BROKEN PIECES 0.1

2.1K 102 21
                                    


Aleon's POV

Matahari menyapaku, aku belum siap bertemu matahari itu, aku masih ingin bersama bulan dan selimut lembut ini. Aku lalu membangunkan diriku dan melihat jadwal pekerjaanku. Aku penyiar radio sydney FM, dan....

"yatuhan, apakah pekerjaan ini mempermainkanku? Aku harus menginterview secara live dan aku tidak tau aku akan menginterview siapa? Yampun, aku harus berkerja ekstra kali ini. Dan sebaiknya aku segera bersiap" kataku

Aku mempersiapkan semua kebutuhanku dan kemudian aku mandi. Aku harus datang tepat waktu, atau managerku akan memotong gajiku. Aku mengemudikan mobilku cukup kencang kali ini, itu kulakukan karna aku ingin mampir untuk membeli coffe terlebih dahulu. Mungkin, coffee ini akan maengubah moodku menjadi lebih baik.

Aku melanjutkan perjalananku ke kantorku. Aku langsung berlari kestudio untuk memastikan bahwa aku tidak terlambat. Ya, aku tidak terlambat. Aku melihat Arzy sedang membenarkan kameranya. Aku langsung menghampirinya.

"Aleon, kenapa ku masih disini. Interview akan segera dimulai, dan kua harus berdandan" katanya menyeretku keruang makeup

"berdandan? Kenapa? Bukankah interview ini tidak melibatkan wajahku? Dan mengapa kau menyiapkan kamera?" tanyaku sambil sedikit berdandan. Kuulangi lagi sedikit, ya itu kulakukan karna aku tidak ingin berlebihan.

"apa ku belum tau siapa yang kau wawancarai kali ini? Sudahlah tidak penting. Cepat, interview dimulai 10 menit lagi" bentak arzy.

Memang siapa yang aka ku interview kali ini? Apakah bintang besar seperti Justin Bieber? Taylor Swift? Cara? Kendall? Barack Obama? Dijah Yellow? Elly sugigi? Atau siapa. Kenapa aku merasa bahwa interview ini akan menjadi interview yang sangat ditunggu tunggu.

"Aleonn!!"

"yaa, tunggu sebentar" aku terbangun dari lamunanku, aku langusng memberikan blush on pada kedua pipiku.

Aku keluar dari ruang makeup, aku duduk dikursiku dan memasang headphoneku. Aku membuka interviewku.

"hi, good afternoon guys. Kita berjumpa lagi dengan Aleon Norean, apa kalian menunggu siaran ini? Yes! Pasti itu jawaban kalian. So, kali ini Aleon akan menginterview sosok misterius yang mungkin kalian nantikan, sebenarya aku tidak tau siapa si misterius ini. Sebelumnya kita buka dengan chart nomor satu kita yaitu Good for you by Selena gomez. Here we go!" kataku membuka siaran.

"bagaimana artisnya sudah datang?" tanyaku tak yakin.

"mungkin sebentar lagi" kata managerku yang sibuk menelpon. Kurasa aku akan menginterview artis yang tidak bertanggung jawab dengan waktu.

Lagu Good for You yang kudedikasikan sebagai pembuka pun berhenti, aku langsung memasang headphoneku kembali.

"yep, good for you. Kurasa, si misterius belum datang. Dan untuk mengisi kekosongan ini aku akan membuka "Titip salam Sydney" untuk kalian yang ingin titip salam. Caranya kalian hanya perlu ...."

"permisi, maaf kami terlambat. Kami akan langsung duduk, dan memulai interviewnya" kata seorang laki-laki yang membuatku terkejut

"hm, kurasaa tamuu.uuu k..i.taa ..su..da..hh .data.n.g" kataku terbata bata

"hai Aleon" kata lelaki itu

Ya, aku mengenalnya. 5SOS dan dia Calum, aku tak mau mengingatnya, tak mau. Tak mau, dan tak mau....

-FLASHBACK ON-

Ini terjadi 4 tahun yang lalu, saat aku masih menjadi model. Kali itu aku mendapatkan tawaran yang sebenarnya sangat mengiurkan. Aku akan menjadi model sebuah pakaian dalam bersama laki laki yang bernama Calum Hood. Sebenarya, aku tidak ingin menerima tawaran itu. Tapi, uang yang kudapatkan tak sebanding dengan jepretan foto yang kurasa hanya 3-7 kali jepretan saja. Aku bisa mendapatkan 1 Lamborgini, 1 pulau kecil jika aku mengambil tawaran itu. Setelah aku berfikir cukup panjang, aku menerima tawaran itu.

Keesokan harinya aku datang kestudio foto itu. Aku melihat sosok lelaki dengan ototnya yang menggiurkan itu. Stop Aleon, stapph ithhh!!

"Apa ku Aleon?" tanya seseorang yang kuasumsikan dia adalah penata rias

"iya" jawabku

"baiklah, ayo kudandani. Calum sudah berdandan, bahkan dia sudah memakainya"

"memakainya?"

"memakai boxer maksudnya. Dan kali ini kau foto 2 sesi 1 sesinya ada 3 pose. Sesi pertama kau menggunakan pakaian dalam ini. Dan sesi kedua, kau telanjang"

"baiklah"

Setelah berdandan cukup lama, akhirnya wajahku selesai di makeup. Aku berjalan ke tempat pemotretan denga handuk. Ya jika kalian tanya mengapa aku memakai handuk, akan kujawab karna pakaian ini sama sekali tidak menutupi bagian bagianku. Bra ini sangatlah tembus pandang, dan ini membuat nipples ku terlihat.

Setelah sampai diruang pemotretan, aku melihat laki laki ya kurasa dia calum.

"are you Aleon?" tanyanya

"yes, and you? Calum?" tanyaku balik

"yep"

Aku kemudian membuka handukku, dan aku berpose seperti aku sedang menikmati sentuhan tangan calum yang memegang kemaluanku. Aku tak tau, mengapa iklan pakaian dalam ini sangatlah vulgar. Aku mengikuti semua perintah kameramen. Aku melihat wajah calum yang kurasa dia melihat tubuhku, aku ingin membetaknya. Tapi, banyak orang disini. Dan jika aku melakukannya, kurasa aku akan membuat bahan lelucon.

"yup, sesi pertama selesai. Sesi kedua, Aleon. Buka bramu disini saja" kata kameramen

"baiklah, bisa tolong bukakan sist" kataku ke penata rias itu

"tunggu" katanya

Aku melihat calum memandangiku dengan gairah yang membara, kurasa juniornya berdiri. Sudahlah, Aleon kau harus fokus. Aku berjalan kembali ketempat tadi.

"berposelah seperti tadi, tapi calum tanganmu harus menutupi payudaranya. Dan tangan kirimu memegang kepalanya." Arahan kameramen

"baiklah, btw Aleon. Kau sangat lah cantik"

"what, dont look at me! Just FOCUS!" kataku sedikit kesal.

Untuk sesi kedua ini, aku merasakan ada yang aneh dengan calum. Aku merasakan sebuah tonjolan lembut menyentuh kemaluanku. Yaa, dugaanku benar. Juniornya berdiri!!. Aku merasakan leherku merinding, dan..

"kau harus ikut denganku setelah sesi foto ini" bisik calum

"tapi.."

"diamlah"



mau tau kelanjutannya?

vote + comment ya !!

by the way, ini my first story :) hope you enjoy it!! jangan lupa follow gw ya :')

thanks :)



BROKEN PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang