Prolog.

1.7K 99 4
                                    

Apa yang kau pikirkan tentang musim semi? Bunga Cherry blossom yang mekar di waktu yang berbeda atau kumpulan tugas yang menanti mu? Soojung berjalan diatas tumpukan
Bunga Cherry Blossom, ia lebih menyukai bunga yang gugur dari pada bermekaran.

Melewati masa-masa sulit yang di alaminya dimusim dingin musim semi menjadi awal baru baginya menghapus kenangan pahit.

Hari ini adalah hari yang paling dinantikan Soojung. Kenapa? Karena Joonmyoen –kekasih Soojung sudah pulang dari perjalanannya ke Amerika selama 6 bulan. Dan kini penantiannya
terbayar akhirnya Joonmyeon dapat menyelesaikan studinya disana.

"Joonmyeonie, apa kau sudah sampai?" Soojung berucap dengan seseorang yang dihubunginya.

"Ya, aku sudah sampai di Korea, aku sedang menunggu bagasi." Joonmyeon berujar diseberang, Soojung pun sudah memasuki lapangan parkir bandara.

"Oh, baiklah." Audio Soojung dengan nada riang.

"Soo, bagaimana kalau kita bertemu sekarang?"

"Tentu, im on ur way baby." Soojung berjalan mantap menuju tempat kedatangan internasional di bandara.

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah berada di bandara sekarang."

Joonmyeon terlonjak kaget kini ia kini tengah menggeret kopernya di sebelah kanan, dengan cela tangan sebelah kiri nya telah diisi.

"Joon, sepertinya aku mel—" bagai sebuah peluru mencoloskan hatinya Soojung merasa nyeri dan waktu pun terasa berhenti, tapi berbagai manusia masih berlalu lalang di depannya.

Ia menatap laki-laki itu dari kejauhan terlihat Joonmyeon mencari-cari keberadaan Soojung dan matanya tertuju pada seorang wanita yang mengenakan coat cream dengan ponsel yang masih menempel di telinganya.

Ia menatap laki-laki itu dari kejauhan terlihat Joonmyeon mencari-cari keberadaan Soojung dan matanya tertuju pada seorang wanita yang mengenakan coat cream dengan ponsel yang masih menempel di telinganya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Soojung, jangan pergi aku akan menjelaskan semuanya." Ujar Joonmyeon pada ponselnya, tiba-tiba saluran terputus.

Ponsel Soojung meloloskan diri dari genggamannya terlihat wanita itu berjalan mundur dan berlalu menjauh serta berlari kencang sambil menyeka air matanya yang mengalir deras.

Joonmyeon yang menyaksikan pemandangan itu ingin menyusul Soojung, "Ada apa Joon?" seorang perempuan yang masih menggenggam tangan pria itu melontarkan pertanyaan.

"Oh Vic, i have some problems. Jadi bisakah kau tunggu aku disini? Ada yang harus ku selesaikan."

Joonmyeon berlari melepaskan tangan Victoria. Ia melihat sekeliling mencari keberadaan gadis yang sudah lama tak ia jumpai.

"Jung Soojung, tunggu." Lelaki itu menarik tangan Soojung yang ingin menyebrang ke arah lapangan parkir.

"Aku akan menjelaskan semuanya."

"Baiklah, coba kau jelaskan." Soojung menatap Joonmyeon tajam.

Matanya kembali memanas saat Joonmyeon membawa wanita yang ada didepannya kedalam dekapan hangatnya.

Lelaki itu melepas pelukannya kini mata nya mantap menatap Soojung, "aku merasa tak baik untukmu Soo. Dan aku merasa ini belum terlambat untukmu melupakan kenangan kita dahulu."

Ratusan kristal bening meluncur dari indera penglihatan Soojung, "Apa maksudmu? Kita sudah bersama sejak 2 tahun silam dan tak berjumpa selama 6 bulan. Dan disaat kau datang, kau bersama wanita lain? Kau tau betapa dalam luka yang telah kau ukir?"

 Dan disaat kau datang, kau bersama wanita lain? Kau tau betapa dalam luka yang telah kau ukir?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tahu Soo, tapi aku tak bisa terus-terusan memaksakan diri mencintaimu."

"Jadi selama ini kau tak mencintaiku?"

"Ya." Soojung menampar Joonmyeon keras dan seorang perempuan menghampiri mereka dengan terburu-buru.

"Bitch! Apa yang kau lakukan padanya? Dasar idiot." Wanita itu berujar pada Soojung seraya memegangi pipi kanan Joonmyeon.

Soojung menyeringai, "Bitch? Miror please. Siapa yang sebenarnya jalang disini? Dasar perebut."

"Hei nona ia hanya kekasihmu bukan? Apa kau sudah menikah dengannya? Joonmyeon berhak atas kehidupannya sendiri."

Joonmyeon berusaha mengendalikan emosi Victoria, "Sudah Vic."

Perkataan Victoria membuat Soojung sadar, perempuan itu benar ia tak berhak atas urusan seorang Kim Joonmyeon karena ia hanya menyandang status 'kekasih' bukan 'pendamping hidup' Joonmyeon.

"Soojung ja-"

"Cukup. Wanita itu benar. Ki-ta akhiri sampai disini saja Joon kuharap kau bahagia dengannya." Soojung berujar dengan terbata-bata ia berbalik berjalan gontai airmata nya tetap mengalir deras, ia tak menyangka laki-laki yang dicintainya selama 2 tahun ini menghianatinya dengan cara seperti ini.

Untuk kesekian kalinya ia bertanya pada angin berharap angin akan membawa pertanyaan kepada siapapun yang dapat menjawabnya,

"Kenapa Tuhan menciptakan hati bila terus di patahkan?"

"Mengapa setiap mencintai selalu disertai rasa sakit?"

.

Spring Is Gone by ChanceWhere stories live. Discover now