Kevin POV
" kezz buka pintu , mau sekolah ga?" ucap Ku di depan pintu kamar kezia
Pintu terbuka , dan Nampak lah kezia yang bermuka pucat serta berkeringat.
"kamu kenapa kez?" tanyaku panik.
"pusing" ucap kezia lalu pinsan. Aku membopong kezia berbaring di kasur.
"bundaaaaaaaaa" teriak ku dari kamar kezia sambil mengusap keringat kezia yang bercucuran
"apa si kamu?" ujar bunda dari depan pintu kemudian melangkah masuk ke kamar
"ya allah keziaaaaa kenapa kamu? Kevin gendong ade kamu ke mobil . kita bawa ke rumah sakit." Ujar bunda panik lalu keluar kamar.
Aku menggendong kezia keluar kamar menuju mobil. Aku duduk di kursi belakang sambil memeluk kezia. Ku usap puncak kepalanya sayang.bunda mengendarai mobil dengan panik.
"bunda pelan-pelan aja bawa mobilnya" ucapku pada bunda.
Tapi bunda tetap saja kekeh membawa mobil dengan kecepatan agak tinggi. Sampai di rumah sakit terdekat bunda langsung memanggil suster . para suster keluar dengan ranjang bersama bunda. Aku keluar dari mobil sambil menggendong kezia, kemudian ku baringkan kezia di atas ranjang yang di bawa suster.
Lalu kezia langsung di bawa masuk ke dalam rumah saklit. Aku kembali ke mobil untuk memarkirkannya. Setelah memarkir mobil aku masuk ke dalam rumah sakit mencari keberadaan bunda. Pasti sekarang bunda udah nangis gara-gara panik dengan keadaan kezia.
Aku melihat bunda sedang duduk di depan ruangan yang tertutup. Aku menghampiri bunda dan ikut duduk di sebelah bunda. Ku rengkuh tubuh bunda.
"ade kamu kenapa viin" ujar bunda sambil menangis . aku mengusap punggung bunda.
"kezia Cuma ga enak badan bun, nanti sembuh ko " ujarku menenangkan bunda.
Tak lama dokter keluar dari ruangan tempat rawat kezia
"gimana dok ?" tanya bunda tidak sabaran
"anak ibu gapapa ko, Cuma magh nya kambuh, sering-sering di perhatiin makannya bu, jangan sampe telat" ujar dokter
"Alhamdulillah saya boleh masuk dok liat anak saya?" tanya bunda
"boleh bu anak ibu sudah siuman tapi untuk dua hari kedepan dia harus di rawat di sini, nanti saya buatkan surat izin untuk sekolahnya" jelas dokter.
"makasih ya dok , saya masuk dulu" ujar bunda lalu masuk ke dalam ruangan
"resepnya segera di tebus ya biar adeknya bisa cepet sembuh" ujar dokter kepadaku sambil menyodorkan resep obat
"oh iya dok saya langsung tebus" ujarku
"yasudah saya pamit ke ruangan saya, nanti kalau ada apa-apa pencet bel di sebelah kasur pasien saja." Ujar dokter
"iya dok" kemudian dokter pergi menginggalkan ku, aku pun pergi untuk menebus obat , setelah menebus obat aku ke ruang kezia di rawat.
Kezia sedang berbaring dan bunda yang sedang duduk di sebelah kezia sambil memegang tangan kezia.
"kaa" sapa kezia saat melihatku
"kamu emang dari rumah bintang engga makan?" tanya ku langsung
"makan, kezia makan donat" jawab kezia "tapi malem nya kezi a ga makan sama sekali sampe pagi, kan kezia tidur" lanjutnya
"jangan telat makan sayang, kamu bikin bunda panik aja tau gak" ujar bunda
"maaf ya bun" ucap kezia pada bunda.
Kemudian ada suster masuk ke ruangan ini.
"bu ini surat izinnya " ujar suster tersebut sambil menyodorkan sepucuk kertas.
"biar Kevin aja bun yg ke sekolah kezia" ujar ku lalu mengambil surat tersebut.
"yaudah sekarang kamu anterin sana ke sekolahnya, kasih ke wali kelasnya" ujar bunda ,
aku mengambil tangan bunda lalu mencium punggung tangannya. Kemudian keluar berniat pergi ke sekolah kezia.
Skip
Sampai di sekolah kezia aku sedikit bingung. Mau nelfon bintang tapi hape nya ketinggalan , terpaksa aku masuk mencari kelas kezia, kezia bilang dia kelas 12A . aku menyusuri koridor mencari kelas dengan pintu bertuliskan 12A.
Nah ini dia. Ucapku dalam hati. Sampai di depan kelas ada laki-laki sedang mendengarkan musik dengan mp3 nya sambil membaca novel . aku menghampirinya , dengan niat menitipkan surat padanya.
"permisi" ujarku
Laki-laki tersebut mencopot earphonnya lalu menutup novelnya.
" iya ada apa ka?" tanya nya sopan
"kenal sama kezia anak kelas 12A?" Tanyaku
"temen sebangku saya . kenapa nyariin ? kaka pacarnya?" tanya nya
"bukan saya kakanya kezia, saya boleh nitip surat gak? Tolong kasih ke wali kelas kamu ya, kezia gabisa masuk, dia sakit di rawat di rumah sakit" jelasku sambil menyodorkan surat izin
"oh iya ka nanti saya kasih suratnya, kezia di rawat di rumah sakit mana ka?" tanya nya sambil mengambil surat dari ku
"RS JATI MEKAR, makasih ya kalo gitu , saya pamit dulu"
"iya ka , sama sama" ujarnya
Kemudian aku pergi kembali menuju rumah sakit.
Temen seduduk kezia ? ko cowo? Emang gaada temen cewenya sampe duduk sama cowo ? tapi gapapa si, anaknya baik sopan . ya masuk lah ke daftar calon ade ipar . ucapku dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
kezia
Teen FictionPROLOGUE Kezia Dwi Putri seorang pelajar yang mengalami dilema akan kisah nya yang di tentukan dengan dua pilihan , Tentang dia yang selalu menjalin kebersamaan dari lahir hingga saat ini , yang selalu ada di saat duka maupun suka . yang sudah mengi...