Hati Kyungsoo serasa dihujam oleh pisau berkarat. Gigi Kyungsoo bergemeletuk, mana mungkin Minseok-hyung tega melakukan ini padanya. Gin meletakkan tangannya di punggung tangan Kyungsoo, mengusapnya lembut. Belaian Gin cukup menenangkan hati Kyungsoo.
"Benar juga, Gin bukanlah wanitanya dan Gin juga belum menjatuhkan pilihannya. Hal yang wajar apabila Minseok-hyung menyukainya juga, mengapa aku harus khawatir?" batin Kyungsoo.
Sementara itu, Gin hanya bisa menikmati genggaman tangan Xiumin yang hangat. Dia senang sekaligus lega mengetahui perasaan Xiumin yang sesungguhnya terhadapnya. Dia bahagia perasaannya tak bertepuk sebelah tangan. Namun yang dilakukannya kini pada Kyungsoo hanyalah bentuk simpati, sudah tanggung jawabnya sebagai asisten manajer untuk mencegah perkelahian tak penting yang mencolok.
"Gin-ah?" tanya Xiumin. Gin masih sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Gin-ah?" sapa Xiumin sekali lagi. Gin tersadar dari segala hal dan kemungkinan yang berkecamuk dalam pikirannya.
"Mwo, Minseokki?" sahut Gin agak gugup. Xiumin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Gin yang duduk di sampingnya. Kyungsoo gusar, ditepisnya tangan Gin.
"D.O-sshi!!" ujar Gin. Kyungsoo tak tahan lagi, dia bangkit dari kursi bioskop lalu pergi meninggalkan Gin dan Xiumin di dalam teater. Gin panik, dia melepaskan genggaman tangan Xiumin dan manyusul Kyungsoo pergi. Xiumin tak tinggal diam, dia ikut menyusul dua orang yang telah pergi meninggalkannya terlebih dahulu. Xiumin tak pernah menyangka Kyungsoo akan memiliki perasaan serius pada Gin.
"D.O-sshi!" jerit Gin di lorong sembari berlari terengah-engah. "Tunggu aku!" ujarnya setengah berteriak namun Kyungsoo semakin mempercepat langkahnya.
"D.O-sshi!!" jerit Gin di belakang Kyungsoo setelah dia berhasil meraih lengan Kyungsoo. Kyungsoo terhenti, dia tak ingin membalikkan badan untuk gadis yang mau dengna lelaki manapun.
"Aku asisten manajermu dan aku berkewajiban untuk menjagamu!" Kyungsoo menangkap kemarahan dalam suara Gin. "Jangan pergi seenakmu sendiri, kau akan membuatku khawatir dan aku tak ingin kejadian yang sama terulang lagi padamu." Suara Gin mulai terdengar parau. Kyungsoo ingat kejadian beberapa saat yang lalu, setelah bertemu dengan Gin dan bergembira di taman bermain.
"Aku harus bertanggung jawab atas keselamatanmu, Kyungsoo-yah." Tangis Gin meledak, tubuhnya bergetar. Dengan sigap, Kyungsoo meraih Gin dan mendekapnya. Gin menenggelamkan kepalanya di dada Kyungsoo. Kyungsoo mengusap-usap rambutnya.
"Baik nona manajer, aku akan mematuhimu." Bisiknya menenangkan Gin yang menangis tersedu. Xiumin menghentikan langkahnya tatkala melihat Kyungsoo memeluk Gin di lorong bioskop. Meski dia cemburu, dia merasa lega. Dia lega karena Kyungsoo telah menenangkan Gin, akhirnya Xiumin berbalik mengambil jalan yang lain untuk keluar dari bioskop serta berniat untuk menunggu mereka di luar sana.
***
"Minseokki," sapa Gin ketika dia menghampiri Xiumin yang berdiri di depan sebuah kedai kopi. Xiumin menyilangkan tangan di dadanya dan menutupi separuh wajahnya dengan syalnya. Dia lega Gin datang menyusulnya. Tangan Gin meraih bahunya.
