Kim Jongin.

803 88 6
                                    

"Dengan senang hati, jangan sungkan untuk berkunjung Jong." Soojung memberikan mantel tebal pada Soojung lelaki itu mengelus pucuk kepala Soojung sebelum akhirnya meninggalkan Soojung dalam hening.

.

.

"Jadi kau sudah tau keberadaannya." Ujar lelaki didepan Jongin.

Jongin meminum Ice Americanonya terlebih dahulu, "Ya."

"Kuharap kita bisa menemukannya segera." Laki-laki di depan Jongin berujar kembali.

"Aku sangat mengharapkan bantuanmu Jongin."

"Dengan senang hati, akan ku ulurkan tanganku untuk kasus ini detektif Kang."

Detektif Kang tersenyum, "ayo tangkap ia bersama."

Jongin tersenyum dan akhirnya tertawa renyah bersama lelaki yang menginjak setengah abad ini.

Sebuah anugerah dapat mengenal Detektif Kang seorang pimpinan yang merangkum ayah bagi Jongin, ia tak bisa membayangkan bila dulu ia tak bertemu dengan detektif Kang.

"Kkamjong!" seorang wanita memanggil dan berlari menuju meja Jongin dan detektif Kang dengan seorang pria disampingnya.

"Aku membelikan jam ini untukmu. Apa kau suka?"

"Wah terima kasih Seulgi-ah." Detektif Kang menyerobot kotak bening berisi jam yang siulurkan perempuan tadi kepada Jongin.

"Ayah itu bukan untukmu." Seulgi menggerutu dan tawa pun pecah diantara mereka.

"Oh ayolah Seulgi kau sudah memberi banyak hadiah untuk Jongin." Detektif Kang berujar

Seulgi memutar bola matanya malas, "kasus si mesum itu sudah selesai bukan? Bagaimana kalau kita makan malam bersama? Ada sebuah restoran baru didaerah sini."

"Tuhan, kau selalu mengeluh untuk kurus tapi yang kau tahu hanya makan." Pria tinggi disebelah Seulgi bersuara.

"Hei Park Chanyeol dengar ya hidup ini terlalu singkat jika kita tak makan sesuatu yang lezat." Seulgi membalas komentar lelaki itu.

"Ya dan kuharap kau tak mengeluh lagi dengan berat badanmu."

Jongin dan detektif Kang tertawa lepas melihat dua anak manusia ini, "Sepertinya sudah jam makan malam. Bagaiman jika kita menuju ke kedai itu sekarang?"

"Aku setuju! Ayo kesayanganku Jongin dan kacung manisku Chanyeol." Seulgi menganyunkan kedua tanganya di lengan kedua laki-laki itu.

"Seulgi, bagaimana dengan ayah?"

"Ayah? Ayah bisa menjaga kami dari belakang."

"Dasar anak genit." Detektif Kang merangkul kuat leher Seulgi sampai di meringis dan gandengan tanganny terlepas dari Jongin dan Chanyeol.

"Ayo Chanyeol dan Jongin. Kali ini Sseul yang traktir."

"Ayah apa-apaan?!"

Jongin dan Chanyeol saling menatap dan tersenyum jahil kemudian mereka menatap detektif Kang, mereka mengangguk, "Siap kapten."

Jongin dan Chanyeol bersuara serentak. Chanyeol tiba tiba menggendong Seulgi dengan gaya bridal style, merata tak terima wanita itu erus memberontak dengan memukuli punggung Chanyeol.

"Hei Chanyeol!" Seulgi memberontak saat Chanyeol membawanya berlari. Setelah sampai di mobil detektif Kang langsung mengambil alih kemudi, "Jalan kapten!" Jongin dan Chanyeol berteriak seraya mengangkat tangannya.

Detektif Kang tersenyum puas ia langsung menancamkan gas dan berlalu dari parkiran.

"Dengar ya aku tak akan mengeluarkan uang sepersen pun titik." Chanyeol menatap Seulgi tajam ia mendekatkan tubuhnya pada Seulgi dan tangan laki-laki itu terangkat sebatas perut Seulgi.

Spring Is Gone by ChanceWhere stories live. Discover now