Changes ¤ 2

202 13 9
                                    

2. Perkenalan

¤Raizel pov¤

Sumpah ya aku males banget harus jadi anak baru. Selain harus beradaptasi. Aku juga harus cari temen baru.

Hm.. aku kenalin diri aku ke kalian deh ya. Nama aku Raizel Azaliyya Afsheen. Panggil aja aku Raizel atau Izel.

Aku pindahan dari International High School di London, Inggris.

Ya.. aku tinggal di Inggris semenjak aku lulus SD. Bunda bilang aku sempet terkena amnesia karena kecelakaan. Tapi sampai sekarang setiap aku ingin mencoba mengingat sesuatu yang sangat penting aku selalu pingsan.

Aku gak tau apa itu.

Jadi aku berusaha tidak mengingat masa kecil ku lagi.

Oh iya. Aku balik ke Jakarta karena Bunda bilang tugas Bunda dan Ayah di Inggris sudah selesai. Entah tugas apa itu, aku gaperlu tau kata mereka.

"Anak-anak. Kita kedatangan Teman baru. Silahkan Rai kamu perkenalkan diri kamu" ucap tegas guru disampingku. Kalau gak salah namanya Pak Toni. Menyadarkan lamunanku.

Bismillah.

"Ehm- eh-- hai. Eh, nama aku Raizel Azaliyya Afsheen. Kalian boleh panggil aku Raizel atau boleh juga Izel" ucapku gugup, memperkenalkan diri. Please please jangan gemeteran.

Lalu Pak Toni menyuruhku duduk disamping cowo yang bernama Ren-- zo.

Subhanallah. Ganteng banget. Eh?

Tetapi ternyata cowo yang bernama Renzo itu sudah duduk berdua dengan yang lain.

Akhirnya aku duduk bersama perempuan imut di barisan pojok ketiga dari depan.

"Hai Izel. Nama gue Aqilla. Lo boleh panggil gue qilla. Seneng bisa duduk sama lo" ucap perempuan imut itu sambil mengangkat tangannya ingin berjabat tangan dengan ku.

Aku membalas jabatan tangannya.
"Hai qilla. aku juga seneng bisa duduk sama kamu"

"Lo gue aja zel, aku kamu terlalu baku hehe. Btw, lo pindahan dari mana zel?" Tanyanya.

"Oh, ok. Aku- eh, Gue dari International HighSchool di London"

"Wow! London? Gila keren banget! Disana ada apa aja? Cowonya ganteng-ganteng ga? Terus anaknya baik-baik ga? Keren-keren ga? Belajar disana enak g-"

"Aqilla! Brisik banget sih lu!" Omel cowo yang bernama Renzo itu.

"I-iya Zo" ucap qilla. Terpesona? Oh my god.

"Eh eh zel. Tau ga?" Tanya Qilla lagi tetapi berbisik.

"Apa?"

"Itu tuh. Yang tadi ngomelin gue, dia tuh Cowo Most Wanted di Sekolah kita. Dia semacam Badboys di Sekolah kita. Dia suka bikin ulah. Sering dihukum sama guru-guru sampe kadang guru-guru bosen ngehukum dia. Dan hampir cewe-cewe satu sekolah kita Suka dan nge-fans sama dia.

Dan dia itu anak dari Pemilik Hotel Aminata. Dan itu makin membuat cewe-cewe disini suka sama dia"

Cerita Qilla panjang x lebar.

Duh duh duh. Segitunya ya dia di Sekolah ini.

"Wah. Hebat juga ya. Tapi gaenak nya dia nakal ya. hahaha" ucapku.

"Ya karna itu. Dia jadi terkenal. Dia nih walau males nyatet. Tapi tiap ulangan atau ujian dia selalu dapet nilai bagus loh. Makan apa tuh bocah ya" ucap Qilla sambil bergaya memikirkan sesuatu.

"Ya makan nasi sama lauk lah Qilla" ucapku polos.

"Et dah nih anak. Ya orang makan nasi lah, ya kecuali orang luar sih hahaha"

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang