Setahun sudah Jungmi melawan kankernya. Ia tetap terlihat ceria walau penyakit tersebut mulai menjalar ketubuhnya. Memang menyakitkan baginya, tetapi ia selalu berusaha terlihat ceria didepan orang-orang yang disayangnya.
Pagi ini dengan perlahan Raemi menyuapi sarapan untuk adik satu-satunya tersebut.Tetapi, Jungmi tetap tidak mau makan. Tak lama terlihat Taehyung, Suga, dan Jhope yang datang berkunjung.
"Hai, gimana kondisi kamu?" Suga segera duduk disamping tempat tidur Jungmi.
"Sudah mendingan, makasih ya sudah datang."
"Iya, sama-sama. Kamu sudah sarapan?"
"Gimana mau sarapan, disuruh makan saja susah. Tuh makanannya masih ada dimeja!." Lanjut Raemi.
Suga segera mengambil sarapan yang ada dimeja tersebut. Lalu ia menyuapinya kepada Jungmi.
"Kamu harus makan."
"Aku tidak mau." Jungmi menutup mulutnya.
"Kamu mau sembuh kan? Ayo makan."
Karena dipaksa oleh Suga. Wanita tersebut akhirnya membuka mulutnya dan mengunyah makanan yang disuapi oleh Suga.
Saat sedang makan, tiba-tiba saja Jungmi batuk-batuk. Wanita tersebut kemudian menutup mulutnya. Saat tangannya dilepas, terlihat darah ditangannya tersebut.
Benar saja, ternyara Jungmi batuk darah. Bukan hanya itu, ia juga mengeluarkan darah dari hidungnya lagi. Semua yang ada di kamar langsung cemas dan segera membawa wanita tersebut kerumah sakit. Sedangkan Raemi juga langsung menghubungi Ny.Eunmi yang sudah berangkat kekantor satu jam yang lalu.
Sesampainya dirumah sakit, Jungmi segera ditangani oleh Dr.Yoon. Tak lama dokter tersebut keluar dari ruangan dan segera memberitahu kondisi Jungmi yang mulai memburuk.
"Tadi, Jungmi meminta kalian untuk masuk." Ucap Dr.Yoon
Mereka berempat akhirnya masuk keruang rawat Jungmi. Terlihat ia terbaring di tempat tidur. Kondisinya terlihat sangat memprihatinkan. Namun, ia tetap saja tersenyum kepada Raemi, Suga, Taehyung, dan Jhope tersebut.
"Suga, apa kamu masih mau menemani ku dengan kondisi seperti ini?" Tanya wanita tersebut
"Jelas Jungmi, aku tidak akan meninggalkan mu dengan kondisi seperti ini." Suga mengelus rambut wanitanya dengan lembut.
"Apa kau mau bertunangan dengan ku?"
"Tunangan?"
"Sebelum aku pergi, hanya itu yang ku inginkan."
"Kau jangan bicara seperti itu Jungmi. Kau akan sembuh dan apapun yang kau inginkan akan ku turuti." Jawab Suga.
****
Sudah seminggu ini Jungmi masih dirawat dirumah sakit. Namun, hari ini Suga merencanakan sebuah tunangan dirumah sakit tersebut demi menuruti kemauan wanita yang sangat berarti dalam hidupnya.
Raemi selaku kakak Jungmi bersama dengan Taehyung dan Jhope membantu apa saja yang diperlukan oleh Jungmi dan Suga. Ditambah lagi ibu Jungmi, Ny.Eunmi juga hadir dirumah sakit tersebut.
Acara dimulai, Jungmi terlihat cantik dengan gaun putih indah yang ia kenakan. Namun, ia masih harus berbaring di tempat tidurnya. Sedangkan, Suga tidak kalah kerennya dengan pakaian yang sangat cocok ditubuhnya.
