6

2.2K 193 9
                                    

*sad song recommend*

Setelah makan malam pertama kali dan kencan pertama kalinya bagi kami juga, esok harinya ia harus pergi ke Jepang selama seminggu untuk urusan bisnis. Jujur, aku merindukannya. Merindukan tatapannya yang tajam dan menusuk, merindukan suaranya yang berat, merindukan dirinya.

Ya, aku rindu dengan Choi Seunghyun si menyebalkan.

Pria yang mampu memutar balikan duniaku hanya dalam hitungan detik. Sumber kebahagiaan sekaligus rasa sakitku. Hari ini, menurut pesan singkat yang kuterima dari Hyemi, Oppa hari ini akan pulang. Aku sudah mempersiapkan segalanya untuk menyambut kedatangannya.

Bahkan dari jauh - jauh hari aku sudah membuat kue dan memasok beberapa bahan makanan yang akan kujadikan makanan. Aku sengaja tidak membalas pesannya dua hari belakangan ini, aku ingin sedikit memberi kejutan kecil. Setidaknya, hingga waktu yang tidak ditentukan untuk kami berpisah.

Berpisah, apa setelah aku memberikannya keturunan, ia akan segera menceraikanku? Apa sepicik itu jalan pikirnya.

Aku menggeleng kepalaku kasar. Ini bukan tentang apa yang kau akan hadapi kedepan, ini tentang saat ini. Fokus, Hyunsoo!

Aku meliriik jam dinding yang berada di ruang tamu. Menurut penuturan Hyemi, Oppa seharusnya sudah pulang saat ini. Mungkin, jalanan sedikit macet. Baiklah mari kita tunggu. Hm, kira-kira apa ekspresi Oppa mendapati aku menyiapkan kejutan kecil ini, ya?

Klik.

Bunyi pintu otomatis yang dibuka membuat aku menoleh kesana. Dengan senyum lebar aku segera berdiri didepan pintu dan menyambutnya.

"Selamat datang!" Ucapku membuat Seunghyun Oppa bingung namun dalam sepersekian detik ia tersenyum.

"Hyunsoo-ah, kau menyiapkan ini semua?" Tanya Oppa sambil menatapku bergantian dengan kue yang berada ditanganku. Aku mengangguk cepat.

"Oppa-"

"Seunghyun-ah, apa itu suara istrimu?" Tanya seseorang membuat aku bingung. Tunggu, Oppa kembali kesini tidak sendiri?

Aku mendapati seorang wanita dengan pakaian modis dan kacamata fullframs yang menutupi hampir seluruh bagian wajahnya. Aku menatap wanita itu dalam diam, ia berjalan kearah kami lalu menatap kue yang ada ditanganku.

"Omo! Seunghyun-ah, kenapa kau harus repot - repot menyuruh istrimu untuk menyiapkan kejutan untukku?" Tanya wanita itu, percaya diri.

Ia berjalan menuji pantry dengan bebas, serasa tempat ini adalah rumah miliknya sendiri. Ia mengambil pisau dan ingin memotong kue yang kubuat dengan susah payah. Langsung saja kujauhkan kue itu.

Tangannya terhenti diudara, sedikit terkejut dengan tindakanku. Namin ia tersenyum lalu menaruh pisau itu di meja makan. Ia membuka kacamatanya.

"Hm? Waeyo? Kue itu bukan untukku?" Tanyanya sambil tersenyum, menjijikan.

"Ga-in. Hentikan." Ucap Oppa dengan nada bosan.

"Kalau begitu," Ia menggantungkan kalimatnya dan berjalan mendekat kearahku dan membalikan kue tersebut kearahku, membuat bajuku kotor oleh kueku.

Mataku memanas. Kue itu kubuat dengan susah payah, bahkan aku tidak tidur mengerjakannya!

"Ga-in!" Pekik Seunghyun Oppa.

"Ah, maaf Seunghyun-ah. Aku tidak sengaja. Hm, bagaimana kalau aku mencicipi masakan istrimu ini? Sepertinya enak." Iblis itu beralih ke meja makan yang terisi dengan beberapa lauk yang memang kusediakan khusus untuk Oppa. Ia mencicipi semuanya.

"Fuh!" Ia meludahi semua makananku.

"Rasanya tidak enak! Seunghyun-ah, apa kau tidak salah memilih istri? Dia bahkan tidak bisa memasak sama sekali!" Hinanya padaku.

TIME [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang