Chapter 17

24 3 0
                                    



Ku rasakan ada tangan yang memeluk leherku dari belakang. Lalu menumpukan kepalanya di leherku. Kezia.

"bintangg" rengeknya

"hmm" aku menjawabnya dengan gumaman.

"lu marah?" tanya kezia sambil mencubit-cubit pipiku.

"engga" jawabku.

"beneran?" tanya nya kembali

"iyaaa hun" jawabku

Kezia mencium pipiku kilat. Aku tersenyum melihat tingkahnya.

"genit" ujar ku

"pulaaaangg" rengeknya kembali.

Aku beranjak bangun kemudian membawa gelasku meninggalkan kezia. Ku dengar langkah kezia yang berlari kecil mengikutiku.

"bintang pulanggg" rengeknya kembali.

"ini mau ngambil kunci" jawabku singkat.

Mungkin aku harus menjaga jarak agar bisa tau kezia memilih siapa,aku atau radith. Nampaknya kezia masih labil dengan perasaabya sendiri. Mungkin kezia butuh waktu untuk berfikir.

Ku ambil kunci motor , kemudian aku mengambil jaket baru dari lemari, jaket couple dengan kezia. Aku memakai jaket ku, lalu keluar kamar, membawa jaket kezia. Kezia sedang merapihkan tasnya di ruang keluarga.

"mami mana ?" tanya kezia

"lagi ke supermarket , ka kezia mau pulang?" tanya zico.

"iya, nanti bilangin mami ya , ka kezia udah pulang." Jelas kezia.

"gausah di bilangin juga nanti mami nyariin" jawab zico.

Kezia hanya bergumam , aku memakaikan kezia jaket.

"Yeay jaket baru" seru kezia.

"oiya gua gamau liat lu pake jaket couple kita yang pertama . pasti bulan make jaket gua terus. Dia mau coupelan sama lu. Pokonya gaboleh make jaket itu lagi" ujar kezia bertolak pinggang sambil cemberut.

"cemburuan" ujar zico yang sedang asik main ps.

"biarin ." jawab kezia.

Aku pergi ke garasi mengeluarkan motor, saat aku menarik gas motor tiba-tiba kezia menghalangi jalan ku.

"keziaaa apaan si " teriakku kaget.

Kezia tetap menghalangi jalanku sambil cemberut. Aku mematikan mesin motor ku lalu berjalan menuju kezia.

"lu mau mati hah?" tanya ku

Kezia hanya merunduk .

"bosen hidup ? kalo gua gak ngerem mendadak lu udah ketabrak kez. Pikir dong. Jangan kaya anak kecil . semau lu aja" ucapku

Kezia berbalik lalu membuka pagar . lalu kezia keluar kemudian menghilang di persimpangan.

Aku kesal dengan tingkah kezia, mau nya apa si? Semuanya udah aku turutin. Itu juga buat kebaikannya sendiri. Bagaimana kalau aku telat ngerem? Kapan sih kezia berfikir panjang. Kenapa dia gabisa dewasa sedikit. Dumelku dalam hati.

Aku melepas jaket ku , lalu kembali masuk ke dalam rumah.

"loh ka kezia mana?" tanya zico . aku tidak menggubrisnya.

Aku langsung berjalan menuju kamar. Sampai di kamar ku rebahkan tubuhku di kasur sambil menatap langit-langit kamarku.

Apa emang bener kezia orang yang gua cinta? Gua cinta sama anak kecil ? yang semua kemauanya harus di turutin? Apasi maunya kezia ?

Aku menutup wajahku dengan bantal, karena pusing dengan tingkah kezia yang selalu saja membuat ku khawatir.

Mungkin kezia butuh waktu sendiri untuk menjadi dewasa. Tapi besokkan sekolah? gimana nanti pagi kalo aku jemput dia. Pasti deh dia ngambek. Mungkin nanti pagi aku gak jemput kezia dulu. Biar dia bisa belajar sendiri. Persiapan kalau nanti aku gaada. Ucapku dalam hati.

Lama-lama memikirkan tingkah kezia aku menjadi ngantuk.

Hoaaammmm.....


keziaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang