Changes ¤ 4

146 14 2
                                    

4. Rasa Yang Sama

¤Raizel pov¤

Saat aku sudah berepencar dengan Aqilla, Ara dan Neyza, aku memilih untuk melihat-lihat dan mencari Novel yang berbau Mistery.

Saat aku terus fokus mencari dan berjalan menyamping..

"Awh" ringisku ketika aku tertabrak seorang cowo. Dan aku terjatuh.

"Eh eh. Maaf mba maaf" ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk membantuku itu berdiri.

"I-iya. Gapa--pa" ucapku yang terkejut saat melihat siapa cowo itu, bahkan hampir melompat.

"Loh. Raizel?" Ucapnya pelan tetapi tetap dapat terdengar olehku.

"Iya. A-aku Raizel. Kamu Renzo ya?" Ucapki gugup dan menunduk. Duh aku ga biasa natap cowo sedeket ini. Aku-pun merasakan kepala ku terangkat sedikit karena cowo dihadapanku dengan jarinya menyentuh daguku lalu mengangkat daguki ke atas sedikit.

"Kalo ngomong sama orang angkat kepalanya dong. Tatap matanya" ucapnya. 'Deg deg' aduh bawel nih jantung. Subhanallah indah banget sih matanya.

"Nah gini kan enak" ucapnya lagi dan tersenyum tulus kepadaku. Oh my god.

Aku menatap matanya. Aku merasakan hal aneh di fikiran dan hati ku. Aku merasa dia adalah orang yang sangat penting dan berharga dalam hidupku.

"Ehm.. maafin aku ya. Aku ga liat-liat kalo jalan" ucapku.

"Iya gapapa ko. Lo ga kenapa-napa kan?"

"Ak-"

"Lo gue aja"

"I-iya maksud ak- eh, gue, gue gapapa ko" ucapku.

"By the way, lo sama siap-"

"Izeeel" panggil Ara.

"Eh. Loh? Renzo? Ko lo bisa disini? zel, ko lo sama Renzo? Kapan ketemunya?" Tanya Ara bingung.

"Sabar ra sabar. Tarik nafas dulu kalo mau ngomong jangan langsung ngegas" ucap Renzo kepada Ara.

"Apaan sih lo. Alay. Btw, Ko lo bisa ada disini?" Tanya Ara lagi.

"Hak kita dong mau disini kek. Mau di rumah lo kek. Mau di kamar lo kek. Suka-suka kita dums" jawab Vino santai yang tiba-tiba sudah ada di samping Renzo.

"lah lah lah lah. Ko jadi lo yang jawab dan dateng dari mana lo tiba-tiba nongol. Nyolot lagi! Gue nanya Renzo coy bukan lo" ucap Ara yang kelihatan mulai emosi"

"Uuuh sayang. Jangan ngegas mulu dong jadi cewe. Nanti ga cantik lagi loh" goda Vino sambil mencolek dagu Ara.

"Don't touch me!" Ucap Ara menepis tangan Vino. Tetapi bisa ku lihat dibalik tampang marahnya. Dimatanya ada binar-binar dan pipinya blushing.

"Udah no. Parah lu anak orang mukanya udah ampe kaya pantat bayi gitu" ucap Renzo memisahkan Vino dam Ara.

"APA LO BILANG NJO?" Ujar Ara semakin emosi.

"Ahahahaha canda bro. Peace peace" Ucap Renzo tertawa lalu memberikan 2 jari membentuk huruf V.

"Ehm. Ra kayanya kita nyusul Aqilla sama Neyza aja deh" ucapku pelan. Aku serasa nyamuk, ga ngerti apa yang mereka omongin. Mending nyusul Aqilla sama Neyza aja.

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang