CHAPTER 3

35 4 0
                                    

CHAPTER 3

"kez , kamu sendiri , boleh aku duduk disini ? " tanya ka radith sambil menunjuk bangku di sebelahku

Aku diam tanpa kata.

Lalu ka radith duduk di sebelahku.

"Apa kabar kez?" sapa ka radith

"maafin kaka ya , dulu ninggalin kamu , kaka pindah ke bogor , sekarang kaka udah pindah ke sini lagi." Lanjutnya karena aku diam tidak membalas sapaannya .

lalu tangan ka radith menarik kepalaku kemudian di senderkan di bahunya. Air mata ku kembali mengalir , rasanya semua ini seperti bunga tidur yang indah . tolong jangan biarkan ka radith pergi lagi ya allah , aku kesepian . bulan sudah kembali, dan sudah pasti bintang gak selalu ada di sisi ku lagi. Biarkan ka radith yang mengganti posisi bintang ya allah.

Ka radith menghapus air mataku dengan sebelah tangan nya .

"kaka udah berkali-kali ke rumah kamu , tapi Cuma sekedar di depan pager rumah kamu aja . kaka takut buat mencet bel rumah kamu , kaka takut kamu benci sama kaka kez. Kaka takut kamu gamau ketemu sama kaka lagi " ucapnya lalu mengelus bahu ku lembut

" jangan nangis lagi ya , maafin kaka " ucapnya lalu aku mengangguk , kemudian ka radith mencium puncak kepalaku . aku tersenyum dalam pelukannya.

"kamu kesini sama siapa kez ?" ucapnya

"sama bintang."

"masih aja sama bintang ? terus kamu udah jadian ya sama bintang ?" ucap ka radith , dari dulu emang ka radit suka cemburu kalo aku deket sama bintang .

"engga ka , cemburu?" ucapku lalu memalingkan wajahku ke layar bioskop yang sebentar lagi film nya mulai .

"engga" ucapnya singkat.

" kaka marah ?" tanya ku bingung , masih sama seperti dulu karena sifatnya yang kaya anak kecil.

ka radith tidak menjawab pertanyaanku tapi jari mengaitkan jari kami .

Aku tersenyum melihat jemari ku dan ka radith saling mengait tanpa ada celah, seperti saling melengkapi satu sama lain. Setidaknya aku masih bisa merasakan ke bahagiaan walaupun hanya sebentar.


keziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang