Sudah dua bulan Luke menetap di Boston. Hari ini rencananya dad mau ngajak kita semua liburan, well, bukan liburan sih, soalnya ini cuma nginep di cottage dad untuk tiga hari. Cottage dad berada di tepi pantai, stragetis banget karena gak terlalu ramai dan gak terlalu sepi.
Kami semua lagi sibuk packing masing-masing sementara mom menyiapkan sarapan untuk pagi ini. Setelah selesai packing, aku membantu mom untuk mengemas makanan yang akan kami bawa ke cottage. Beberapa bahan makanan berat, sekotak sereal, sebotol besar susu serta beberapa camilan sudah masuk ke dalam box. Saat aku hendak membawa box makanan itu ke dalam mobil, Luke turun dari tangga sambil menggendong tas ranselnya.
"Sini gue bantu" ucap Luke sambil mengambil alih satu sisi box.
Padahal aku bisa membawanya sendiri. Tapi ya sudah lah, niat dia kan baik juga.
Setelah menaruh box dan segala keperluan ke dalam bagasi mobil, kami semua sarapan lalu masuk ke dalam mobil dan mulai meninggalkan rumah.
Selama di perjalanan, kami semua mendengarkan musik yang diputar di radio sambil menyanyikannya dengan keras.
**
"Cottage, I miss you!" ucapku saat melangkah masuk ke dalam cottage.Aku langsung melangkah menuju kamar, menjatuhkan tas ku dan menghempaskan tubuhku ke atas kasur. Aku melirik ke arah jam dinding, masih jam 2 siang.
Aku bangkit dan duduk di ujung kasur, menatap ke arah laut lepas dengan ombak yang cukup besar. Hasrat untuk surfing pun menguasaiku. Teringat sesuatu, aku kemudian melangkah keluar dari dalam kamar.
"Luke, surfing yuk?" ajakku.
"Hah? iya?" tanya Luke sambil melepas earphonenya.
"Mau surfing gak?" tanyaku mengulangi.
"Hah? gue gak bisa surfing" ucapnya sambil menaruh handphone nya di nakas dekat kasur.
"Gue ajarin, yuk ikut yuk mumpung sepi" ucapku.
Luke menatap keluar jendela kamarnya, lautan lepas dengan ombak yang seolah mengajaknya untuk masuk ke dalam air sepertinya menaklukan dia.
Setelah menyetujuinya, ia bergegas untuk berganti baju. Aku pun berjalan menuju kamarku dan mengenakan swimsuitku. Tak lupa aku mengolehkan krim sunblock di sekujur tubuhku agar kulitku tak berubah menjadi merah. Setelah siap, aku keluar dari kamar dan mengambil surf board ku serta surf board tambahan untuk Luke.
"Reminder, gue sama sekali gak bisa surfing" ucapnya.
"It's okay, gue ajarin dari basicnya"
**
"Val! Gue udahan ya, capek" ucap Luke."Oh yaudah kita udahan aja, gue juga udah capek" kemudian kita berdua berenang ke tepi pantai.
Luke menancapkan surfboardnya di pasir lalu merebahkan tubuhnya di samping surfboardnya. Sure he's tired. Setelah menyimpan surfboardku, aku langsung ikut tiduran di samping Luke.
"Capek ya?" tanyaku sambil menyikut rusuknya.
"Lumayan, tapi seru kok. Makasih ya udah ngajarin gue surfing"
"Nanti kalo lo udah lancar surfing gue ajakin surfing di ombak besar" ucapku.
Luke terkekeh kemudian mengatakan betapa lamanya hal itu akan terjadi. Ia bilang akan memakan waktu banyak kalau harus menunggunya lancar.
Kami menghabiskan waktu untuk mengobrol dan bercanda di tepi pantai sambil menunggu matahari tenggelam.
**
"Luke? mom nyu— eh sorry ngeganggu" ucapku saat menerobos masuk kamarnya dan mendapatinya tengah melajukan panggilan skype dengan seseorang.

YOU ARE READING
IS IT LEGAL? (Luke Hemmings)
FanficValerie Winston, falling in love with her brother, Luke Hemmings. Her feelings getting bigger and bigger as Luke stay in the room next to her. "But he's my brother!" ------------------- Bahasa Indonesia