11

1.9K 150 0
                                    

Choi Seung Hyun POV

"Mau ku temani?" Tanyaku ketika kami sampai di lobby apartement. Ia menggeleng sambil tersenyum lalu dengan sedikit berlari meninggalkanku di mobil dan masuk ke dalam gedung apartemen.

Aku menghela nafas panjang sambil merebahkan tubuhku di kursi kemudi, membayangkan ekspresi Hyunsoo yang akan takjub dengan makan malam romantis yang sudah aku persiapkan untuknya. Aku menggunakan rooftop restoran Italia favorite nya dan aku setting seromantis mungkin, tak lupa aku menyewa restoran itu untuk lima jam kedepan.

Baiklah, aku akui aku bukan seseorang yang romantis sebelumnya. Aku ingin memperbaiki hubungan kami, khususnya di awal pernikahan kami yang sedikit menyakitkan untuknya. Jujur, aku terlalu naif untuk mengakui bahwa aku benar-benar jatuh cinta padanya. Namun sekarang aku akan belajar untuk menjadi romantis untuk menebus kesalahanku. Ya ini hanya sebagian kecil dari apa yang aku lakukan selama ini padanya.

Aku melirik jam tanganku dan menatap gedung apartemen itu dari kejauhan

'Sudah dua puluh menit.' Batinku

Tiba-tiba aku merasa sedikit gelisah, namun aku berushaa untuk biasa saja. Tidak mungkin kan suatu yang buruk terjadi pada Hyunsoo? Sedetik kemudian ponsel di dalam saku celanaku bergetar, aku merogohnya dan sedikit tersenyum lega kalau Hyunsoo sudah menemukan ponselnya.

"Anny-"

"BRAK!"

Bunyi apa itu?

"Hyunsoo, gwenchana?" Tanyaku dengan nada panik, bahkan secara reflek aku menegakan tubuhku. Tanpa pikir panjang aku keluar dari dalam mobil tanpa mematikan mesin sekalipun, biarkan siapapun mengambil mobil itu tapi tidak dengan Hyunsoo untuk kedua kalinya hilang dari jarak pandangku.

Aku berlari kedalam gedung menekan tombol lift berkali-kali dan menendang tong sampah didekat sana dengan kesal.

"Sial." Umpatku, seseorang staff gedung ini menghampiriku.

"Maaf tuan, tapi anda tidak diperkenankan untuk merusak properti apartement ini." Ucap general manager itu dengan sopan namun aku tidak menghiraukannya, aku segera melangkahkan kakiku ke pintu darurat. Berlari menaiki setiap anak tangga sambil berpikir dengan semua spekulasi negatif yang ada.

'Tidak, pasti Hyunsoo baik-baik saja. Pasti dia hanya tidak sengaja menjatuhkan ponselnya tadi, aku yakin' Batinku, berusaha menghibur diriku sendiri.

Tinggal beberapa anak tangga lagi dan aku sampai di lantai nomor delapan. Aku membuka pintu darurat itu kasar berlari menuju apartemenku dan mendapati pintunya sudah terbuka lebar. Jantungku berdegup dua kali lebih cepat.

'Tenang Seunghyun, dia pasti baik-baik saja. Dia hanya ingin memberimu kejutan kecil. Ya, seperti itu.' Aku menghela nafas panjang sebelum melangkahkan kakiku ke dalam. Baik, sekarang aku hanya perlu menemukan dimana Hyunsoo bersembunyi.

"Hyunsoo-ah?" Panggilku dengan suara bergetar.

Aku melangkahkan kaki ke kamar kami dan mendapati keadaan kamar itu berantakan tak berbentuk. Padahal jelas dalam ingatanku kalau sebelum kami pergi, Hyunsoo sempat membereskan sprei kamar ini. Aku menekan speed dial di ponselku menunggu hingga nada sambung terdengar.

Ddrt..

Aku mencoba mencari sumber suara itu. Setauku, Hyunsoo selalu menggunakan tipe mode getar pada ponselanya. Jangan bilang kalau...

"Hyunsoo.." Lirihku dengan nada putus asa.

Aku meraih ponselnya dibawah tempat tidur, nafasku tercekat. Jangan bilang kalau dia menghilang lagi, jangan bilang kalau dia pergi secara diam-diam. Aku menekan tombol tutup pada ponselku, menatap ponsel Hyunsoo dalam diam. Tak terasa air mata sudah mengalir di kedua pipiku. Apa Hyunsoo sengaja kabur untuk kedua kalinya?

TIME [FF BIGBANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang