.
"Apa yang kau lakukan disini nona?"
Soojung terlonjak menjerit melompat menjauh dan terjatuh diatas lantai. Tiba-tiba lampu kembali hidup dan terlihat Jongin yang tersenyum penuh kemenangan. Laki-laki itu terlihat konyol dengan kain putih yang menyelimuti dirinya tadi ditambah senter yang menyinari wajahnya.
Jongin tertawa.
"Kau ini apa-apaan!" Soojung membentak Jongin.
Jongin masih terus tertawa, "Well, aku hanya bercanda sungguh. Hahahahaha. Kita tadi canggung sekali ja--"
"Canggung nenekmu. Minggir." Soojung mendorong Jongin kasar dan itu cukup membuat Jongin tertegun.
"Jung." Jongin memanggil wanita itu.
"Soojung." Ia berlari menyusul Soojung.
Soojung berjalan dengan cepat sambil sesekali menyeka kristal kecil yang jatuh dari matanya.
"Baiklah Soojung maafkan aku."
"Soojung tertunduk sambil terus berjalan. Saat ia mengambil kearah kiri untuk jalan Jongin menghalanginya dan saat Soojung mengambil kanan Jongin juga menghalanginya lagi. Begitu la seterusnya.
"Sungguh aku tak tahu kalau reaksimu akan seperti itu." Jongin berjalan mundur.
"Jongin terus berbicara, "aku terbiasa main dengan laki-laki kupikir.., ah Jadi maafkan aku untuk kali ini."
Soojung berhenti ia menatap tajam Jongin.
"Aku mengerti." Soojung berjalan melewati laki-laki itu.
"Tapi Jung kau seper—" langkah Jongin berhenti.
Terlihat sebuah ranjang dari arah utara roda itu berjalan mendekat dan terlihat pula wajah khawatir Victoria. Joonmyeon ada orang dibalik tabung oksigen itu
"Apa yang terjadi?" Soojung menyusul sambil ikut mendorong ranjang tersebut
"Oh bitch, Kim Joonmyeon kembali drop. Tiba-tiba darahnya turun."
Datanglah sebuah perawat dari arah barat.
"Stok darah habis dok."
Jongin berlari mendekat, "ambil darah saya dong, saya melihat resumenya dan kebetulan darah kami cocok."
Soojung menatap laki-laki itu terkejut ia hampir saja menyentuh lengan laki-laki itu jika saja perawat tersebut tidak membawanya untuk segara menuju lab. Jongin meninggalkannya.
Victoria dan dokter tadi juga sudah berjalan menuju ruang operasi. Soojung berjalan lesu dengan tatapan kosong menuju kursi yang berada di depan ruang operasi.
"Apa ia kekasihmu?" Victoria bersuara tanpa menghadap ke Soojung yang sudah menjatuhkan bebannya di bangku.
"Hanya kenalan."
YOU ARE READING
Spring Is Gone by Chance
FanfictionSoojung tak menyangka akan bertemu dengan Kim Jongin dalam keadaan seperti ini. Jongin seperti seseorang yang diutus tuhan untuk menemaninya disaat orangtua Soojung yang sudah meninggalkannya selama bertahun-tahun. Dibalik semua itu, sebuah rahasia...