BROKEN PIECES 0.7

957 72 9
                                    

HAI SEMUA!

MAAF YA CERITANYA JADI AGAK NGAWUR. KALAU KAMU NUNGGU DIRTYNYA KAPAN, MASIH LAMA KOK :) SABAR YA :')


Aku hanya diam dalam perjalanan. "jangan kembali!" hanya dua kata itu yang menghantui pikiranku, apa aku sangat tak berati dalam hidupnya. Maksudku bukankah aku selama ini dekat dengan calum, dan bukankah selama itu aku selalu tinggal dan selalu bersamanya. Dia bilang aku miliknya, dia bilang aku ini gadisnya. Lalu, apakah ini hasilnya? Aku seperti coretan tak berguna dalam dirinya. Calum hanya memikirkan seks saja, dia tak memikirkan apapun di dunia ini. Bahkan cinta pun dia menganggap hanya mitos.

Aku bahkan memikirkan jika aku bisa memberikan arti cinta dalam dirinya, bahkan aku berpikir bahwa kelak akulah yang akan menempati hatinya. Beralih pada Luke, dia sangatlah baik padaku. Aku sempat mencintainya, ya cinta. Dia selalu mendapat perlawanan dari calum ketika dia mendekatiku. Aku tak tau mengapa Calum bisa seperti itu jika dia tak memiliki rasa denganku.

"hei, kau melamunkan ku?" kata luke sambil menyetir mobilku ke apartemennya

"haaa? Tidak" kataku berbohong

"ayolah, jangan berbohong"

"aku tidak berohong" kataku mengusap air mataku yang terus saja turun

"terserah, tapi aku suka kau jika air matamu terus mengalir. Itu akan membuat wajahmu bersinar hahahha"

Aku tidak menjawab pujian luke, aku kembali melamunkan calum. Namun lamunanku terhenti saat aku memasuki lorong gelap.

"dimana ini" kataku kaget

"parkiran, kau ini melamun saja, ayo keluar"

Aku keluar masih dengan air mataku yang terus saja jatuh meski hanya sedikit. Aku masuk dalam apartemen luke. Aku merebahkan badanku dikasur, sedangkan luke sedang menyiapkan minuman untukku.

"jadi, kau ingin berbicara?" kata luke sambil memberikan minuman kepadaku. Sontak aku langsung mengubah posisiku dari tiduran menjadi duduk didepan luke.

"kau tau ini sangat menyakitkan" kataku membuka pembicaraan

"kau sekarang percaya" katanya

"ya, aku rasa aku seperti sampah sekarang. Aku dibuang lalu dihancurkan" air mataku tak bisa kubendung lagi.

Air mataku mengalir begitu deras dipipiku, aku menutup mataku ketika luke mencium bibirku. Bibir kami bersentuhan, aku merasakan aku menikmatinya. Aku hangat dalam ciumanya, tapi ciuman luke lama lama menjadi sangatlah ganas. Dia mulai bergairah.

Tidak! Tidak! Ini tindakan yang salah, aku langsung mendorong luke untuk menjauh dariku. Aku tidak seharusnya melakukan ini.

"hei, ada apa denganmu al" tanya luke kecewa

"tidak, kau tidak bisa melakukan ini" kataku menjauh, namun luke memegang tanganku erat dan menariku ke ranjangnya.

Kini aku dalam posisi luke menindihiku, aku terus melawannya aku memukul keras dadanya dengan tujuan agar dia menjauh. Namun itu sia sia, aku hanya menangis dann terus memukulnya. Akan tetapi hal itu tidak berpengaruh, kini aku hanya pasrah dan terus menangis. Berharap seseorang menolongku. Tapi, kurasa tidak ada yang akan menolongku.

Luke terus menjelajahi tubuhku, mencium lembut leherku turun dan turun. Luke mulai membuka kemeja yang kukenakan. Gubrak!!!!

Aku lihat sosok laki laki besar memberikan tamparan kasar pada Luke, lelaki itu menyeretku untuk berlindung di belakangnya. Siapa dia?? Calum. Mengapa dia kemari? Dia bilang padaku untuk tidak kembali, dan sekarang dia menolongku? Persetanan macam apa ini!

"cukup cal! Cukup!!" kataku berteriak. Akan tetapi calum mengabaikanku dan dia tetap memukuli luke.

"calum cukup!!!" aku berteriak sambil menangis

"kembalilah dalam pelukku" kata calum berhenti memukuli luke dan dia memelukku.

Aku hangat dalam peluknya, aku nyaman dalam peluknya. Inilah yangku rindukan, pelukan hangat darinya. Hei! Aleon! Apa yang kau pikirkan dia sudah menyakitimu. Aku mendorong calum kasar agar dia menjauh.

"why?" katanya heran

"kau lelaki murahan! Kau hanya gila seks! Kau adalah .... kau .. argh" kataku kesal. Air mataku menetes lagi

"tidak, tidak. Aku sangat ingin kau menjadi milikku dan ..."

"dan apa haa? Bukankah nanti kau akan menelantarkan aku setelah kau berhubungan dengan ku? Bukankah aku akan seperti jalang jalangmu yang lain ha? Kau buang mereka seperti sampah? Bukan kah kau bilang aku ini gadismu? Dan mengapa kau menyianyiakan aku. Aku berpikir bahwa kau ... arghh Maaf. Dan aku harus pergi"

Dan setelah ku mengatakannya dan aku pergi keluar apartemen luke, aku kira dia akan mengejarku dan meminta maaf. Tapi tidak, dia tidak memperdulikanku. Aku berjalan penuh dengan isak tangis air mata dan penyesalan. apakah semua laki laki sama saja. maksudku calum dan luke menginginkan ku bukan dari hatiku, melainkan dari tubuhku. apakah semua lelaki memandang seperti itu. bodohnya aku menganggap semua ini baik baik saja. dan Setelah kejadian itu aku sama sekali tidak pernah mendengar kabar tentang calum maupun luke. Dan aku tidak ingin mendengarnya lagi.

-Flashback OFF-

"aleon! Fokus" kata kameramen membuyarkan lamunanku.

"ya.yaa" kataku gelagapan.

Aku membuka interview liveku kali ini. Aku tidak fokus kali ini, bagaimana mungkin aku bertemu dua orang (calum dan luke) yang dulunya aku memiliki masa lalu yang suram dengan mereka. Akhirnya setelah 60 menit aku menginterview mereka secara live, aku lega sekarang.

"bukankah kau Aleon? Yang dulu pernah tinggal dirumah calum" tanya michael ragu.

Belum aku menjawabnya, calum menyambar perkataanku.

"iya benar. Dia aleon" kata calum tersenyum miring padaku. 


HEYOOO!!! BENERKAN NGAWUR CERITANYA :') 

VOMMENT DEH YANG BANYAK!

MAAF YA SEKARANG JADI SLOW UPDATE


BROKEN PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang