Soojung mengangguk, "Jadi sekarang kita kemana?"
Jongin membuka mobil dan memasukinya, "Ke apartement punya bibiku."
Saat memasuki mobil mereka di sunggukan indahnya garis pantai Huadae. Jujur ini kali pertamanya pergi ke Busan.
"Di Busan ada apartement?"
"Bukan apartement si, itu seperti Homestay. Aku hanya menggunakan bahasa keren."
Soojung memutar bola matanya malas, "dasar."
Jongin mengambil teleponnya lalu meletakannya di telinga, "bibi aku sudah hampir dekat."
"Apa? Tempat ku yang dulu? Itu kamarnya cuma satu bi."
"Temanku? Dia perempuan."
"ah aku sudah didepan."
Jongin mematikan saluran telepon ia memakirkan mobil dan mematikan mesin.
"Ayo turun." Jongin turun duluan lalu membuka bagasi belakang.
Soojung menatap sekitar dan terlihat seorang wanita cantik tersenyum kearah nya. Soojung sontak menunduk dan Jongin kini sudah berada disampingnya wanita tersebut juga sudah berada di depannya.
"Uh sudah lama sekali kau tak kemari."
"Aku tau. bagaimana kabar yang lain?"
Wanita itu tersenyum, "semuanya baik-baik saja. Ayo masuk di luar dingin."
Jongin dan Soojung mengangguk mereka berjalan mengekori wanita tadi. Mereka memasuki rumah dengan interior yang kuno tapi menarik, mungkin rumah ini seoerti rumah Choi In-ha dan Choi Dal-po di drama pinocchio. Ketika memasuki pintu utama terlihat sebuah tempat barbekyu dan satu ayunan kayu yang sudah terlihat tua dan juga diatas mereka tidak ada atap.
Soojung terus menatap sekitar. Rumah ini benar-benar menarik pasti sangat menyenangkan tinggal disini.
"Jongin Appa!" Jongin menoleh ia lalu tersenyum berlutut dan memeluk seorang anak perempuan kecil.
"Kau benar-benar kejam meninggalkanku dengannya selama 2 tahun." Muncul juga seorang perempuan cantik yang tinggi. Ia terlihat bahagia tapi juga kesal karena lelaki yang memeluk anaknya itu baru saja kembali setelah merantau ke Seoul selama 2 tahun.
Jongin tersenyum kecut.
"Maaf."
"Kau selalu mengatakan itu setiap saat. Setidaknya kau membalas E-mail ku."
Jongin mencubit pipi anak perempuan tadi lalu menggendongnya. Ia medekat ke arah perempuan tersebut dan terlihat matanya memanas.
Soojung yang tak tahu apa-apa nampak bingung, 'apa Jongin sudah menikah?'
'Tapi bukankah ia bilang akan baru move on dari temannya itu?'
'ia baru move on tapi anaknya sudah berumur 8 tahun?'
'uh untung aku bukan wanita itu. Kasihan sekali.'
Setidaknya itu lah yang dipikirkan Soojung saat melihat adegan demi adegan tadi. Karena bibi Jongin sudah meninggalkan mereka berempar untuk meletakknya tas Jongin dan Soojung jadi wanita ini tak tahu harus berbuat apa.
"Hei nona." Bibi Jongin menyentuh punggung Soojung.
Soojung menoleh, "basuhlah dirimu dan beristirahatlah di kamar itu. Aku sudah memasak air panas untuk kau mandi."
"Terimakasih bi."
Bibi Jongin tersenyum. Soojung pun berlalu sebelum sebuah tangan menahannya.
"Siapa namamu nona?"
YOU ARE READING
Spring Is Gone by Chance
FanfictionSoojung tak menyangka akan bertemu dengan Kim Jongin dalam keadaan seperti ini. Jongin seperti seseorang yang diutus tuhan untuk menemaninya disaat orangtua Soojung yang sudah meninggalkannya selama bertahun-tahun. Dibalik semua itu, sebuah rahasia...