BROKEN PIECES 0.8

1.1K 84 25
                                    

JUJUR DEH SEBENERNYA MALES BANGET NGELANJUTIN INI. BANYAK YANG GAK NGEVOTE DAN LAMA LAMA READERSNYA BERKURANG. SEDIH SIH, TAPI GAKPAPA LAH TETEP AKU LANJUTIN


Apakah aku bermimpi. Ini gila ini gilaa, aku tak mungkin bertemu dengan mereka kembali. Aku tak ingin hidupku berulang seperti dulu, iya seperti dulu. Saat calum hanya menyukai tubuhku bukan hatiku, saat kukira luke mencintaiku dan menyayangiku tapi yaa dia sama saperti calum. Dia hanya menginginkan tubuhku. Ayolah aleon! Hilangkah semua pikiranmu jauh jauh. Kau tak pantas memikirkan itu, kau tak pantas!!.

Karena aku tak ingin lagi untuk melihat mereka maksudku calum, luke dan lainnya aku langsung beranjak dari kursiku dan pergi keruang makeup. Yas! Tiada siapapun disini. Mungkin aku akan berselfie ria disini, tentu itu harus kulakukan. Aku suka style yang kupakai sekarang menggunakan kaos greenday, skinny jeans, dan beberapa accesoris menempel ditubuhku, ya itu akan membuat selfieku berakhir dengan indah. Hahaha

Aku mulai mengeklik sesukaku, dan saat ku membuka hasil selfieku dan aku menemukan calum berada dibelakangku dan dia terlihat bersender dipintu sambil menyilangkan tangannya didadanya. Aku sempat terkejut, tapi entahlah kurasa dia tidak akan berbuat apa apa denganku.

"sudah menatapku?"

"haa? Tidak aku tidak menatapmu cal. Kenapa kau disini? Dimana yang lain?"

"yang lain ya? Mereka sudah pulang"

"dan kau? Mengapa kau disini?"

"jadi kau tidak mengharapkan kehadiranku?"

"tidak, maksudku aku hanya ingin bertanya mengapa kau disini" aku sebenarnya ingin mengatakan "ya, benar aku tak mengharapkanmu. Kau tak perlu kesini, ini hanya membuat aku selalu memikirkan masa laluku denganmu!! Kau membuatnya berantakan ya berantakan! Kau menghancurkan ku! Aku!"

"hei kau melamun lagi. Kau memikirkan ku? Hahaha" kata calum tertawa heran.

"tidak, aku tidak melamun"

"hah terserah. Kau mau menemaniku untuk ke cafe?"

"heh? Untuk apa?"

"yaa sekedar mengobrol. Dan apa ku tidak lupa akan sifatku?"

"ya aku tau. "aku tak suka penolakan" mungkin ku akan bilang seperti itu"

"ya, kau pintar aleon. Ayolah, sudah lama sekali kita tak berbincang"

"baiklah. Hanya sebentar?"

"lebih dari sebentar"

Yaa, ini kulakukan karna aku terpaksa. Mana mungkin aku rela diajak oleh orang yang pernah menyakitiku, ya itu akan membuatku dicap wanita murahan? Atau wanita kurang belaian?. Ya mungkin aku separuh dari wanita murahan karna kali ini aku ikut denganya, tapi kuulangi lagi ini karna aku terpaksa.

Aku jalan dibelakang calum, aku tak mau disampingnya. Saat aku akan keluar menuju parkiran calum tiba tiba berhenti melangkah dan berhenti sebelum pintu parkiran. Hal itu tentu membuatku tertabrak dengan badan calum karna aku terus menunduk.

"awwww" kataku memegang dahiku

"mengapa ku berhenti?" tanyaku lagi

"kau lihat itu? Bayak kamera wartawan"

"what? Aku tak mau keluar bersamamu. Ini akan menjadi masalah besar, sangat besar"

"itu bukan ide yang bagus, kau harus jalan denganku Aleon. Ini akan menjadi berita terheboh"

"tidak, aku tak mau" kataku cemberut

"sekarang kau pilih kamu mau ikut dengaku ku melewati wartawan itu atau aku mencium bibirmu sekarang?"

BROKEN PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang