Pagi ini Taehyung bersiap-siap untuk olahraga bersama Suga dan Jhope ditaman dekat komplek mereka. Seusai merapihkan diri ia bergegas menemui kedua temannya ditaman yang pasti sudah menunggunya lama.
Benar saja, ditaman telihat Suga dan Jhope sedang duduk sembari mendengarkan musik bersama. Taehyung segera menghampiri mereka dan meminta maaf karena ia sudah datang telat.
"Ohiya, Jhope ada yang ingin ku tanyakan." Ucap Taehyung
"Apa?"
"Sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Raemi?"
"Ya ampun Taehyung! Please deh! Kita tuh gak ada hubungan apapun." Jawab Jhope dengan lebay
"Terus kenapa waktu di Namsan Tower kalian berduaan dan Raemi menempelkan kepala dipundak mu?"
Dengan perlahan Jhope menjelaskan yang terjadi. Dari mulai ia tidak sengaja bertemu dengan Raemi ditempat itu sampai tiba-tiba Raemi menempelkan kepalanya karena ia merasa lemas saat mengingat adiknya yang sudah meninggal.
Taehyung yang mendengar penjelasan Jhope mulai mengerti sekarang. Ternyata selama ini dia benar-benar salah paham.
"Ohiya kemarin si Nona Laundry cemburu lihat kau makan bersama Soyoung.
"Mengapa Raemi harus cemburu dengan Soyoung dan Taehyung?" Tanya Suga
"Karena Raemi gak tahu kalau Soyoung itu ---"
"Adikku? Astaga wanita itu! Ia bilang jangan salah paham, tetapi sendirinya salah paham." Lanjut Taehyung.
"Jadi, kau akan berbaikan dengannya? Lalu bagaimana perasaan mu terhadapnya"
"Jelas, sejujurnya aku masih menyukai si nona Laundry tersebut."
Bayangkan saja, Taehyung menyukai Raemi semenjak berumur 18 tahun dan sekarang mereka berumur 24 tahun. Enam tahun sudah Taehyung memendam rasa terhadap nona Laundry yang menarik perhatiannya. Hellooo! Mana ada cowok jaman sekarang yang kayak gitu? Mikir keras lah~ Setelah duduk dan mengobrol, mereka melanjutkan untuk berolahraga.
***
Sore ini Taehyung merencanakan sebuah pertemuan dengan Raemi disebuah restoran yang sering mereka kunjungi.Sudah dua puluh menit ia menunggu si nona Laundry datang. Namun, batang hidungnya pun belum nampak dimatanya.
Hingga tiba-tiba saja terlihat seorang wanita cantik, tinggi, berkulit putih , dan dengan rambut panjang lurus tergerai memasuki restoran tersebut.
"Kau lama sekali Raemi." Ucap Taehyung
"Kau bawel sekali! Masih mending aku datang." Raemi langsung duduk dihadapan Taehyung.
Ada yang aneh dengan penampilan Raemi sore ini. Tidak biasanya ia dandan serapih ini. Apalagi Taehyung tahu kalau wanita tersebut paling tidak suka kalau rambutnya tergerai.
Taehyung terus menatap wanita yang ada didepannya. Hingga akhirnya Raemi merasa terganggu dengan tatapan pria pelempar plastik tersebut.
"Apa yang kau lihat di tubuh ku? Jangan-jangan kau---"
"Hei! Aku tidak melihat yang aneh-aneh. Aku hanya heran, mengapa kau berpakaian rapih seperti ini?"
"Memangnya tidak boleh?"
Tak lama pesanan makanan datang. Sebelum mengobrol lebih lanjut, mereka memutuskan untuk melahap makanan yang sudah ada didepan tersebut.
Seusai makan, Taehyung memulai percakapan dengan serius.
"Aku minta maaf karena sudah salah paham. Tetapi, kau juga harus minta maaf karena kau juga sudah salah paham pada ku!."
"Hah? Minta maaf pada mu? Aku salah paham? Salah paham apa?" ujar Raemi
"Soyoung itu bukan kekasih ku. Ia adalah adik ku dan kami memang hanya beda satu tahun. Makanya terlihat seperti pasangan jika sedang jalan."
Raemi terkejut saat mengetahui bahwa teman kecilnya Soyoung adalah adik dari Taehyung. Dunia rasanya benar-benar sangatlah sempit sekali.
"Lalu mengapa Soyoung saat berumur tujuh tahun tinggal di Korea sedangkan kau tinggal di London?"
"Itu karena Soyoung lebih suka tinggal bersama nenek ku di korea dibanding tinggal dengan ibu dan ayah tiri ku di London."
Sekarang, Raemi mengerti mengapa Taehyung dan Soyoung sangat dekat. Mungkin karena sudah lama bertemu, mereka berdua jadi sering menghabiskan waktu bersama.
"ya sudah, maaf." Ucap Raemi
"Lain kali jangan salah paham lagi." Taehyung menarik hidung wanita tersebut.
"Aw! Hei hidung ku merah."
Taehyung hanya tertawa kecil melihat ekspresi wanita tersebut yang sangat lucu dengan hidung yang memerah. Raemi merasa senang karena kini kesalah pahaman sudah bisa diselesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Laundry (BTS Fanfiction)
Fanfic[REVISI] Kau tau? Aku sangat membencinya. Pria yang menyebut namanya sebagai "Pria Tampan." Oh ayolah! Dia sangat mengesalkan. Pribadinya yang buruk membuat ku enggan melayaninya. Namun, bagaimana mungkin suatu saat dia menjadi pribadi yang hangat!