Soojung menghela nafas keras. Jongin menoleh kearahnya, "ada apa?"
"Tidak apa-apa."
"Kau terus saja menatap jendela yang menampakan para perjaka tua sedangkan disampingmu ini ada seorang pria tampan yang membutuhkan tatapan wanita cantik."
"Uh dasar playboy."
Jongin tertawa, "Jadi kau tak penasaran dengan pria tampan disampingmu ini?" jalanan telihat lancar ketika mereka memasuki tol.
Soojung memainkan jari-jarinya, "aku penasaran akan sesuatu."
Jongin melihat kaca diatas, "apa?"
"Kau punya kekasih?"
"Kenapa kau ingin menyatakan cinta mu padaku?" Soojung memukul lengan Jongin keras lelaki itu hanya meringis kecil.
"Dari lahir sampai sekarang aku tak punya kekasih. Hanya saja.. um ada orang yang ku cintai."
Soojung mengarahkan pandangannya kesamping, "wah kau tau cinta?"
"Hei aku bukan anak kecil." Ujar Jongin seraya mendengus.
"Apa ia juga menyukaimu?"
"Tentu. siapa yang akan menolak pesona Kim Jongin."
Soojung memutar bola matanya malas, "tapi aku terlalu lama menyadarinya. Kami bahkan saling menunggu sampai awal tahun kemarin." Lanjut Jongin.
"Sejak kapan kau menyukainya?" Soojung kembali bertanya.
"Sejak negara api menyerang." Jongin menghidupkan radio mobil.
Soojung menyilangkan tangannya didepan dada kesal, "baiklah aku tak akan bertanya lagi."
Jongin tertawa lagi, "oke mungkin sejak kelas 3 SMA. Aku tidak tahu pasti kapan perasaan itu datang."
"Kalau dihitung sampai sekarang sekitar 5 tahun." lanjutnya.
Soojung berdecak, "Wah kau benar-benar...."
"Kejam."
"Ya aku tahu." Terlihat perasaan menyesal diwajah laki-laki yang sedang menyetir itu.
Soojung kembali membuka suaranya, "kau masih mencintainya?"
"Oh nona kau bilang tak akan bertanya lagi bukan?" ia menjawab.
Soojung tersentak. Tapi akhirnya Jongin tetap menjawab pertanyaanya itu.
"Tentu saja. Saat aku ingin mengatakan sejujurnya ia malah memberiku undangan pernikahannya."
"Wah, luar biasa. Kau akan datang?"
"Wah, luar biasa. Kau begitu ingin tahu ya." Soojung mendengus tapi ia menatap wajah Jongin agar laki-laki itu mau mejawab pertanyaanya yang satu itu.
"Entahlah aku masih ragu untuk datang atau tidak."
"Wanita itu membalas dendam dengan hal yang luar biasa." Soojung berdecak kagum.
Ya Jongin pantas mendapat semua itu menggantung perasaan seorang wanita selama 5 tahun. Pria ini memang tidak bisa ditebak.
Setelah percakapan tersebut mereka berdua saling terdiam, terdiam dengan canggung.
Jongin berdehem dan itu berhasil membuuat wanita disampingnya kembali terduduk dengan tegap.
"Sekarang giliranku." Jongin melirik wanita disampinya itu.
"Coba ceritakan kau dengan Joonmyeon."
Soojung menatap jalanan luar, "aku tak ingin cerita sekarang."
YOU ARE READING
Spring Is Gone by Chance
FanfictionSoojung tak menyangka akan bertemu dengan Kim Jongin dalam keadaan seperti ini. Jongin seperti seseorang yang diutus tuhan untuk menemaninya disaat orangtua Soojung yang sudah meninggalkannya selama bertahun-tahun. Dibalik semua itu, sebuah rahasia...