lagi!" bentakku lalu pergi dari kantin
Benar-benar menyebalkan.
"Greyson tunggu."
"Apa lagi? Ku bilang aku makan sendiri!" pekikku.
"Greyson ini aku."
Alexa's POV
Pulang kuliah aku langsung menyeret badan ketempat tidur. Rasanya lelah sekali bergulat dengan tugas tugas berat itu. Sesaat aku bernapas lega, aku mencium bau gosong. Mungkin saja dari tetangga.
Tapi baunya semakin menyengat. Jangan-jangan saat dad memasak ia lupa mematikan kompor. Bergegas aku keluar kamar dan menemukan hal mengerikan di depan sana.
"Dad, what are you doing with Greyson's room?" pekikku
Kobaran api yang kecil perlahan-lahan membesar. Aku berlari ke kamar mandi dan memadamkan apinya. Namun api mulai membesar mengarah ke meja belajar dan piano Greyson. Oh tidak, jangan piano itu.
Aku mengambil selimut lalu merendamnya di air, setelah itu meletakkannya di atas kobaran api hingga api menghilang.
Aku setengah menangis membentak dad.
Namun ia hanya diam. Sebenarnya salah Greyson apa sampai tega membakar kamar Greyson. Aku masih menangis dan melihat kumpulan asap dalam sini. Segera kubuka jendela kamar agar asapnya keluar. Dad sudah pergi dengan mobilnya. Aku semakin menangis sambil membersihkan kamar Greyson yang setengah hancur. Untung saja pianonya tidak rusak.
Kenapa dad tega?
Cecilia's POV
Hari ini aku mulai bersekolah seperti biasa. Sebenarnya sudah dua hari aku di sini. Kupikir akan ada banyak org yang membullyku, nyatanya tidak. Tapi aku belum sepenuhnya yakin.
Jadi, alasan aku bersekolah seperti biasa karena aku kesepian tiap kali harus home schooling dan juga karena Greyson.
"Greyson ini aku."
"Cecil?"
"Bagaimana bisa kau.. oh astaga jadi kau tidak home schooling lagi?"
"Kau benar. Aku bosan di rumah terus hehe. Kau mau makan?" tawarku
"Boleh, kita makan di dekat lapangan basket saja. Di sana ada tempat sejuk."
Dia mau. Tak kusangka.
"Siapa dia? Anak baru ya? Kok bisa langsung dekat dengan Greyson sih?"
"Awas aja kalo sampe macam-macam sama Greyson"
Ini apaan sih, risih banget.
"Jangan didengar oke. Mereka semua berisik, sekarang duduk dan makan bersamaku."

KAMU SEDANG MEMBACA
I AM A KILLER (TAMAT) Special Greyson Chance FanFiction
Mystery / Thriller[TAHAP REVISI] Nick sudah mati, itu karena ulahku. Katakan saja aku berlebihan tapi aku sudah membunuh orang. Nerd ini sudah membunuh orang. Story, Psychopath Test and Riddle All Right Revenge 2015 @CheFha_ Cover by CheFha_