Perlahan Suga memasukan cincin kejari manis lentik Jungmi. Walaupun wanita tersebut harus mengikuti acara ditempat tidur, tetapi tetap saja acara pertunangan itu berjalan dengan baik dan penuh makna. Ini adalah kali pertama seseorang melakukan tunangan dirumah sakit tersebut.
Namun, tiga jam setelah acara pemasangan cincin tersebut. tiba-tiba saja denyut nadi Jungmi melemah, wajahnya terlihat pucat dan ia juga merasakan sesak napas. Dengan cepat Ny.Eunmi memanggil Dr.Yoon.
Raemi dan yang lainnya dipersilahkan untuk menunggu diluar. Mereka terlihat cemas dengan keadaan didalam. Apalagi Suga yang sangat amat khawatir dengan keadaan tunangannya tersebut.
Dua puluh menit sudah, Dr.Yoon beserta suster yang ikut membantu terlihat keluar dari ruang Jungmi. Wajah mereka terlihat berbeda.
"Bagaimana anak saya?" ujar Ny.Eunmi.
"Maaf, kami sudah berusaha semaksimal. Namun, tuhan berkehendak lain."
"Maksud dokter? Adik saya?" Tanya Raemi
"Lee Jung Mi meninggal 12 Februari pukul 19.00."
Ternyata, adik dari Raemi tersebut menghembuskan napas terakhirnya setelah 3 jam melangsungkan pertunangan. Sangat tidak diduga bagi mereka. Seketika, suasana menjadi haru saat wajah wanita cantik tersebut ditutup oleh kain berwarna putih.
"Jungmi, kau bangun! Aku tidak mau kehilangan mu!." Ucap Suga sembari memeluk jasad kekasihnya yang terbaring kaku.
"Sudah Suga, mungkin ini yang terbaik untuknya. Mungkin ia juga sudah lelah menahan rasa sakitnya." Ny.Eunmi mencoba meredakan suasana.
Raemi yang ada diruang tersebut juga tak kalah terpukulnya saat melihat adik tersayangnya terbaring tanpa gerak. Kini ia sudah tidak bisa melihat keceriaan adik kecilnya tersebut. Hanya ada kenangan-kenangan yang sudah mereka lalui dari kecil hingga wanita tersebut menghembuskan napas terakhir.
Taehyung yang melihat Raemi menangis tersebut segera memeluknya. Wanita tersebut sangat amat sedih melihat Jungmi.
"Adik ku Taehyung! Dia sudah tidak ada! Jungmi! Dia tidak ada Taehyung! Tidak ada! Aku sayang dia! Seharusnya aku yang pergi! Bukan dia Taehyung! Bukan dia."
Raemi menjerit dipelukan Taehyung. Ia juga memukul bahu pria tersebut agar beban ditubuhnya terasa sedikit lebih ringan.
***
Pagi ini semua menghadiri pemakaman Jungmi. Kini terlihat kalau semua sudah merelakan gadis cantik tersebut untuk pergi selama-lamanya.
"Aku gak nyangka kalau pertunangan itu adalah permintaan terakhirnya." Suga terus memegang nisan yang ada didepannya.
"Sudah Suga, setidaknya permintaan ia sudah dipenuhi." Jhope berusaha menenangkan sahabatnya tersebut.
"Iya, makasih untuk kalian semua." Lanjut Suga.
Setelah pemakaman selesai, mereka pergi meninggalkan tempat tersebut, kecuali Suga yang masih mau berada disana. Kini ia benar-benar kehilangan wanita yang sangat berharga dihidupnya.
Namun, apa boleh buat? Mungkin ini yang terbaik untuknya. Lebih baik ia pergi daripada harus merasakan sakit yang tiada habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Laundry (BTS Fanfiction)
Fiksi Penggemar[REVISI] Kau tau? Aku sangat membencinya. Pria yang menyebut namanya sebagai "Pria Tampan." Oh ayolah! Dia sangat mengesalkan. Pribadinya yang buruk membuat ku enggan melayaninya. Namun, bagaimana mungkin suatu saat dia menjadi pribadi yang hangat!