Changes ¤ 3

163 16 5
                                    

3. Bertemu Denganmu

¤Renzo pov¤

"Ale, aleee, aleeee Assalamualaikum"
Ucapku, Vino dan Rega. Sambil menggedor-gedor rumah Ale.

"Waalaikum salam. Bisa ga sih gausah gedor-gedor. Kaya dikejar setan aja lu pada" jawab Ale sambil membuka pintu.

"Hehehe" cengir kami.

"Ko lu pada gabawa motor ke sini?" Tanya Ale.

"Ale ku sayangku cintaku jelekku. Kan rumah kita satu komplek beda blok doang. Biar sehat ya jalan kaki aja deh" jelas Vino.

"Oooooh iya yaaak. Kalo lo Njo, reg?"

"gue tadi naik ojek, lagi males bawa motor. Kalo Rega di anter supir biasa" jawabku santai.

"Oh gitu. Yaudah. Mau masuk dulu atau langsung caw?" Tawar Ale.

"Caw ajalah langsung. Tapi pamit sama mommy daddy lu dulu laaaah" ucap Vino.

"Papa gua lagi ke Kantor, katanya ada urusan mendadak. Gua panggil mommy gua tercinta dulu"

Tak lama kemudian..

"Eh Rega, Vino, Renzo. Masuk dulu?" Sapa Mama-nya Ale.

"Gausah tante. Kita mau langsung berangkat aja" ucap Renzo sopan.

"Oh, okedeh. Hati-hati ya kalian"

"Sip tan" ucap kami serempak sambil mengacungkan ibu jari. Lalu salim dengan Mama-nya Ale.

Kami segera masuk Ke mobil Sedan Hitam milik Ale. Dan segera menuju Mall yang ada di daerah Jakarta Selatan.

"Le, btw Kakak lu kemana? Ko tadi gua ga liat mobilnya?" Tanya Rega. Hm, biasa deh Rega sering godain ka Leya. Ka Leya adalah kakak dari Ale yg umurnya 1 tahun diatas kami. Tetapi beda sekolah.

"Main ke rumah temennya. Katanya ada tugas kelompok. Soalnya dia harus cepet-cepet selesai semua tugasnya sebelum UN" jawab Ale dengan pandangan tetap fokus ke jalanan.

"Oooh"

"Eh, by the way. Yg anak baru itu. Siapa-"

"Raizel" ucapku menjawab pertanyaan Vino.

"Ciaelah. Apal bener bang" godanya. Hidiiih.

"Yaelah no. Masa ama temen sekelas sendiri ga kenal. Ya wajarlah gua apal namanya" jawabku sambil memutar bola mataku.

"Hehe. Iya juga sih ya. Oh iya dia katanya dari Inggris ya? Beuh gila manteb banget emang. Udah mukanya kaya Barbie, Bibirnya imut, mancung, alisnya tebel, matanya bulet dan warnanya chocohazel gitu, rasanya tuh mata mau gua congkel, terus gua telen" ucap Vino sambil memeragakan apa yang ia ucapkan.

"Yeh geblek, masa mau ditelen mata seindah itu" ucap Rega sambil menoyor Vino.

"Abisnya gregetan gue. Dia tuh beuh banget" jawab Vino.

"Dia udah gua tag-in. Jadi lu Vino dan terutama lu Rega. Ga boleh ambil dia" ucapku. Entah kenapa aku gregetan aja mereka ngomongin Raizel mulu.

ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang