Seperti biasa, setiap pulang sekolah Raemi selalu menjaga toko laundry milik ibunya. Semenjak ayahnya bernama Lee Jung-ji meninggalkan mereka , ibu Raemi membuka toko laundry untuk tambahan memenuhi kebutuhan hidup.
“Kamu penjaga toko laundrynya?” Tiba-tiba seorang pria masuk membawa sebuah kantong plastik ditangannya.
“Ada yang bisa aku bantu?”
“Cuci baju ku!” Pria tersebut melempar kantong plastik yang berisi pakaian kotor itu kepada Raemi.
Mau tidak mau Raemi menangkap plastik tersebut dengan senyum dipaksakan. Ingin rasanya ia melempar balik plastik tersebut kewajah sok tampan pria di depannya. Tetapi, bagaimana pun juga ia tetap pelanggannya.
“Atas nama siapa?”
“Tulis saja ‘Pria Tampan’” ucap pria tersebut sembari menarik sudut bibirnya.
Pria tampan? Pria pembawa sial iya! Raemi mengambil sebuah pulpen dan notanya untuk mencatat.
Setelah itu, pria tersebut keluar dan kembali kemobil. Memang benar dia tampan, tetapi sikapnya tidak sebagus wajahnya. Raemi masih saja kesal melihat sikap tidak sopannya tadi.
RAEMI POV
#DuaHariKemudian
Pria yang waktu itu kini datang lagi. Ia berniat untuk mengambil bajunya di laundry milik ku. Terlihat juga ia membawa plastik ditangannya, sepertinya ia akan melempar kembali plastik itu kepada ku. Dasar!
“Mana baju ku atas nama Pria tampan?” Ucapnya sembari membuka kaca mata hitam yang ia gunakan.
“Nih baju mu!” Aku memberikan baju yang telah di laundry.
“Sekarang kamu laundry lagi baju ini!”
Benar saja, pria tersebut melempar plastik itu lagi kepada ku. Ohhhhhhhhh aku sangat kesal dengan sikapnya.Dia seenaknya sekali memperlakukan ku seperti itu.
Setelah puas melempar plastik tersebut, ia bergegas keluar.“Dasar kejam!” teriak ku setelah melihat dia menutup pintu.
“Ha? Kamu bilang apa?” Pria tersebut membuka kembali pintu.
Sontak saja aku terkejut dan langsung menggelengkan kepala. Hingga akhirnya pria itu kembali keluar dan menutup pintu. Siapa dia? Mengapa sangat menjengkelkan? Ingin ku tendang hingga menghilang bersama planet Pluto!
Sore ini aku membaca buku karena tidak ada lagi yang mengunjungi toko laundy ku. Namun, tak beberapa lama terlihat pria itu lagi. Aku sangat bosan melihat wajah sok tampannya tersebut.
“Kamu cuci juga baju ini! Dua hari aku ambil.” lagi, lagi, dan lagi pria itu melempar dua buah plastik yang berisi pakaian kotornya
“CUKUP! Aku sudah sangat kesal! Tidak bisa kah kau memberinya secara baik-baik TUAN?” Aku memberi ekspresi kesal ku kepadanya.
Seketika ia menaikan alisnya, ia terlihat kejut melihat ku memarahinya. Ia juga menggaruk lehernya walau aku tahu kalau lehernya tidak terasa gatal.
“Kamu berani bentak pelanggan!?” tiba-tiba ia balik membentak ku.
Jelas saja kini aku yang merasa terkejut melihat wajahnya yang imut seketika menjadi sangat menakutkan“Kamu kerjakan saja tugas mu!” Pria tersebut keluar dari toko ku dan memakai kembali kaca mata hitam yang awalnya ia lepas
Rasanya aku ingin berteriak kencang! Pria tersebut sangat menguras semua emosi ku!? Mengapa tiba-tiba udara terasa panas seperti ini? Aku sungguh tidak tahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Laundry (BTS Fanfiction)
Fanfiction[REVISI] Kau tau? Aku sangat membencinya. Pria yang menyebut namanya sebagai "Pria Tampan." Oh ayolah! Dia sangat mengesalkan. Pribadinya yang buruk membuat ku enggan melayaninya. Namun, bagaimana mungkin suatu saat dia menjadi pribadi yang hangat!