"Gajja, mari kita kembali ke dorm." Ajak Gin yang diikuti Kyungsoo di belakangnya. Xiumin sempat mengerlingkan matanya pada Kyungsoo namun seketika itu Kyungsoo menunduk.
"Gajja, Kyungsoo-yah." Gin juga mengajak Kyungsoo. Xiumin mensugesti pada dirinya sendiri bahwa apapun yang dilakukan Gin padanya atau Kyungsoo hanya sekedar perhatian dan bentuk tanggung jawab manajer. Xiumin tidak berharap banyak pada Gin dan kalaupun Gin menjatuhkan hatinya pada Kyungsoo dia bertekad untuk tidak kecewa.
Sepanjang perjalanan menuju dorm, suasana di dalam van EXO menjadi canggung. Kesunyian melingkupi situasi saat ini. Gin takut akan mengeluarkan kata yang salah sehingga dia memilih diam, begitu pula Kyungsoo dan Xiumin. Gin memainkan ponselnya di sebelah supir EXO yang berkonsentrasi menyetir, sementara Kyungsoo dan Xiumin saling memunggungi satu sama lain.
"Gomawo, Gin-ah. Meski tidak berjalan begitu baik, aku sangat berterima kasih padamu telah menemaniku hari ini." Ujar Xiumin ketika berpamitan pada Gin sesampai di depan dorm. Xiumin mengendurkan syal yang selama ini menutup separuh mukanya, dia melempar senyum sederhana dan mengusap kepala Gin lembut.
"Baiklah, kalau begitu aku pamit masuk ke dalam." Tukas Xiumin, sepersekian detik kemudian dia berbalik pergi sembari melambaikan tangan pada Gin dan Gin balas melambai. Setelah bayangan Xiumin menghilang di balik pintu asrama, Kyungsoo turun dari van lalu melakukan hal yang sama seperti Xiumin lakukan.
"Gomawo, Gin-ah. Dan maafkan aku atas perilaku burukku hari ini." Ujar Kyungsoo, matanya menatap mata Gin dalam. Hal itu membuat bulu kuduk Gin berdiri, spontan Gin menggenggam tangan Kyungsoo untuk mengatasi kecanggungannya.
"Jangan ulangi lagi, jebahl." Pinta Gin. Kyungsoo tersenyum simpul, tangannya mengusap kepala Gin persis seperti yang dilakukan Xiumin. Kyungsoo sempat tergerak untuk mendekatkan wajahnya ke wajah Gin namun Gin beringsut mundur.
"Mianhae, aku hanya..." Kyungsoo menelan ludah yang tercekat di tenggorokannya "Aku hanya serius mengenai perkataanku waktu itu. Aku benar-benar menyukaimu." Aku Kyungsoo sekali lagi. Darah Gin berdesir cepat, hal teraneh yang dialaminya saat ini adalah dia juga mulai menyukai Kyungsoo meski dia sesungguhnya telah jatuh hati pada Xiumin.
"Baiklah, aku akan masuk sekarang. Selamat malam nona manajer." Pamit Kyungsoo mengakhiri malam itu. Jantung Gin berdegup kencang tiada henti. Dia memegangi kedua pipinya.
"Eottokhae? Eottokhae?!" ujarnya berkali-kali.
===
Author's Note: Jadi teman-teman, karena Author sudah agak malas melanjutkan cerita ini yang intinya cerita ini gagal di-submit ke penerbit jadi Author akan melanjutkan kisah ini di Wattpad. Ada sekitar satu atau dua part lagi yang akan author unggah setiap satu minggu sekali. Semoga kalian masih suka ya dan jangan lupa untuk vomment serta cek kisah author yang lain yakni https://www.wattpad.com/story/144679847-when-spring-meets-winter karena itu berasal dari kisah nyata Author. Give me love xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
December Rain
RomanceDo Kyungsoo atau lebih dikenal dengan D.O adalah seorang idol yang terkenal dalam grup EXO. Kisah ini tak lebih dari sekedar fantasi seorang fans yang jatuh cinta padanya. Seorang fans yang ingin meraih idolanya seperti yang dilakukan fans lainnya...