"Ige mwoya?! Kalian sedang bercanda bukan?" hardik Manajer Han yang mencuri dengar percakapan keempat member EXO di ruang keluarga mereka. Gin salah tingkah, dia mengambil ponselnya yang terjatuh dengan panik. Xiumin juga terlihat tak biasa dengan respon Kyungsoo yang mendadak seperti itu.
"Nee, Sajangnim. Kami hanya bercanda karena Sehun tadi mengajak kami bermain tebak-tebakan." ujar Kyungsoo, nadanya meyakinkan. Gin merasa sedikit lega, begitu pula Xiumin. Xiumin menghela nafas panjang.
"Kyungsoo-yah atau siapapun jangan sampai kalian membuat skandal baru. Salah satunya dengan memacari asistenku ini," pesan Manajer Han sambil melirik tajam Gin "Ingat! Grup kalian masih berusia amat muda dan kalian juga telah kehilangan tiga member hanya dalam setahun. Kalian tak ingin karir kalian berhenti di sini bukan?" akhirnya kedatangan Manajer Han yang semula hanya ingin mengecek kondisi member EXO berubah menjadi kuliah bersama.
Keempat member EXO Kyungsoo, Xiumin, Kai dan Sehun menunduk di sofa ruang keluarga mereka. Manajer Han menceramahi mereka dengan segala hal sebab kelalaian Kyungsoo dan hal itu berlangsung lebih lama dari yang Gin pikirkan.
"Nah, baiklah! Jangan lupa besok pagi kalian memiliki agenda variety show di KBS. Sekarang sudah saatnya bagi kalian untuk istirahat," akhir Manajer Han dalam sesi ceramah mendadak itu "Dan Kyungsoo-yah, berhentilah terus-menerus makan ramen sebab netizen mulai mencela pipimu yang kian bengkak." pesannya pada Kyungsoo.
"Nee, sajangnim~" jawab member EXO yang duduk di hadapan Manajer Han serentak. Usai Manajer Han pamit pergi bersama Gin, Kai menyikut rusuk Kyungsoo.
"Hyung, katakan tadi kau hanya bercanda." tukasnya pada Kyungsoo yang beranjak menuju dapur lagi untuk mencuci mangkok ramennya. Raut muka Kyungsoo tak senang.
"Hyung," panggil Kai mengikuti Kyungsoo, sementara Sehun dan Xiumin mematuhi perintah Manajer Han. Xiumin dan Sehun bergegas pergi ke kamar mereka masing-masing.
Kyungsoo masih tak menjawab, tangannya sibuk mencuci bekas ramennya. Tampak jelas di wajahnya bahwa dia kesal sekaligus merasa bersalah.
"Hyung," desak Kai sekali lagi. Kyungsoo akhirnya menghela nafas dan mengangkat kepalanya.
"Itu benar, aku menyukai Gin," jawab Kyungsoo "Sejak aku bertemu dengannya di kedai kopi Apgujeong-dong."
Kai terkejut. Dia tak percaya, tapi perlahan Kai merangkai ingatannya beberapa waktu lalu. Sketsa di kamar Kyungsoo, latihan sebelum konser di China waktu itu.
"Jadi, kau sudah bertemu dengannya?" tanya Kai sekali lagi. Kyungsoo hanya balas mengangguk.
"Tapi mengapa dia seolah tak mengenalmu? Apakah dia hanya akting?" Kai menginvestigasi Kyungsoo. Dia tak memahami kejanggalan antara Kyungsoo dan Gin, asisten Manajer Han.
"Sudahlah, mari kita segera tidur Jonginnie." Ajak Kyungsoo berlalu sembari menepuk pundak Kai.
Gin, kau harus menyadari tempatmu. Tak seharusnya kau mengharapkan Minseok menyukaimu, dia memintamu memanggilnya Minseokki hanya karena dia menganggapmu sebagai saudara perempuannya. Dan ingat, Kyungsoo hanya bercanda. Dia akan selalu membencimu, ya dia akan selalu membencimu.
Gin berdialog dengan pikirannya sendiri. Dia menatap nanar cahaya kendaraan dan lampu jalanan di malam hari. Tangannya mengetuk-ngetuk jendela mobil yang ditumpanginya bersama Manajer Han.
"Gin-ah, maafkan perkataanku tentangmu tadi." ujar Manajer Han lembut. Gin tersadar dari monolog pikirannya.
"Gwenchana, sajangnim. Aku juga harus tahu diri, aku harus bisa menempatkan diriku di antara idol universal itu." sahut Gin lemah.
"Aku harap kau benar-benar bisa menjaga janjimu itu dan jangan sampai, jebahl, jangan sampai kau berhubungan dengan salah satu dari mereka," pesan Manajer Han "Sayangi dirimu sendiri, Gin-ah."
"Nee, arasseo sajangnim." balas Gin.
Gin paham betul konsekuensi pacaran dengan idol, apalagi dengan statusnya yang hanya masyarakat biasa. Tentu saja diteror fans fanatik EXO bukanlah hal yang ia inginkan.
"Gin-ah!" Xiumin memanggil Gin ketika Gin tengah berdiskusi ringan dengan stylist EXO di ruang ganti. Gin menoleh ke arah Xiumin yang menghampirinya.
"Nee, Xiumin-sshi." sahut Gin, Xiumin mengembungkan pipinya. "Ani, Minseokki." Gin cepat-cepat meralat sebelum Xiumin menatapnya tajam seperti semalam.
"Ada yang bisa kubantu?" tanya Gin.
"Ada. Nanti malam temani aku nonton film ya, aku sangat ingin menonton film yang akan tayang nanti malam." Xiumin memohon. Gin tersanjung namun di sisi lain dia harus tahu dimana dia berdiri. Gin menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Mwo? Kau tidak mau?" tanya Xiumin, matanya membelalak meski tidak terlalu berbeda dengan ukuran mata aslinya. "Bukankah tugasmu untuk menemani kami kemana-mana?" lanjut Xiumin.
"Ani, Minseokki. Tentu saja aku akan menemanimu." jawab Gin. Xiumin tersenyum senang.
"Aku juga ikut!" sahut Kyungsoo yang muncul di belakang Xiumin tanpa disadari. Xiumin sedikit terkejut.
"Hyung, aku kan suka nonton film juga. Mengapa kau tak mengajakku?" tanya Kyungsoo. Canggung, Xiumin menggosok-gosok hidungnya.
"Geurae Kyungsoo-yah, ikutlah bersama kami menonton film nanti malam." jawab Xiumin bijak. Kyungsoo merasa lega jauh di lubuk hatinya. Sementara Gin berkeringat dingin. Apapun yang dipikirkannya saat ini sudah pasti tidak masuk akal dan itu gila. Gin menekan-nekan ibu jarinya, dia harus tahu diri. Dia harus tahu diri, begitu sugestinya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
December Rain
RomanceDo Kyungsoo atau lebih dikenal dengan D.O adalah seorang idol yang terkenal dalam grup EXO. Kisah ini tak lebih dari sekedar fantasi seorang fans yang jatuh cinta padanya. Seorang fans yang ingin meraih idolanya seperti yang dilakukan fans lainnya...