BROKEN PIECES 0.3

1.1K 84 14
                                    

(masih) Aleon's POV

(masih) Flashback ON


Aku berjalan turun ke dapur dan melihat sekeliling.

"apa yang harus kumasak?" kataku bingung

Nasi goreng? Ya mungkin itu yang bisa kumasak. Aku mulai mempersiapkan bahan dan mulai memasak.

"sudah siap?" kata calum mengagetkanku.

"belum, sebentar lagi" kataku "dan bisakah kau sedikit menjauh dariku mr. Calum?" sambungku jelas. Bagaimana mungkin aku bisa berkonsentrasi memasak jika hembusan nafas calum berjalan mengikat leherku. Yatuhan, untung saja aku tidak mendesah. Jika aku mendesah sedikit aku yakin pasti dia akan.... stop Aleon!!

"baiklah. Aku tunggu di ruang TV, dan bawakan makananku"

What! Memang siapa aku? Pembantunya? Pengasuhnya? Kenapa ku harus menuruti semua perintahnya? Oh tuhannn!. Tak kusadari makananpun siap. Dan sesuai perintah calum, aku pun membawakannya ke ruang TV.

"here we go cal. Nih, nasigorengnya" kataku menyodorkan nasi gorengku

"woww! Thanks"

Kami makan sambil menonton siaran ulang Sunrise yang sedang menayangkan 5SOS. Akupun tak segan bertanya kepada calum.

"cal? Jika kamu member 5SOS. Mengapa aku tak pernah melihatmu? Ku pikir 5SOS hanya terdiri dari Luke saja" tanyaku

"karna kau tak punya mata" jawabnya enteng

"hehhh. Sudah kuduga"

"Aleon. Bagaimana jika kau berkeja sebagai asisten pribadiku di kantor ayahmu?"

"jika ku jawab iya. Apa tugasku?"

"simple. Ku hanya perlu menyusun jadwal meetingku. Merekap semua dokumen.dan yang lain. Dan sekali lagi, aku tidak suka penolakan. Dan ku harus menerima tawaranku" ancamnya

"baiklah, aku terima tawaran itu"

"okay, makananku sudah selesai. Aku mengurungkan niatku untuk menyetubuhimu malam ini. Tetapi kau tetap tidur dikamarku" perintahnya sambil berjalan kekamar

"hah?"

"aku tidak suka penolakan"

Yah, apa boleh buat? Aku harus menuruti perintahnya. Aku pun mematiakn TV dan membuntutinya kekamar. Aku langsung tidur karna ranjang calum sangatlah besar makan aku tidak begitu risih jika kita tidur dalam satu kamar. Lagipula aku tidur dibagian kiri dan calum dikanan. Bahkan kami tidak besentuhan hahah.

*skip*

Ini hari pertamaku bekerja dikantor calum. Aku sangat bangga dengan calum, dia bisa membagi waktu antara bisnisnya dengan bandnya. Wow! Itu keren.

Saat aku dan calum berjalan keruangan calum, banyak pegawai calum yang melihatku heran. Tapi, aku malah memamerkan gayaku. Bagaimana tidak, aku bisa bekerja disini tanpa tes atau syarat apapun. Dan aku mendapatkan jabatan sekertaris pribadi.

"ini ruanganmu, dan ini ruanganku. Kau mulai bekerja sekarang. Jangan masuk sembarangan dalam ruangku, dan aku minta tolong panggilkan batrice" perintahnya

"baiklah"

Bagaimana mungkin aku bisa memanggilkan batrice untuk calum, oh i mean mr. Calum. Aku belum mengenal satupun pegawai disini. Aku melihat sekeliling dan aku memandang nama dada mereka satu per satu, dan akhirnyaa aku menemukannya.

"hai, apa kau batrice?"

"yaa, dan kau?"

"aku sekertaris pribadinya. Dan kau dipanggil mr. Calum untuk keruanganya"

"oh okay baiklah"

Diapun bergegas untuk keruanganya. Dan aku masuk keruag baruku. Aku mulai merekpa dokumen-dokumen. dan tiba tiba

"loohh, kamu Aleon kan? Kok kamu disini?"

"hei Luke. Whats are you doing? Aku sekarang sekertaris pribadinya calum eh i mean mr. calum" what! Atiku degdegan, apa gue suka sama luke yaa. Yatuhan stop it!

"bisa kau telfonkan calum? Aku sudah ada janji dengannya untuk latihan."

" baiklah tunggu sebentar"

Aku menyambungka telfon ruanganku dengan ruangan mr. Calum.

"halloo adaaapaaa"

"selamat siang mr. Calum, ada tn. Luke disini, dia bilang dia ada janji dengan anda untuk latihan"

"ahhh...shh... betrice aww"

What! Apa yang kudengar? Apa itu suara desahan seseorang yang sedang sex?. Aku memberanikan diri untuk meluruskan pikiranku ini.

"mr. Calum?" tanyaku gemetar

"bilang saja kau berangkat duluan. Ahhh.ahh..nghh. fuck you betrice.. ahh"

Aku tak kuat mendengar suara ini. Aku langusng menutup telfonku, dan mengatakan kepada lukee apa yang calum sampaikan.

"ku tidak apaapa Aleon?" tanyanya heran

"tidakk, tidakk. Hanya sajaa..." jawabku merinding

"apa kau mendengarnya?"

"apa?"

"desahan?"

" yaa, bagaimana ku tau?"

"calum memang begitu, sudah beratus ratus jalang yang dia setubuhi. Jika dia ada masalah atau waktu luang, dia akan memintaku untuk mencariikan jalang untuknya. Dan kau Aleon, ku harus terbiasa dengan suara ini. Hahha, sudahlah, aku harus pergi. Bye"

Hah? Apa itu kebiasannya. Dan dia sex dengan betrice? Di ruanganya?.



jengjengjeng, ternyataa calummmm wkkwwk

makin lama comment sama votenya makin dikit :(

aku batesin aja deh. bakal dinext kalau votenya 28++ :)

vote dan comment kalian sangat diperlukan untuk semangat hehehe :D


BROKEN PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang