5

2.6K 195 1
                                    

Hari ini entah ada angin apa yang membuat Oppa mengajakku untuk sekedar makan malam diluar dan ini juga pertama kalinya bagi kami untuk pergi bersama berdua, setelah pernikahan kami. Jujur saja aku masih belum terbiasa dengan sikap Oppa yang berubah menjadi manis dan perhatian seperti ini, ini semua masih bagaikan mimpi untukku. Namun disisi lain, aku tahu semua ini Oppa lakukan agar aku dapat memberikan keturunan untuknya.

Kebahagiaan ini, hanyalah kebahagiaan semu.

"Hyunsoo-ah, kajja. Sampai kapan kau mau berada di dalam mobil, hm?" Ucapnya sambil membukakan pintu mobil untukku. Entah bagaimana caranya atau aku yang tenggelam dalam pikiranku, aku bahkan tidak menyadari kalau kita sudah sampai di tempat tujuan.

"Hyunsoo?" Panggilnya membuat aku segera turun dari mobil. Aku mendahuluinya, meninggalkan dia yang menutup pintu dan memastikan bahwa mobil yang kami kendarai tadi sudah aman udah ditinggalkan.

"Hyunsoo!" Pekiknya dari kejauhan dan setengah berlari untuk menyejajarkan dirinya denganku. Dalam satu kali gerakan ia menarik tanganku dan menaruhnya di antara lengannya dan memilih untuk diam dan melanjutkan langkah kami yang sempat tertunda. Mataku masih tak bisa lepas dengan bagaimana aku mengamit lengannya, atau lebih tepatnya ia memaksaku. Tapi aku senang.

Sesampainya kami di restaurant tersebut, aku melihat kesekeliling. Dari interior design-nya yang klasik, bisa aku pastikan restaurant ini termasuk kategori high class.

"Oppa, kenapa sepi sekali disini?" Tanyaku sedikit bingung. Tentu saja, coba kau bayangkan. Disini hanya ada aku dan Seungyum Oppa dan beberapa pelayan yang memang merupakan staff di restaurant ini.

"Hm, aku menyewa restaurant ini" Ucapnya tanpa melihatku, ia tenggelam dalam ponselnya. Entah apa itu. Seorang pelayan menghampiri kami dan memberikan dua buku menu. Satu untukku dan satu untuknya.

Dari halaman pertama saja, aku sudah tidak mengerti bahasa apa yang dipakai. Aku menutup buku itu dalam sekejap dan membuat Oppa yang tengah memesan makanan menatapku.

"Kenapa?" Tanyanya. Aku menggeleng.

"Aku tidak tahu satupun menu yang ada disini." Jujurku membuat ia terkekeh pelan.

"Prancis, ini makanan prancis Hyunsoo-ah." Ucapnya dan aku hanya mengangguk paham dan melihat buku menu itu sekali lagi, namun tetap saja aku bingung mau memesan apa.

"Eotte? Kau sudah tau mau memesan apa?" Tanya Oppa memangku kepalanya dengan kedua tangannya. Membuat aku tersipu dan tak berani untuk menatapnya.

"Ergh, kurasa Oppa saja yang memilihkan untukku" Ucapku malu dan memberikan buku menu itu. Ia mengangguk dan memesan dengan bahasa prancis yang terdengar asing ditelingaku.

"Hari ini, kau tidak banyak bicara, eum?" Tanya Oppa, terselip rasa penasaran disana.

"Ah, tidak. Biasa saja"

Bohong.

Sebenarnya memang aku sedikit banyak menelan pertanyaan yang ingin kulontarkan pada Oppa. Aku hanya tidak ingin menghancurkan mood-nya. Setidaknya, biarkan aku menikmati momen ini untuk sekali saja. Merasakan bahwa aku benar-benar pantas untuk dicintai dan mencintai.

"Apa kau pernah menyesal untuk menerima pernikahan ini?" Tanya Oppa spontan. Aku menimang-nimang jawaban yang akan kulontarkan. Mengulas kembali hari perjodohan kami hingga kami menikah.

"Aku..."

Flashback

1st September.

"Sampai kapan kita harus menunggu, Appa? Aku lapar." Ucapku dan meneguk segelas air putih, untuk kesekian kalinya.

"Sabar, Hyunsoo-ah. Mereka sampai sebentar lagi." Ucap Appa sambil kembali menelpon rekan bisnisnya dari ponsel.

TIME [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang